Minggu, 06 September 2009

Lampiran I

Lampiran I

Field Note 1
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Waktu : 16.00 WIB
Kegiatan : Silaturahmi Rumah RW 03
Tempat : Rumah Bapak Maad

Sore yang menyenangkan setelah kita foto bareng untuk keperluan fandel, kami segera meluncur ke beberapa rumah RT dan RW, dimana kami terbagi dalam empat kelompok. Tujuan kami datang ke sana adalah untuk mencari informasi tentang keadaan penduduk setempat. Dan kebetulan saya mendapat bagian dusun Saar RT 2 RW 3, ketika itu saya bersama dua orang teman saya zainal dan amalia. Sesampaiya kami di sana, kami disambut dengan ramah,dari beliau, kami mendapat informasi tentang penduduk setepat. Mengenai kekompakan penduduk, terlihat pada saat ada acara desa, mereka saling bergotong royong demi mewujudkan kesuksesan acara tersebut. Disana juga ada ronda malam untuk menjaga keamanan desa. Menenai kegiatan di desa, setiap seminggu sekali mereka ada kumpulan yasinan baik laki-laki maupun perempuan. Selain itu untuk kegiatan ibu-ibu PKK adalah diisi dengan mmbaca manakib, diba’, dan yasinan. Sedangkan untuk para remaja adalah ishari dan banjari. Selain itu kami mendapatkan informasi mengenai profesi dan pendidikan warga setempat. Sebagian besar profesi mereka adalah petani dan ada juga yang bekerja di mabel.sedangkan pendidikan mereka rata-rata sampai pada tingkat SMP.

Field Note 2
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Waktu : 16.30 WIB
Kegiatan : Silaturahmi rumah RT 02
Tempat : Bapak Abu Amar

Di sore yang sama, ketika kita mengunjungi rumah RW 3 bapak Maad, kami segera meluncur ke kediaman bapak Abu Amar selaku RT 02 dusun Saar, beliau menyambut kami dengan juga seperti halnya di rumah bapak Maad. Dri beliau kami mendapatkan beberapa informasi tentang jumlah KK di dusun Saar RT 02 ada sekitar 60 KK. Dari 60 KK tersebut, ada beberapa rumah yang mempunya 2 KK. Dan kebanyakan warga dusun setempat berprfesi sebagai petani baik perempuan maupun laki-laki. Di dusun tersebut juga ada pengrajin pembuat peci haji. Ada juga yang bekerja di mabel. Dan selain itu, rata-rata mereka mempunyai kebon salak. Mengenai rata-rata pendapatan mereka di bawah rata-rata. Seperti petani, mereka mendapatkan upah sebesar Rp. 6000,- terhitung mulai pukul 06.00 sampai 10.00 pagi. Sedangkan pengrajin peci haji setiap satu peci dihargai Rp. 1500,-. Selain itu kita memperoleh informasi tentang kehidupan beragama. Di dusun tersebut terdapat mushollah dan Taman Pendidikan Quran dan kegiatan beragama mereka diisi dengan yasinan baik laki-laki maupun perempuan, selain itu juga ada manakib dan diba’an yang dilakukan seminggu sekali oleh ibu-ibu PKK. Sedangkan kegiatan remaja cowok ada ishari, namun sayangnya di sana tidak ada karang taruna. Selain itu kita jugamemperoleh informasi mengenai pendidikan. Beliau memberi tahu bahwa rata-rata pedidikan warga dusun saar adalah sampai jenjang SMP, dalam arti seusai lulus SMP mereka sudah tidak lagi melanjutkan ke jenjang selanjutnya, yang perempuan biasanya menikah setelah lulus sedangkan yang laki-laki langsung terjun ke sawah membantu orang tua mereka.namun hal ini sudah ada kemajuan, sudah ada beberapa anak yang melanjutkan ke jenjang selanjutnya.

Field Note 3
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Juli 2009
Waktu : 06.30 WIB
Kegiatan : Jalan-jalan
Tempat : Sawah

Hari ini adalah hari yang begitu cerah dan udaranya yang menyegarkan membuatku bersemangat melakukan aktivitas.hari ini aku pergi jalan-jalan bersama rekan saya nunung ke sawah. Di setiap perjalanan saya bertemu beberapa warga. Mereka menyapa kami dengan ramah. Di sela perjalanan kami melihat ada sumur bor. Menurut informasi, tempat itu banyak dimanfaatkan oleh penduduk setempat diantaraanya untuk mencuci pakaian, mandi, dan mengambil air untuk memasak. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami menyusuri sawah. Di tengah-tengah perjalanan kami bertemu beberapa warga yang sedang istirahat setelah bekerja. Setelah beberapa menit kami berbincang-bincang dengan mereka, kami melanjutkan perjalanan, ketika itu kami melihat ada seorang ibu yang sedang memberi obat hama pada tanaman padinya yang masih berumur 3 minggu. Kami mendapat informasi bahwa sawah 2 petak tersebut adalah milik pribadi. Beliau sengaja merawat sendiri mulai dari penyebaran bibit pada area persawahan sampai meanennya. Beliau memberi tahu pada kami alasan mengapa sawah tersebut dikerjakan sendiri ”sayang mbak kalau nyuruh orang buat megerjakan sawah ini, hasilnya kurang.. mending dikerjakan sendiri, uangnya buat anak..”. demikianlah perjalanan kami.

Field Note 4
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Waktu : 10.21 WIB
Kegiatan : Temu Kader
Tempat : Rumah bapak Majid

Rabu pagi itu kita mempunyai jadwal yang sangat padat. Setiap salah satu diantara kami, mempunyai bagian untuk menghadiri suatu acara yang sudah dibicarakan pada forum rapat. Kebetulan waktu itu saya mendapat bagian ikut berpartisipasi dalam acara temu kader yang dihadiri oleh perangkat desa dan perwakilan dari kecamatan Gondang Wetan. Acara tersebut bertempat di rumh bapak Majid. Dalam acara tersebut, banyak informasi yang kami dapat dari mereka. Diantaranya mengenai sosialisasi program PNPM yang akan dilaksanakan pada hari kamis dan meminta warga untuk berpartisipasi dan mendukung dalam kelancaran program PNPM. Selain itu kami mendapat informasi dari bapak Mardiono selaku perwakilan dari kecamatan yakni tentang sosialisasi KB pria (fasektomi) yang sudah meningkat 32% dan untuk itu dianjurkan bagi perangkat desa untuk lebih meningkatkan kembali angka tersebut guna utuk mensejahterakan keluarga warga terutama dari segi ekonomi. Pendataan KB di mulai tanggal 1 juli. Informasi yang lain, mereka meminta kerja sama dalam pembentuan kelompok untuk meningkatkan SDM di desa Pateguhan. Informasi dari ibu bidan yang meminta konfirmasi bila ada pasien yang ingin dirujuk ke rumah sakit Bangil. Informasi dari ibu-ibu PKK yang akan mengadakan berbagai lomba dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-64. Dan yang terakhir informasi dari bapak Syaihuddin mengenai setiap anak harus mempunyai akta kelahiran karena adanya ferifikasi siswa.

Field Note 5
Hari/Tanggal : Senin, 27 Juli 2009
Waktu : 10.00 WIB
Kegiatan : Mengajar SD
Tempat : SDN Pateguhan

Mengajar di sekolah dasar merupakan pengalaman pertama saya. Meskipun itu Cuma sekali, tetapi saya merasa senang. Awalnya saya tidak berniat untuk mengajar, tetapi ibu guru di sana menawarkan pada saya untuk mengajar. Saya dipandu oleh ibu Siti selaku guru kelas 3 tentang materi yang akan saya ajarkan. Kebetulan waktu itu mata pelajaran matematika, dan materinya sampai pada membuat garis bilangan dan itu adalh materi mengulang dari pertemuan yang sebelumnya. Tepat pukul 10.00 WIB para murid kelas 3 masuk kelas. Setelah saya lihat, mereka sudah begitu lancar tetapi ada beberapa murid yang lambat dalam menjawab semua soal yang telah saya berikan sesuai anjuran guru kelas. Hal inisesuai informasi yang telah diberi tahu oleh guru kelas sebelum saya masuk kelas, bahwa tipe-tipe anak dalam kelas tersebut ada yang cepat menangkap pelajaran dan ada yang lambat dalam menagkap pelajaran. Tetapi meskipun begitu mereka sangat antusias dalam mengikuti proses belajar mengajar darii awal saya masuk sampai akhir pelajaran

Field Note 6
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Waktu : 10.00 WIB
Kegiatan : Membuat Kue Tar
Tempat : Balai Desa

Pagi hari yang cerah setelah ibu-ibu latihan poco-poco di balai desa bersama pelatih, kami mengajak mereka untuk belajar membuat kue tar.. segala sesuatu dari mulai bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan sudah kami persiapkan dari rumah. Meskipun kelelahan setelah senam poco-poco, tetapi para ibu-ibu masih antusias sekali melihat membuat kue tar yang kebetulan waktu itu di pandu oleh rekan kami.

Field Note 7
Hari/Tanggal : Rabu, 29 Juli 2009
Waktu : 16.00 WIB
Kegiatan : Jalan-jalan
Tempat : Sawah

Sore hari yang membosankan ketika sudah banyak sekali kegiatan yang telah kami lakukan di desa Pateguhan ini.saya bersama teman saya Eva pergi jalan-jalan untuk menghilangkan penat di kepala melintasi area penduduk sampai area persawahan di daerah RT 1 RW 1. Sesampainya kami dipertengahan sawah-sawah kami bertemu 2 orag warga. Kami dengar dari penuturan mereka, mereka habis mandi di bor. Berdasarkan penuturan mereka, kami jadi penasaran seperti apakah bor yang ada di daerah tersebut..?setelah kami tanyakan pda mereka dimana letak bor tersebut mereka menjawab tempatnya tidak jauh dari tempat kita berdiri saat itu, tepatnya ada di depan kami. Setelah itu ibu-ibu itu mempersilakan kami untuk melihat lihat tempat tersebut. Kami harus menyeberang sungai kecil untuk sampai di tempat tersebut. Sebuah jembatan kecil yang terbuat dari sebatang pohon tanpa ada pegangan hanya ada sebatang bambu kecil yang membantu kami menjaga keseimbangan tubuh. Kami melihat keadaan tempat itu begitu kecil dan terbuka. Tepat di depan saya ada sebuah besi yang tertancap di tanah dan mengeliarkan air yang begitu jernih. Setelah kami puas melihat air, mencuci kaki dan tangan kami kembali pulang. Tapi di tengah perjalanan setelah menyeberangi sungai ada sebuah pemandangan yang aneh yang membuat kita berhenti sejenak. Kami melihat di samping bor itu ada beberapa sesaji. Entah kenapa dan untuk apa kami tidak tahu karena tidak ada seseorang pun yang berada di sana yang dapat menjelaskan fenomena yang lihat pada waktu itu.

Field Note 8
Hari/Tanggal : Sabtu, 01 Agustus 2009  
Waktu : 19.00 – 23.00
Kegiatan : Lomba seni sholawat
Tempat : Balai desa Pateguhan

Malam hari setelah sholat isya acara gebyar seni sholawat di desa Pateguhan yang letaknya di balai desa Pateguhan. Acara tersebut diselenggarakan untuk merayakan HUT RI yang ke 64. Acara pertama adalah pembukaan, acara kedua adalah sambutan, acara ketiga adalah pembacaan sholawat oleh ibu-ibu PKK serta menyanyikan lagu bebas sebagai awal pembukaan lomba seni sholawat. Lomba tersebut diikuti oleh perwakilan seluruh RT yang ada di desa Pateguhan. Mereka terbagi dalam 10 kelompok. Setiap kelompok harus menampilkan 2 lagu yakni lagu wajib yang sudah ditentukan dan lagu bebas. Yang menjadi juri pada saat itu adalah sebagian rekan-rekan kami. Kriteria penilaian dilihat dari segi vokal, aksi panggung dan penampilan atau fashion. Para penduduk sangat antosias melihat perlombaan tersebut. Puncak acara itu adalah penutupan serta pengumuman pemenang lomba. 

Field Note 9
Hari/Tanggal : Selasa, 04 Agustus 2009
Waktu : 15.30 WIB
Kegiatan : LBB dan latihan acara imtihan
Tempat : Madrasah Diniyyah Islamiah dan kediaman Bapak Inggih

 Sore yang sangat melelahkan, ketika saya datang bersama teman- teman untuk mengisi LBB, saya melihat mereka bermain di halaman, namun sayangnya ketika kita datang kesana dan berbincang- bincang sejenak pada ummi istri dari pemilik lembaga tersebut ternyata sungguh di luar dugaan murid- murid kelas 4, 5, dan 6 sudah tidak lagi berada di tempat. Namun kemudian perbincangan kami beralih pada acara imtihan yang puncaknya akan diselenggarakan pada tanggal 10 agustus 2009. Brkaitan dengan acara tersebut bahwa ummi menawarkan pada kami untuk melatih kembali anak-anak yang kan tampil pada acara tersebut. Dan saya meminta pada ummi agar anak-anak datang kekediaman bapak inggih drmana kami tinggal untuk dilatih. Beberapa menit kemudian, anak-anak tersebut datang kerumah bapak inggih selaku kepala desa di Pateguhan. Setelah itu kami mulai untuk menyimak kembali apa yang telah kam ajarkan pada mereka. Selesai mempelajari kitab safina saya sempat berbincang-bincang dengan anak tersebut mengenai berbagai hal. Mereka bernama bella dan ika. Bella adalah sesorang anak yang cerdas dan tidak pemalu, dia sekarag duduk dibangku kelas 6 SD. Menurut informasi ia selalu mendapatkan peringkat dikelasnya. Sedangkan yang bernama ika, dia adalah anak yang pendiam dan pemalu. Ketika saya bertanya tentang pendidikannya, dia menjawab dengan wajah yang polos dan pemalu ”sampun lulus mbak” (sudah lulus mbak) dan kemudian saya bertanya kembali “sekolah tenpundi sakniki?” (sekolah dimana sekarag?) dengan wajah anak-anaknya ia berkata “mboten sekolah mbak!” (gak sekolah mbak!) lho kenapa ndak sekolah? Namun dia Cuma menjawab pertanyaanku dengan senyuman diam tanpa kata... 

Field Note 10
Hari/Tanggal : Selasa, 28 Juli 2009
Waktu : 18.30 WIB
Kegiatan : Yasinan
Tempat : Rumah Warga

Malam setelah sholat maghrib kita, khususnya teman-teman perempuan semuanya diajak ibu kepala desa ke yasinan yang bertempat di rumah salah satu warga. Susunan acaranya adalah pembukaan, membaca yasin, tahlil dan diba’ serta diakhiri dengan do’a. Ketika itu kami dipersilakan untuk membaca sholawat. Dan kebetulan waktu itu saya mewakili teman-teman untuk membaca sholawat. Kumpulan rutin itu ternyata adalah pertemuan terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan. Dan ternyata setiap penutupan, ibu pengurus selalu melaporkan keuangan (kas) yang terkumpul selama satu tahunyang sampai saat itu terkumpul sekitar kurang lebih Rp. 900.000,-. Dan acara tersebut diakhiri makan-makan yang sudah dipersiapkan oleh tuan rumah

Field Note 11
Hari/Tanggal : Senin, 10 Agustus 2009
Waktu : Juli.00 WIB
Kegiatan : Imtihan
Tempat : Madrasah Diniyah Islamiyah

Pagi hari yang cerah kami berangkat untuk mengikuti acara kirap anak Madrasah Diniyah Islamiyah. Kirap yang diiringi dengan rebana yang telah dilatih oleh rekan kami itu, dimulai dari SDN Pateguhan sampai ke Madin. Sesampainya di Madin, anak-anak yang di kirap itu membaca juz Amma dan kemudian mereka di uji oleh guru dan wali murid mereka dengan di beri pertayaan yang berhubungan dengan tajwid, ghorib, hadist dan lain-lain. Namun Acara tersebut tidak berakhir sampai situ, puncaknya pada malam hari setelah isya’ setiap murid menampilkan pertunjukan baik itu tarian, nyanyian dan baca doa maupun surat-surat pendek, serta pildacil. Di sana juga terdapat penampilan yang telah dipandu oleh kami, salah satunya adalah sholawat serta puisi 3 bahasa, kitap safina 3 bahasa, tari javen, kur RA. Dan acara tersebut berlangsung selama tiga hari.
Oleh: Anis Sholihatus Yulfikar 

Field Note 1 2

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 juli 2009
Jam : 15.30 - 16.30
Kegiatan : Sosialisasi KKN PAR
Tempat : Rumah RT 01 RW05
Informan : Bapak Ansori
 
Dirumah bapak ansori saya melakukan wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan, diantaranya mengenai bagaimana kegiatan sehari-hari, mata pencaharian, dan bagaimana pendidikannya. Bapak ansori mengatakan bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk RT01 RW05 sebagai petani dengan hasil (upah) yang minim sekali (Rp 6000) mulai dari pukul 06.00 sampai 10.00 WIB. Kagiatan kemasyarakatan di RT01 RW05 tidak jauh berbeda dengan RT yang lain yaitu adanya yasinan, shalawatan dan ada juga pencak silat tiap 1 minggu sekali. Pendidikan di RT01 RW05 sebagian besar lulusan SD, hal ini dikarenakan terbatasnya biaya. Tetapi ada beberapa orang yang anaknya dilanjutkan ke SMP atau di pondokkan.  

Field Note 13

Hari/tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 16.40 -17.20
Kegiatan : Sosialisasi KKN PAR
Tempat : Rumah bapak rw05
Informan : Ibu Sugiono

 Dirumah bapak sugiono, saya melakukan wawancara dengan berbagai pertanyaan diantaranya, kegiatan kemasyarakatan penduduk disitu, mata pencaharian, dan pendidikan penduduk RT01 RW05. tetapi kita tidak sempat bertemu dengan pak Rwnya karena beliau sedang ada urusan di luar. Tetapi kita ditemui oleh istrinya yang waktu itu baru pulang dari bekerja. Ibu sugiono bekerja di desa Grogol, beliau bersemangat sekali karena mempunyai cita-cita ingin menyekolahkan anaknya hingga keperguruan tinggi. Beliau mempunyai 2 orang anak dan anaknya yang pertama sangat pandai sehingga ingin sekali anaknya sekolah sampai perguruan tinggi. Untuk pertanyaan yang kita ajukan ibu RW tidak begitu memahami, jadi yang kita simpulkan sama dengan RT01 RW05 karena mereka satu tempat. Ibu RW hanya menyebutkan disitu pendidikannya rata-rata lulusan SD. Jadi kesimpulannya sama dengan jawaban pak Rtnya.

Field Note 14

Hari/tanggal : Sabtu, 18 juli 2009
Jam : 16.50-17.20
Kegiatan : Sosialisasi KKN PAR
Tempat : Rumah RT 01 RW 05
Informan : Ibu Halimah
 Dihari ini juga waktu saya dan temen saya hasan melakukan wawancara dirumah pak RW05. ada seorang ibu yang kerumah pak RW. Beliau mengeluh kepada bu Rw dan mengutarakan masalah pembagian LPG. Ibu ini berharap agar masalahnya bisa terselesaikan yaitu mendapat LPG. Kemudian oleh ibu Rw ditanggapi dan akan diusahakan menolongnya. Karena melihat harga minyak gas yang cukup mahal. Jika menggunakan LPG bisa satu minggu dengan tabung LPG yang 3 kilo dengan harga Rp 13.500, tetapi minyak gas dua hari sekali habis, padahal harga gasnya 1 liter Rp 5000.

Field Note 15

Hari/tanggal : Kamis, 16 juli 2009
Jam : 10.00-11.00
Kegiatan : Pembagian Raskin
Tempat : Balai desa Pateguhan
 Pada waktu penbagian RASKIN di desa pateguhan saya bersama teman – teman turut ikut serta membantu mengangkat RASKIN dari pintu gerbang balai desa sampai ketempat meletakkan RASKIN. Awalnya teman-teman cewek tidak mau membantu mengangkut beras, tetapi karena penasaran dan keinginan yang kuat akhirnya saya dan teman-teman cewek membantu mengangkut RASKIN 1 karung (15kg) yang diangkut oleh dua anak. Setelah selesai pengangkutan, beras pun dibungkus dan dimasukkan kedalan kresek masing-masing 7 kg untuk 1 KK. Pada saat penbagian, ada seorang ibu yang tidak kuat menbawanya pulang karena ibu ini membawa 3 kresek karena ada titipan dari 2 KK tetangganya. Karena tidak tega akhirnya saya membantunya. Ditengah perjalanan saya dan ibu itu tidak kuat, akhirnya berhenti sejenak. Berulang kali ibu itu tanya-tanya ”kuat ta mbak???” saya bilang kuat padahal sebenarnya tangan saya pegal banget. Setelah selesai acara pembagian RASKIN saya dan teman-teman saya kembali pulang. Dan malam harinya tangan saya sampai kram, tetapi itu semua sangat berarti bagi saya karena merupakan pengalaman juga.

Field Note 16

Hari/tanggal : Selasa, 21 juli 2009
Jam : 06.00-07.00
Kegiatan : Jalan-jalan pagi
Tempat : Sawah desa Pateguhan

 Di pagi itu saya bersama 7 teman saya jalan-jalan kesawah. Setelah sampai di sawah, kamipun berbincang-bincang dengan ibu-ibu tani yang sedang menanam padi. Ibu-ibu itu mengira kita mau membagi-bagikan uang padahal Cuma cari informasi. Kami menanyakan upah buruh tani berapa? Para petani itu menjawab upahnya Rp 6000 mulai jam 06.00 sampai jam 10.00 WIB. Kemudian saya da teman-teman saya ingin belajar bagaimana cara mematun padi, kamimpun ikut masuk kesawah mencoba mematun padi. Setelah itu saya mau mencuci tangan di sungai, tiba-tiba 1 teman saya mau lewat padahal galengan sawahya sempit. Tetapi dia tetap memaksa lewat, akhirnya saya jatuh masuk ke sawah. Baju saya kotor semua dan akhirnya saya mencucinya di sungai dekat sawah itu, kemudian pulang dalam keadaan basah semua.

Field Note 17

Hari/tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Jam : 19.00-21.00
Kegiatan : Sosialisasi KKN PAR
Tempat : Balai Desa Pateguhan
Informan : Peserta Rapat

 Pada malam itu saya dan para peserta KKN lain mengadakan sosialisasi KKN PAR di desa pateguhan dengan mengundang para perangkat desa. Pada waktu saya kebagian sebagai moderator. Dan itu pertama kalinya saya memoderatori rapat di depa orang-orang desa. Awalnya terasa nerfes tetapi lama-lama reda. Ditengah – tengah prses tanya jawab, ada 1 bapak yang mengajukan pertanyaan. Setelah dijawab oleh penyaji kemudian saya kembalikan ke bapak tersebut dan saya bertanya ”apa sudah puas ???” ternyata bapak itu menjawab ”belum puas nanti dipuaskan dirumah”, waktu itu saya merasa malu sekali karenasemua orang tertawa mendengar bapak itu.

Field Note 18

Hari/tanggal : Jumat, 24 juli 2009
Jam : 09.00-10.00
Kegiatan : Belajar Mengajar
Tempat : SD N Pateguhan
Informan : Ibu Erina
 
Waktu berkunjung ke SDN pateguhan saya diminta tolong ibu erina untuk membantu mengajar agama dikelas 2, kemudian saya masuk kelas tepat pukul 09.00 WIB. Siswa siswi pun masuk dan duduk di bangku masing-masing. Khusus untuk kelas 2 ditaruh di kelas terbuka dengan papan tulis yang digantungkan pada sebuah paku tetapi masih memakai bangku. Tetapi anak –anak masih semangat untuk belajar. Ditengah-tengah pelajaran, murid yang saya ajar ada 2 orang yang bertengkar dikarenakan teman yang duduk dibangku belakang menumpahkan air minum ke teman yang duduk di depannya. Akhirnya temannya yang di depan basah semua kemudian menangis. Dan temannya yang menyiram air mau dipukul tetapi saya lerai sampai tertarik dia dan menatap ke bangku. Tapi akhirnya alhamdulillah bisa dikendalikan. Selain itu beberapa menit kemudian ada yang menangis lagi karena tidak dapat menulis pelajaran agama (menggandeng tulisan Arab). Setelah bel pulang berbunyi murid-murid pun pulang. Kemudian saya mengadukan kejadian dikelas kepada bu Erina. Ternyata keadaan kelas seperti itu. Masih banyak siswa-siswa yang lambat dalam menangkap pelajaran. Dan masalah kelas belum ada penyuluhan dari pemerintah. Tetapi diusahakan untuk kelas 2 kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan.

Field Note 19

Hari/tanggal : Rabu, 29 juli 2009
Jam : 15.30-17.00
Kegiatan : Jalan-Jalan Sore
Tempat : sawah pateguhan paling selatan
Informan : Ibu-Ibu Yang Mandi Di Bor
 
Pada sore ini saya jalan-jalan ke sawah dipateguhan yang paling selatan. Disitu terdapat sawah-sawah yang ditengah-tengahnya terdapat BOR. Sebelum ke BOR terdapat jenbatan yangb terbuat dari 1 kayu yang diameternya kira-kira 30an. Air BORnya sangat bening dan segar. Para ibu-ibu mandi disitu semua bahkan dibuat mencuci juga. Tetapi untuk BABnya di sungai. Yang sempat saya pikirkan bagaimana kalo ada ibu atau bapak yang ingin buang hajat ditengah malam. Padahal sungai yang dekat dengan BOR itu terletak ditengah sawah. Apa mereka tidak merasa takut?, kemudian saya tanyakan kepada salah satu ibu dan jawabannya adakah mereka tetap ke sungai dengan membawa lampu penerang atau senter.

Field Note 20

Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Jam : 19.00-23.00
Kegiatan : Lomba Seni Sholawat
Tempat : Balai Desa Pateguhan

 Pada hari ini diadakan kegiatan lomba seni sholawat dibalai desa pateguhan yang diikuti oleh perwakilan kelompok tiap RT. Dalam penilaian dan vokal, saya bersama teman saya mia mendapat bagian sebagai juri aksi panggung. Dalam penilaian saya menilai aksi panggung para peserta lomba kebanyakan kacau. Hal ini disebabkan kurang kompaknya para peserta. Dalam lomba ini ada juga ibu-ibu peserta seni sholawat itu menarinya dengan menggoyangkan pinggulnya dengan terlalu. Dalam penilaian saya hal ini anggap kurang karena sudah bertentangan dengan kriteria penilaian.

Field Note 21

Hari/Tanggal : Selasa, 4 agustus 2009
Ja m : 07.00-09.30
Kegiatan : Belajar Mengajar
Tempat : SDN pateguhan
 Hari ini saya ada tugas mengajar kelas 1. Saya merasa kesulitan dalam proses belajar mengajar di kelas 1. Karena selain muridnya banyak, susah diatur juga banyak yang lambat dalam menerima pelajaran. Ketika saya masuk dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran matematika, kelas menjadi gaduh,  
Hal ini disebabkan karena murid – murid masih banyak yang belum paham tentang pelajaran sebelumnya. Dan lucunya kelas 1 terdiri dari 5 deret bangku. 2 deret dari kiri ke belakang tergolong anak yang pandai . Dan 3 deret kanan ke belakang termasuk golongan yang lambat . Jadi waktu memberi tugas guru kelas 1 (Fitriyah Agustina) menyarankan agar memberi soal yang yang berbeda. Walaupun begitu, anak-yang tergolong lambat masih banyak yang menangis karena tidak dapat menyelesaikan soal matematika yang saya berikan. Akhirnya saya harus keliling ke setiap anak untuk mengajari mereke. Yang membuat saya tidak nyaman lagi adalah ada beberapa ibu dari anak kelas 1 yang menunggui anaknya di luar kelas sambil melihat anaknya yang saya ajari. Hal ini membuat saya tidak dapat leluasa mengajar di kelas 1.

Field Note 22 

Hari/tanggal : Jumat, 7 Agustus 2009
Jam : 05.00 - 07.00
Kegiatan : Kegiatan Piket Bergilir
Tempat : Basecamp Kelompok 30
Informan : Ibu Vina
 
Di pagi ini saya adatugas piket. Saya membersihkan rumah beseta teman saya mbak nunung. Setelah rumah bersih semua saya membantu ibu vina. Suami ibu vina adalah seorang sopir, beliau selalu bepergian jauh untuk mengirim barang. Karena terlalu banyak terkena angin akhirnya suami ibu vina terkena penyakit paru-paru. Dan saat ini suami ibu vina tidak dapat bekerja, padahal ibu vina mempunyai 2 orang anak, yang pertama kelas 6 SD dan yang kedua kelas 1 SD. Saya merasa terharu mendengar cerita ibu vina. Walaupun begitu beliau tetap berusaha dengan bekerja membantu memasak dirumah orang dan saat ini disuruh membantu ibu inggih (kakak ibu vina sendiri). Ibu vina tetap berusaha untuk kelanjutan hidup dan ingin sekali meneruskan sekolah anaknya sampai keperguruan tinggi.  
  Oleh : Eva Kurniawati
Field Note 23

Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009 
Jam : 12.50-13.18
Tempat : Rumah Bapak Ketua RW 01 RT 02 

Dalam aspek pendidikan, disiang hari kita berempat berencana berkunjung ke tempat Ketua RW.01 RT.02 yang ada di Desa Pateguhan ini yang sudah dibagi menjadi beberapa kelompok, karena kita kebagian ke RW tersebut, maka kita langsung mencari tempat ketua RT.02 RW.01, disana kami di sambut bapaknya dengan baik dan ramah. Kami pun berbincang-bincang dan kami juga menceritakan apa yang menjadi tujuan kedatangan kami disini, dan bertanya tentang keadaan masyarakat dan pendidikan disini, kemudian beliau menjelaskannya secara umum yang pada intinya pendidikan di sekitar sini itu kebanyakan sampai dengan SLTP. Ada juga yang lulus SD maupun SLTP langsung disekolahkan oleh orang tuanya di Pondok Pesantren yang terletak di Luar kota. Sehingga sedikit sekali di temukan anak yang sekolah di SLTA . Sedangkan pemudanya banyak yang setelah lulus itu langsung mengikuti orang tuanya atau ikut orang bekerja sebagai penggarap mebel. Dan ada beberapa yang melanjutkan keperguruan tinggi yang ada diluar kota ini, mungkin sekitar 3 orang yang pernah mengenyam pendidikan perguruan tinggi yang ada di desa pateguhan ini dikarenakan situasi perekonomian yang minin. 
Dalam Aspek perekonomian Beliau juga menjelaskan yang pada intinya ekonomi masyarakat sekitar itu sangat minim sekali karena sebagian banyak masyarakat disani kebanyakan pekerja petani dan sebagian tukang mebel dan songket, penghasilannya tergantung dari pesanan yang mereka dapatkan, penghasilannya juga tidak menentu tergantung dari musim dan hasil panen. Petani lebih dominan orang yang lebih tua yang bekerja dan anak remajanya lebih senang bekerja di tukang mebel. Ada juga pemudi atau remaja yang bekerja dengan keterampilan membuat songket kopyah dari benang, 1 kopyah biasanya dijual Rp 1.500 dan pembuatan 1 kopyah itu ditempuh dalam 2-3 hari. 
Sedangkan dalam Aspek Agama. Selain membahas tentang pendidikan dan ekonomi masyarakat disana, kita juga menayakan tentang kegiatan keagamaan yang dilakukan tiap minggunya. Ternyata masyarakat disana masih terbawa adat nenek moyang dimana misalnya dirumah ada acara yasinan, maka orang yang punya rumah tadi memberikan makan nasi jagung disertai denga ikan asin dan minum kopi, itu salah satu hal yang kebudayaan yang masih melekat di desa peteguhan ini. Terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat disekitar sana tiap minggunya itu ada pengajian yang diadakan di musholla yang ada disekitar. Untuk kegiatan tiap minggunya ibu-ibu dan pemudinya itu ada manaqiban dan yasinan, PKK. Sedangkan untuk bapak-bapaknya itu yasinan, al-banjari, dan ISHARI. Dan alhamdulillah dengan adanya kegiatan itu menambah kemaslahatan kepada masyarakat sekitar, karena di malam hari itu tidak ada kegiatan / pekerjaan lain selain mengisinya dengan kumpul dengan orang lain dalam hal keagamaan.
Field Note 24

Hari/Tanggal : Kamis, 16 juli 2009
Jam : 18.00
Kegiatan : Sholat Berjama’ah di Mushola
Tempat : Musholah Islamiyah
Informance : Ibu Zuhro

 Sesampainya di desa pateguhan kecamatan gondang wetan, semua peserta KKN IAIN Sunan Ampel Surabaya disambut oleh kepala desa yang biasa dipanggil pak inggih yang bernama Nur Syamsi sekeluarga dengan baik dan ramah. Hari pun semakin sore kami bersiap untuk sholat berjamaah di musholah islamiyah. Setelah selesai melaksanakan sholat maghrib, kami bipersilahkan untuk masuk kerumah ibu zuhro sekeluarga. Beliau adalah seorang ibu yayasan MI MADIN. Mereka menyambut kami dengan baik, untuk mencairkan suasana yang kaku maka kami mengajak untuk berbincang-bincang. Diawali dengan perkenalan untuk kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan mengenai bidang pendidikan dan kondisi masyarakat setempat. Lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan beliau antara lain MI, MADIN, RA/TK dan TPQ. Jika dilihat dari segi TPQnya menggunakan system qiroati, dari diniyah menggunakan kitab-kitab bermakna (kitab kuning) sedangkan kalau pendidikan penduduk yang ada di desa pateguhan kecamatan gondang wetan, kebanyakan mengenyam pendidikan SMP/SMA minimal SD sedangkan untuk pendidikan perguruan tinggi hanya beberapa orang, hal ini dikarenakan kondisi ekonomi yang kurang mendukung. Penghasilan yang diperoleh sebagai buruh petani hanya bias untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
  Waktu sholat isya’ pun tiba, kami bergegas untuk berpamitan pulang. Sebelum pulang ibu zuhro sempat meminta kami untuk mengajar di MI MADIN yang mereka pegang. Kami pun menanggapinya dan berpamitan untuk beranjak pulang.

Field Note 25

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Juli 2009
Waktu : 13.30 - 16.30
Tempat : Di salah satu warga desa
Kegiatan : Yasinan Ibu-Ibu PKK

Sehabis sholat dhuhur kami bersiap-siap untuk berangkat untuk mengikuti kegiatan yang ada di desa pateguhan ini, yang salah satunya adalah yasinan ibu-ibu PKK ini. Didesa ini kegiatan PKK diadakan pada setiap hari jumat setelah sholat jumat, dimana dalam acara tersebut berisikan tentang:
 Pembacaan manakib, dalam pembacaan manakib ini dibaca secara bergantian, antara ibu-ibu PKK dan anak-anak KKN.
 Sholawat nabi, sholawat nabi dilantunkan oleh anak-anak KKN yang diiringi oleh alunan rebana yang dimainkan oleh sebagian ibu-ibu PKK.
 Sambutan - sambutan :
1. Dari Ibu Lurah yang berisi:
Ucapan terima kasih kepada shohibul bait, ibu-ibu PKK dan anak –anak KKN, kirim doa kepada ahlul kubur ibu shohibul bait dan keluarga ibu lurah, pengumuman hasil iuran infaq, memperkenalkan anak – anak KKN kepada ibu – ibu jama’ah PKK.
2. Perwakilan dari anak KKN yang diwakili salah satu dari teman kami untuk memperkenalkan diri masing-masing kepada ibu – ibu PKK, ucapan terima kasih serta permintaan kerja sama dan bimbingan selama berada di desa pateguhan, penjelasan masalah sistem PAR yang akan diterapkan selama menjalani KKN
 Yasin tahlil yang dipimpin oleh ibu Juwariyah sekaligus menutup acara 
 Ramah tamah, mungkin ini sudah menjadi adat istiadat dari nenek moyangnya, ramah tamanya seperti nasi jagung beserta ikan asin dan minumannya kopi. Kami sedikit heran melihatnya tapi itu merupakan kebudayaan yang sudah melekat di desa ini. Dan saya juga sangat heran karena acaranya banyak baget, bukan hanya satu acara yasinan saja melainkan beberapa acara. Tapi saya Cuma berharap semoga acara seperti ini berjalan terus dan menjadi lebih maju.... the best for Ibu-ibu PKK......!!
Field Note 26
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009 
Jam : 06.30-10.00
Tempat : Balai Desa
Tiap hari minggu pagi kami semua, khusus-nya yang cewek pergi bareng kebalai desa untuk mengikuti senam poco-poco, senamnya hanya dari kalangan ibu-ibu saja, karena senam poco-poco ini diadakan untuk menjadikan ibu-ibu yang kreatif. Lomba senam poco-poco diadakan di kecamatan, yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 Agustus 2009,
Senam poco-poco ini dilakukan setiap hari minggu dibalai desa dengan di pandu atau dilatih oleh ibu Milla, beliau adalah salah satu instruktur yang di panggil oleh ibu kades untuk mengajari dan melatih ibu-ibu senam poco-poco dalam waktu singkat. Beliau juga merupakan lulusan dari IAIN Sunan Ampel Surabaya. Beliau sangat sabar dalam melatih dan gerakannya pun lincah dan mudah untuk ditiru oleh mereka dan juga kami. Beliau biasanya datang setelah kami dan ibu-ibu melakukan pemanasan senam tersebut sekitar jan 09.00 WIB.
Kami pun juga mengikuti kegiatan senam ini, yang mana pada awlnya kami merasa kerepotan mengikuti gerakannya, tapi dengan kesabaran dan antusias kami akhirnya kami bisa dengan cepat sedikit menguasai gerakan tersebut, kami pun menikmati gerakan tersebut dengan musik yang mengiringi kami semua untuk bergoyang senam poco-poco di balai desa tersebut. Kami juga tidak kalah dengan ibu-ibu yang mengikuti senam poco-poco tersebut, kami malah lebih segala-gala-nya dari mereka jika dilihat dari segi bentuk tubuh, usia, lincah, berat badan dan lain lain. Bahkan kami dijadikan contoh oleh mereka, salah satu dari peserta KKN disuruh mengajari kembali apa yang telah diajarkan oleh instruktur tadi. Kadang di rumahnya bu inggih atau bu kades juga disuruh melatih mereka.
Dengan kami mengikuti senam tersebut sekaligus Kami bisa bersosialisasi dengan mereka, biasanya mereka datang dibalai desa untuk latihan setelah urusan atau kegiatan dirumah selesai. Kami bangga kepada mereka, walaupun mereka bukan remaja lagi melainkan sudah bersuami dan mempunyai anak lebih dari satu tapi semangat mereka kuat sekali, mereka pantang menyerah untuk belajar dan berlatih, mereka tidak kenal lelah dan letih, latihannya mereka juga bisa kompak. Latihan pun berjalan dengan lancar hingga usai sekitar jam 11.00 Wib.
Field Note 27
Tempat : Sawah Desa Pateguhan
Waktu : 06.00-09.30
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Juli 2009
Nara sumber : Ibu Romlah
Ketika pagi tiba sekitar jam 06.00 saya dan teman-teman berjalan menelusuri sebuah pelosok desa pateguhan, mulai dari arah selatan ke utara, ternyata terdapat sawah yang indah dan subur. Kemudian kami berjalan menuju ibu-ibu petani yang sedang bekerja disawah. Mereka bekerja sangat antusias sekali sampai-sampai tidak kenal lelah. Kami memulainya dengan suatu perkenalan diri kemudian berlanjut dengan suatu penbicaraan tentang situasi dan kondisi sawah yang sedang mereka kerjakan pada waktu itu, merekapun sangat welcome kepada kami, kemudian kami mulai berjalan ketempat ibu-ibu bekerja yaituditengah-tengah swah yang penuh dengan lumpur . kami pun ikut terjun kesawah dan memcoba menirukan pekerjaan yang sedang dikerjakan oleh para petani yang sering dikenal dengan istilah ”MATUN” . Kami sangat senang sekali bisa terjun langsung dan membantu ibu-ibu disawah walaupun kami kena lumpur baik kaki maupun tangan, pakaiannya pun berblepotan dengan lumpur. Tapi kami tetap senang dan bangga melihat ibu-ibu antusias dalam bekerja. 
Untuk pekerja buruh ”matun” mencabut rumput dalam sawah itu sangat memprihatinkan karena gaji yang diperoleh dalam setiap kerja dari jam 06.00-10.00 itu cuma Rp 6.000, yang kerja di buruh itu kebanyakan pemudinya. Untuk penghasilan mebel itu juga tergantung dari pesanannya. Pada dasarnya keadaan ekonomi di desa ini minim dengan melihat kondisi pekerjaan yang telah dilakukannya. Dengan begitu tanpa adanya campur tangan dari seorang petani sawah tidak akan bisa tumbuh dengan subur. Setelah perbincangan-perbincangan itu selesai, kami pun beranjak pulang. Tapi sebelum pulang, Saya bersama teman-teman harus membersihkan bagian tangan dan kaki. 

Field Note 28

Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Jam : 10.00 - 11.30
Kegiatan : Mengajar di SD Pateguhan
Tempat : SD Pateguhan
Informance : Ibu Nisaul Khurin, S.Pd

Siang itu Saya bersama teman KKN PAR 2009 pergi ke SD Pateguhan, disitu Saya dan kawan-kawan ingin tahu bagaimana proses pembelajaran di SD tersebut, tapi ternyata pas sampai disitu, Saya dan kawan-kawan ditawari oleh Bapak Kepala Sekolah yaitu Bapak H. Kadir, S.Pd untuk mengajar langsung. Dan akhirnya pun kami bersedia.
Kebetulan Saya dan Umi mendapat kelas 4, dan pelajarannya bahasa Inggris. Disitu kami dibimbing oleh guru agamanya yaitu Ibu Nisaul Khurin, S.Pd. Menurut Ibu Nisa, bahwa kelas 4 ini kalau dari segi membaca sudah lancar. Tapi untuk menulis bahasa inggris para siswa masih banyak yang belum bisa.
Dan akhirnya Saya dan Umi mencoba untuk mengajar mereka, tentang bagaimana menulis yang benar. Dan alhamdulillah, demi keteladanan Saya dan ketekunan anak-anak mereka cepet bisa dan kami pun senang.
Tapi Saya juga merasa terharu melihat kelas 2 yang tidak mempunyai kelas tetap untuk proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar dilakukan ditempat terbuka, yaitu dibawah pohon rindang (DPR) yang beralaskan terpal atau tikar plastik.  

Field Note 29
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Juli 2009
Jam : 14.00 - 15.30
Kegiatan : Mengajar Sholawat buat Persiapan Acara Imtihan
Tempat : MI Islamiyah 
 
Sore sekitar jam 14.00 Saya bersama teman-teman KKN pergi ke MI Islamiyah, tempatnya tidak jauh dari kami tinggal yaitu pas didepan rumah Pak Kades.
Disitu Saya dan teman-teman mendapat tugas untuk melatih anak-anak untuk persiapan imtihan, imtihan adalah acara penutupan yang biasanya dilakukan sebelum memasuki bulan ramadhan. Dan kebetulan Saya mendapat tugas mengajar sholawatan untuk kor yang akan diselenggarakan pada tanggal 10 agustus 2009. Acaranya tiga hari berturut-turut.
Untuk kor ini Saya membutuhkan 8 anak yaitu putri semua. Adapun sholawat yang Saya ajarkan adalah sholawat badar dan alhamdulillah anak-anak mengikuti dengan lancar. Mereka juga sangat cerdas, lugu, santun dan taat dengan guru-gurunya. 
Sholawat ini ditampilkan untuk mengiringi puisi dengan 3 bahasa, diantaranya bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Bukan hanya shalawat saja yang ditampilkan pada saat imtihan, tetapi banyak kegiatan yang akan ditampilkan, seperti tari jappen, terbang atau kosidah, baca kitab syafinah dengan tiga bahasa diantaranya bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. 
Senang rasanya mengajar anak-anak yang cerdas. Semoga sholawat ini berhasil ditampilkan diacara imtihan besok. Amiinnn
Field Note 30
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Jam : 10.00 - 12.00
Kegiatan : Demo Masak Kue Tar bersama Ibu-Ibu PKK
Tempat : Balai Desa
Informance : Ibu Siti

Minggu setelah senam poco-poco Saya dan teman-teman mengadakan demo masak yaitu bikin kue tar atau kue ulang tahun yang diikuti oleh ibu-ibu PKK. Ibu-ibu sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini, karena kegiatan ini belum pernah ada sebelumnya. Dari mulai penyiapan bahan, cara pembuatan sampai jadinya kue, mereka terus mengikuti dan terus memperhatikan. Mereka sangat aktif karena banyak ingin taunya apa saja dan bagaimana cara pembuatannya.
Ketika itu Saya mencoba mendekati salah satu ibu-ibu. Dan kebetulan setelah Saya berkenalan Ibu itu bernama Siti. Dia adalah ibu rumah tangga yang berusia 35 tahun. Dia hobi memasak tapi untuk membuat kue-kue, ibu ini tidak bisa sama sekali. Kemudian Saya bertanya mengenai kegiatan ini, dan katanya, mereka sangat senang karena dengan adanya kegiatan ini akan menambah wawasan ibu-ibu, terutama di bidang keterampilan memasak kue, terlebih ketika ada anaknya yang ulang tahun tidak usah membeli kue, karena menurut ibu Siti harga kue tar disini kurang lebih Rp 50.000,- itu pun kecil, dan tidak begitu mahal.
Jadi dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan Saya bersama teman-teman KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya 2009 sangat bermanfaat.
Field Note 31

Hari/Tanggal : Sabtu, 01 Agustus 2009
Jam : 19.00 - 23.00
Kegiatan : Lomba Gebyar Seni Sholawat
Tempat : Balai Desa
Informance : Ibu Santi warga RT 02 RW 01

Sabtu itu, desa mengadakan berbagai lomba untuk memperingati HUT RI ke 64, diantara lomba itu adalah lomba memasak, tarik tambang dan malamnya lomba gebyar seni sholawat. Dan disini Ibu Kepala Desa meminta anak-anak KKN yang jadi jurinya. Dan kebetulan Saya dan teman saya yang bernama Nur yang ditunjuk sebagai juri lomba fashion. Kriteria penilaian lomba fashion diambil dari 2 aspek, yaitu dari segi keserasian dan make up. Disini butuh 3 juri, setiap 1juri terdiri dari 2 orang.
Sebelum Saya berangkat, Saya sempat berfikir, bahwa sangat gampang menjadi juri fashion, karena mana yang bagus dan serasi itu pasti dia menang. Tapi ternyata pas sampai balai desa, Saya bingung. Karena betapa kreatifitasnya ibu-ibu itu untuk menampilkan yang terbaik buat jurinya. Berbagai macam bentuk fashion/penampilan busana yang telah di modif. Penampilannya juga menarik sekali. Nama juga tidak kalah cantik dengan model bajunya.
Sebelum jadi juri, Saya kira bahwa ibu-ibu itu cuma bisa masak didapur dan petani saja ternyata tidak, melainkan bisa menyanyi dan berdendang, goyanganya pun mantap. Saya sangat salut kepada ibu-bu tersebut, saya acungi dua jempol untuk kreatifitasnya.
Dan setelah Saya perhatikan busana dari semua peserta, penjurian pun selesai, dan tiba-tiba saatnya untuk juri berkumpul dan bermusyawarah untuk siapa yang pantas menjadi pemenang. Ini agenda Saya ketika menjadi juri fashion di gebyar seni sholawat di desa Pateguhan kecamatan Gondang Wetan.

Field Note 32

Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Agustus 2009
Jam : 07.30 - 11.30
Kegiatan : Perpisahan di SD Pateguhan
Tempat : SD Pateguhan
Informance : Semua Guru dan Staf SD Pateguhan

Hari ini merupakan hari terakhir saya bisa ketemu dengan murid-murid yang saya ajar selama saya masih berada di desa Pateguhan ini. Sedih rasanya meninggalkan mereka. Saya sangat sayang sekali sama mereka. Tidak lama bersama mereka tapi rasanya melekat. Mereka begitu dekat, Saya masih ingat betul wajah-wajah anak yang pernah Saya ajar, baik yang pinter sampai yang nakal sekali. Kenangannya begitu indah terasa di hati dan dibenakku....
Saya dan teman-teman bergegas berpamitan sama semua guru dan staf-staf SD Pateguhan, tak ketinggalan murid-murid yang tercinta dan tersayang. Hati saya rasanya pun ikut terhanyut oleh perasaan terharu karena hati saya tidak tega untuk meninggalkannya, merakapun juga demikian tidak tega kalau kami meninggalkannya.
Menurut mereka, mereka sangat berterima kasih kepada kita (anak-anak KKN PAR) karena dengan adanya kami disana sangat membantu mereka. Dan insyaalloh mereka akan meneruskan apa yang telah kami berikan kepada SD Pateguhan, terlebih Samroh Bapak H. Kadir, S.Pd adalah kepala sekolah yang sangat tanggung jawab. Dan kami dari anak-anak KKN sangat berterima kasih kepadanya karena Saya dan teman-teman sudah diterima untuk mengajar atau mengamalkan ilmu Saya di SD Pateguhan. Do’a Saya semoga SDN Pateguhan menjadi lebih maju kedepannya. Is the best dech for SDN Pateguhan…….

Field Note 33

Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009 
Jam : 06.00-11.00
Tempat : Balai Desa Pateguhan

Pagi sekali kami bersiap-siap untuk mengikuti jalan sehat yang bertempat dibalai desa sekitar jam 06.00 wib. Kami di ajak ibu kades ikut jalan sehat dan di suruh menjadi panitia penyelenggara jalan santai tersebut, kami dengan senang hati melakukannya. Hadiahnya pun bermacam-macam bentuk seperti : hadiah utama (dispenser, karpet dan lain-lain), hadiah hiburan (hanger, gelas, mie goreng dll). Masyarakatnya pun antusias mengikutinya, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua. Jalan sehatnya menggunakan kupon, setiap kupon hanya Rp 500 per lembar, setiap orang bias membeli kupon lebih dari 3 kupon. Sebelum sampai garis finis, setiap kupon dipotong menjadi dua bagian. Kami pun ikut membantunya dengan memotong kupon tersebut dengan memotong kupon dan membagikan permen dan air minum aqua kepada para peserta jalan sehat. Setelah itu semua peserta jalan sehat berkumpul dibalai desa untuk mengundi hadiah, acaranya pun sangat ramai. Kami juga ikut membantu memberikan hadiah di atas panggung hingga acara selesai.  
  Oleh : Siti Nur Faizah 
Field Note 34
Tempat : Mushola
Waktu : Maghrib
Hari/Tanggal : Setiap Hari
Kegiatan : Sholat Jama’ah
  
Pasuruan adalah sebuah kabupaten yang terkenal dengan kota santri,pada awalnya penulis kurang pecaya akan hal itu,ternyata surve membuktikan bahkan sampai pelosok desa pun kegiatan-kegiatan keagamaan begitu padat sekali.
Pada waktu penulis tiba disebuah desa yang dijadikan sebagai tempat KKN-PAR-2009 IAIN Sunan Ampel Surabaya, yang bernama Desa Pateguhan Kecamatan Gondang Wetan-Pasuruan, di waktu itu penulis mengikuti sholat jama’ah bersama warga, yang di imami oleh Bapak H.Rodi Aziz selaku pengasuh lembaga pendidikan yang meluiputi: TK, MI, MADIN, dan TPA, yang diberi nama Islamiyah”.

Field Note 35
Tempat : Mushola An-Nur
Waktu : 20.00 - selesai
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Kegiatan : Penutupan Pengajian Rutin

 Desa pateguhan adalah desa yang didalamnya banyak sekali kegiatan keagamaan,salah satunya adalah pengajian rutin yang dilaksanakan tiap satu minggu sekali,dan tiap mendekati bulan suci romadlon kegiatan itu dilakukan penutupan (istilah orang pateguhan )kebetulan dihari itu kami berangkat dengan pemuda desa pateguhan,dan tiba disana kami duduk dibelakang panggung untuk mendengarkan lantunan sholawat yang dikumandangkan oleh remaja mushola An-Nur.
 Pada awalnya warga tidak mengetahui kami adalah anak KKN,dan ahirnya mereka tau,kamipun disuruh masuk kerumah salah satu pengasuh pengajian rutin ustadz` husen.kami ngobrol-ngobrol dengan salah satu ustadz kebetulan beliau adalah pembawa acara pada acra tersebut.disana kami diminta untuk membaca qiroah,tanpa berfikir banyak dan spontan kami menolak permintaan tersebut.Tapi beliau tetap maksa, dan ahirnya perwakilan dari kamipun (HASAN MUNADI) memberanikan diri dan dengan rasa dredek(istilah orang jawa) Maju untuk membaca qiroah tersebut.

Field Note 36
Tempat : Mushola 
Waktu : 20.00 - Selesai
Hari/Tanggal : Minggu, 02`Agustus 2009
Kegiatan : Penutupan Pengajian Rutin.

 Kedua kalinya anak-anak KKN diminta membacakan ayat-ayat suci Al-quran pada acara penutupan pengajian disebuah mushola yang diasuh oleh Bapak KH. Djasim dari kec.Rejoso.yang dihadiri oleh Bapak KH ACHMAD MUZAYIN dari malang,dan perwakilan dari kami adalah saudara hasan munadi untuk memenuhi permintaan trsebut.
 Disela-sela waktu ceramah agama dimulai,yang bertemakan ”NISFU SYABAN”kami para mahasiswa dapat pesan dari kiai agar jangan mengedepankan akal.  

Field Note 38
Tempat : Makanm SYEH ASY’ARI
Waktu : 20:00-selesai
Hari/Tanggal : Minggu/19-07-09
Kegiatan : Selamatan desa dan peringatan haul Syeh Asy’ari yang ke IX

Menurut sejarah dan Bapak shoheh (penjaga pintu makam Syeh asy’ari),syeh asy’ari adlah seorang wali yang ”bubak alas”(istilah orang jawa) desa pateguhan,dan tiap tahun diperingati oleh masyarakat.Apabila tidak diperngati konon katanya ada sesuatu hal yang menimpa desa pateguhan.
Makam Syeh asy’ari sering juga diziarahi oleh masyarakat sekitar warga pateguhan bahkan sampai luar kota.pada waktu peringatanpun banyak sekali warga yang berbondong-bondong untuk datang menyaksikan dan kirim do’a leh kepada syeh asy’ari.
Acaranyapun sangat meriah yang dihari oleh kelompok ishari sekecamatan gondang wetan,dan KH ADNAN sebagai mauidloh hasanah, dari kecamatan Rejoso.
  
Field Note 39
Tempat : Balai Desa
Waktu : 06:00-selesai
Hari/Tanggal : MINGGU/09-08-09
Kegiatan : Jalan Santai

 17 Agustus adalah saksi bisu atas kemerdekaan negara republik indonesia yang selalu diperingati setiap tahunnya oleh warga negara indonesia,termasuk pula yang dilakukan oleh masyarakat desa pateguhan beserta mahasiswa KKN dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.
 Acara tersebut adalah ”JALAN SANTAI”yang merebutkan hadiah-hadiah yang menarik yang telah disediakan oleh panitia dan mahasiswa KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya,yang bertujuan tak lain adalah untuk memperingati perjuangan para pahlawan yang telah gugur melawan penjajah demi merebut kemerdekaan negara republik Indonesia.
  
Field Note 40
Tempat : Balai Desa
Waktu : 19:00-selesai WIB
Hari/Tanggal : MINGGU/09-08-09
Kegiatan :Gebyar SENI Dalam Rangka HUT RI ke 64 dan Pelepasan Mahasiswa KKN IAIN Sunan Ampel Surabaya
 
  Dimalam tanggal 09-08-09 adalah malam gebyar seni yan dilaksanakan oleh karang taruna tunas harapan untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan negara republik indonesia yang ke 64, dan pelepasan mahasiswa KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya didesa pateguhan.
  Gebyar seni ini diisi dengan kegiatan-kegiatan antara lain :yang dari mahasiswa menampilkan seni rebana (samproh),dari ibu-ibu PKK menampilkan keratifitas karaoke khusus bagi pemenang lomba yang diadakan pada hari sabtu,01-08-09,pukul 07:00-11:00. Acara selanjutnya adalah pembagian hadiah lomba yang diadakan ibu-ibu kader PKK pada tanggal 01-08-09 mulai jam 14:00-23:00 WIB,dan macam lombanya diantaranya adalah:lomba seni sholawat,tarik tambang,dan lomba memasak.
  Dan acara selanjutnya penyerahan kenang-kenamgan berupa terbang rebana dan strutur pengurus karang taruna,dan setempel karang taruna yang diberikan anak-anak KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya diwakili oleh koordinator desa (zainal abidin),dan dilanjutkan dengan ORKES MELAYU kalimas dari pasuruan sampai selesai jam 00:00 WIB.
Field Note 41
Tempat : MI ISLAMIYAH PUTRI
Waktu : 07:00-11:30
Hari/Tanggal : SENIN/10-08-09
Kegiatan : KIRAPAN
 
 Disaat matahari menampakkan sinarnya yang menerangi bumi anak-anak KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya bersiap-siap berangkat ke MI ISLAMIYAH untuk membantu pelaksanaan kegiatan KIRAPAN(mengiringi anak didik yang lulus ujian) mengelilngi desa pateguhan yang diiringi dengan samproh yang telah diajarkan oleh temen-temen KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya kepada anak didik di MI ISLAMIYAH sebelum acara kirapan dilaksanakan.
 Setelah jalan mengelilingi desa acara dilanjutkan dengan tanpilan-tampilan seperti khotmil quran yang dibaca oleh anak didik yang dikirap tadi dan tampilan-tampilan lain,acara tersebut dihadiri oleh team munaqosah se-kec.Gondang Wetan
Yang akan memberikan sambutan,dan ceramah agama tentang pendidikan Al-quran sampai selesai jam 11:30.
 Dan acar dilanjutkan lagi pada malamhari, Karna acara tersebut berlangsung sampai 3 hari,mulai dari tgl 10-13 agustus2009.
Field Note 42
Tempat : MI SABILUL HUDA
Waktu : 15:30-17:00
Hari/Tanggal : Setiap Hari
Kegiatan :Belajar Rebana (Samproh)

 Salah satu program devisi keagamaan adalah diadakannya rebana (samproh),melihat potensi di desa pateguhan yang tinggi dan begitu banyaknya kegiatan keagamaan,untuk itu kami datang membawa warna baru berupa kesenian rebana samproh yang sasarannya adalah remaja-remaja putri.Alhamdulilillah respon masyarakat sangat bagus dan dan antusias sekali,karna pada saat kami datang dan mensosialisasikan program rebana,langsung ada kepala lembaga pendididka yang ada didusun pateguhan barat, meminta kami dari peserta KKN untuk mengajari samproh kepada peserta didiknya untuk ditampilkan pada saat imtihan yang di adakan pada tnggal 2-4 agustus-2009.
 Karna sangat memepetnya antara waktu pada saat sosialisasi program dengan waktu imtihan kamipun segera datang untuk mengajarinya,dan kami jadwal setiap hari jam 15:30 -17:00.Alhamdulillah pada ahirnya anak didik bisa menampilkan kreasi seni rebana pada saat imtihan.tapi kami tidak lepas tangan setelah acara imtihan selesai,kamipun tetap latihan rebana agar anak didik biar tambah mantab.
Field Note 43
Tempat : SDN PATEGUHAN
Waktu : 07:00-09:30
Hari/Tanggal : Senin dan Selasa/27,28,3,4
Kegiatan :Aktif diSekolah(membantu ngajar)

 Salah satu program KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya di desa pateguhan adalah ikut aktif diistansi pendidikan, untuk itu sebagian temen-temen KKN yang masuk dalam devisi pendidikan membantu ngajar dan memberikan bimbingan belajar kepada siswa-siswi didesa pateguhan mulai dari SD/MI- SMP/MTs,dan mata pelajaran yang di khususkan dalam bimbel adalah mata pelajaran Matematika,bahasa arab,dan bahasa inggris
Field Note 44
Tempat : Balai Desa
Waktu : 18:00-21:00
Hari/Tanggal : Rabo, 29 Juli 09 
Kegiatan :Pembentukan Karang Taruna 

 Pemuda adalah tonggak dari suatu negara,untuk menguatkan pondasi negara itu kami dari devisi kepemudaan KKN IAIN Sunan Ampel Surabaya,untuk mengagali potensi para pemuda desa pateguhan melakukan reformasi pengurus karang taruna yang selama ini kata pak syaifudin (mantan ketua karang taruna)tidak aktif dan tidak ada wadah untuk menampung aspirasi pemuda.
 Pada tanggal 29 Juli 2009 kami bersama-sama pemuda desa pateguhan membentuk karang taruna baru dengan nama ”TUNAS HARAPAN”dan yang menjadi pengurus harian yang menjadi ketua adalah Bapak Ahmadi, sekertaris Bapak Muhtarom, bendahara saudara Arif. Selanjutnya dibentuk devisi-devisi diantaranya: devisi keagamaan, keolahragaan dan kemasyarakatan.
Oleh: Hasan Munadi
Field Note 45
Tempat : Kecamatan
Waktu : 13.00 – 02.15
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Informance : Pak. Bakti (Camat Gondang Wetan)

 Pada hari itu, seluruh perserta KKN-PAR ’09 berangkat dari kampus IAIN dengan mengendarai mobil Elf dan sepeda motor menuju Pendopo Kabupaten untuk mengikuti acara pembukaan KKN-PAR ’09 IAIN Sunan Ampel Surabaya. Saya dan kawan-kawan sampai di pendopo jam 10.00, saya pun langsung menuju ke tempat duduk yang telah di sediakan. Setelah beberapa menit saya duduk, Hp saya berbunyi….. Ternyata Bapak Bakti (Camat) yang telfon, beliau meminta saya untuk menghubungi seluruh Koordinator Desa (KORDES) yang ada di Kec. Gondang Wetan untuk kumpul di kantor kecamatan.
 Saya (selaku KORCAM) dan temen-temen KORDES kumpul di kecamatan jam 13.00, pada waktu itu juga hadir beberapa dosen IAIN. Bapak Camat di dampingi beberapa stafnya memberikan deskripsi mengenai keadaan desa-desa yang ada di Kec. Gondang Wetan serta memberikan pengarahan kepada kita agar berprilaku sopan dan berhati-hati karena mengingat warga nya di kenal religius juga ada beberapa warga yang kadang-kadang melakukan tindak kriminal. Setelah acara selesai dan sebagian temen-temen kembali ke lokasi masing-masing, saya menemui Bapak Camat di Ruang kerja nya untuk Koordinasi lebih lanjut dan menanyakan lebih spesifik lagi tentang kadaan desa yang saya tempati (Desa Pateguhan), beliau pun menjelaskan kalau desa Pateguhan merupakan desa yang aman, penduduknya mayoritas orang jawa dan ramah-ramah.
Field Note 46
Tempat : Rumah Warga
Waktu : 19.00 – 20.15
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Acara : Tahlilan
Informance : Mukhsin

  Setelah selesai melaksanakan sholat isya’, saya dan temen-temen di minta oleh Pak. Kades untuk ikut menghadiri acara tahlilan, kebetululan pada waktu itu ada warga yang meninggal dunia dan sudah dapat 5 hari nya. Selesai membaca tahlil, sambil mencicipi hidangan saya berkenalan dengan salah satu pemuda yang duduk di dekat saya, namanya Mukhsin. Setelah kita saling berkenalan dan menanyakan asal-usul, saya menanyakan tentang keadaan pemuda Desa Pateguhan dan Penghasilannya. Menurut saudara Mukhsin, kebanyakan pemuda di Desa Pateguhan ini bekerja meubel dan ada juga sebagian yang merantau berkerja di luar daerah seperti Kalimantan. Dari sisi olahraga, tentunya para pemuda senengnya sepak bola kan. 

Field Note 47
Tempat : Rumah H. Khidir (Carek/Sekdes Desa Pateguhan)
Waktu : 20.15 – 21.30
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Acara : Silaturrahmi
Informance : Ibu Kades, Ibu Carek & Pak Carek (H. Khidir), Ca’ Mukhlis

 Seusai mengahadiri tahlil di rumahnya warga, saya dan temen-temen di ajak oleh ca’ Mukhlis ke rumahnya H. Khidir (Pak Carek), di perjalanan pulang kami bertemu dengan temen-temen putri dan ibu Kades yang kebetulan pulang dari acara yasinan, akhirnya kami mengajak mereka untuk bersama-sama berkunjung ke rumah nya Pak Carek. Kebetulan pagi harinya kami sudah berkenalan dengan Pak. Carek di Balai Desa, jadi kami sudah sedikit akrab dengan beliau. Disamping ngobrol-ngobrol dengan Pak. Carek, kami juga ngobrol-ngobrol dengan Ibu Carek, Ibu Kades dan Ca’ Mukhlis. Banyak hal yang kami bicarakan disana, mulai dari penghasilan masyarakat yang rata-rata petani, kegiatan ibu-ibu PKK, dan para pemuda yang kebanyakan berkerja meubel dan tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SMP/SMA. Di sela-sela pembicaraan, sayapun bertanya ke Pak. Carek mengenai Karang Taruna yang ada… tenyata Karang Tarunanya sudah tidak berjalan kurang lebih sudah 3 tahunan.
 Tanpa tidak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 21.25 WIB. Saya dan temen-temen akhirnya pamit pulang, karna masih ada evaluasi yang diadakan tiap malam di tempat kita tinggal.

Field Note 48

Tempat : Rumah Bapak Husain
Waktu : 15.45 – 16.40
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009
Acara : Silaturrahmi
Informance : Bapak Husain, Pak. Ahmad

 Pada sore hari itu dengan mengendarai sepeda motor dan melewati sawah-sawah, saya pergi ke Pateguhan Barat dan menuju ke rumah salah satu warga, tepatnya di rumah bapak Husain. Bapak Husain ialah seorang warga desa Pateguhan Barat yang asalnya dari Kec. Pasrepan, sedangkan bapak Ahmad mertua nya.  
 Untuk mengawali perbincangan, saya sedikit menjelaskan maksud kedatangan saya dan menjelaskan tentang system KKN-PAR. Setelah itu baru saya dan tuan rumah ngobrol-ngobrol tentang keadaan desa, khususnya keadaan desa Pateguhan Barat. Pak Husain mengatakan bahwa mayoritas penduduk desa kerja sebagai buruh tani dengan gaji 10 – 15 ribu/setengah hari dan yang cowok kerja di meubel dari pagi sampai sore. Dari segi pendidikan kebanyakan anak-anak di sini sekolah maksimal sampai SMA dan sangat sedikit sekali yang mau melanjutkan ke jenjang selanjutnya karena mereka lebih memilih untuk bekerja.
 
  Oleh: Husni Mubarak 

Field Note 49
Hari/Tanggal : Kamis, 16 juli 2009
Waktu : 17.00 – 21.00

Kita mengadakan evaluasi untuk pertama kalinya, di sini kita membahas program apa yang akan di laksanakan. Dan telah di sepakati bahwa pada minggu pertama kelompok 30 akan mencari data melalui masyarakat desa Pateguhan dengan cara door to door. 
Field Note 50
Hari/Tanggal : Jumat, 17 juli 2009
Waktu : : 18.00 – 20.30
Kegiatan : Sosialisasi KKN-PAR ke masyarakat desa Pateguhan

Pada hari ini kami melakukan sosialisasi dengan mengikuti acara yasinan ibu-ibu masyarakat desa Pateguhan, di sana kita melakukan pembacaan yasin, tahlil, dan diba’. Serunya lagi namanya juga pendatang baru teman-teman semuanya grogi atau bahasa jawanya tu ndredek apalagi waktu kita di suruh membaca diba’ wuh semuanya ngawur-ngawur, dan saya sendiri juga membaca diba’ tapi lagunya morat-marit. Itu buat pelajaran bagi saya untuk lebih baik lagi di hari-hari berikutnya.
Field Note 51
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 juli 2009
Waktu : 15.30 – 16.10
Kegiatan : Sosialisasi KKN-PAR ke kediaman perangkat-perangkat desa
Sasaran : di rumah RW 03 RT 01, RT 02
Informan : Bapak Abu Ma’ar

Di rumah bapak Ma’ad saya bersama teman saya anis dan zaenal, di situ kami melakukan wawancara dan melakukan beberapa pertanyaan.
Refleksi Jawaban Pertanyaan
Tidak ada TPA karena TPAnya sudah ada di RW 2 TPA tidak ada, SD ada 1 Ada berapa lembaga pendidikan di RW 3 seperti TPA, MI, SD
Di desa Pateguhan mayoritas penduduknya adalah petani, dan semuanya adalah petani padi karana kalau di tanami jagung atau yang lain itu tidak bisa tumbuh, dan kebanyakan masyarakat desa Pateguhan tidak mempunyai lahan sendiri mereka hanya bekerja kepada orang yang punya sawah, dan ironisnya lagi mereka hanya di bayar Rp 6000 per jam 06.00-10.00 Petani Mata pencaharian di RW 3 

Field Note 52
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 juli 2009
Waktu : 15.30 - 17.10
Kegiatan : Sosialisasi KKN-PAR ke kediaman perangkat-perangkat desa
Sasaran : di rumah RT 02 RW 03
Informan : Bpk. Ma’ad

Di sini kita juga mengajukan beberapa pertanyaan
Refleksi Jawaban Pertanyaan 
Banyak yang tidak melanjutkan di sebabkan karena tidak adanya biaya dan tidak adanya kesadaran orang tua. Tetapi sekarang ada 4 orang yang melanjutkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi sampai kuliyah. Dan untuk para pemudanya banyak yang memilih untu ke pesantren Di RT ini kebanyakan yang lulusan SMP untuk kaum mudanya dan SD untuk para oramg tua Kami menyakan tentang pendidikan
Di RT ini ibu-ibu dan pemudinya ada yang membuat kerajinan kopyah yang di rajut, dan 1 kopyah Cuma di hargai Rp. 1500, dan 1 kopyah bisa selesai dalam jangka waktu 2 hari Membuat kopyah Kerajinan apa ja yang di tekuni di RT 2

Field Note 53
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009
Waktu : 06.30 - 10.00
Kegiatan : Sosialisasi KKN-PAR kepada ibu-ibu PKK
Sasaran : Balai Desa Pateguhan

Saya dan teman-teman putri melakukan senam poco-poco yang di ikuti oleh ibu-ibu PKK disini ada intruktur poco-poco sendiri namanya ibu mila beliau juga alumni IAIN Sunan Ampel surabaya fakultas tarbiyah karena kita satu almamater kita langsung akrab dan banyak bincang-bincang tentang senam poco-poco. Pada waktu senam di mulai wah teman-teman begitu semangat mengikutinya karena di surabaya kita memang tidak pernah senam poco-poco yang di dalamnya terdapat banyak sekali goyangannya, sampai-sampai tidak terasa kalau perut keroncongan minta makan.
Field Note 54
Hari/Tanggal : Rabu, 22 juli 2009
Waktu : 13.30 – 16.30
Kegiatan : Sosialisasi KKN-PAR 

Di tengah-tengah tidur yang lelep bu inggi (bu Kades) membangunkan kita untuk ikut acara ibu PKK, di situ juga ada pembacaan yasin dan diba’, tapi asiknya pembacaan diba’ itu di iringi musik banjari yang sudah menjadi kegiatan masyarakat desa Pateguhan di tiap-tiap musholla, jadi kita membaca diba’ dengan versi lagu yang berbeda-bedapun ibu-ibu bisa mengiringi dengan baik karena ibu-ibu sudah mahir. 
Setelah kita menyepakati program apa yang akan kita laksanakan kita mencoba menawarkan kepada masyarakat, kelompok tiga puluh mempunyai 4 devisi dan tiap devisi mempunyai program yang berbeda, dan disini saya termasuk devisi keagamaan, kami mempunyai program musik rebbana atau qosidah dimana kita akan mengajarkan pada anak usia dini (SD, MI, TPA dll). Untuk hari pertama ini kita mengunjungi SDN Pateguhan dan kita mencoba menawarkan program rebbana ini dan alhamdulillah kepala sekolahnya menerima kita dengan sangat baik dan mendukung program ini. Kita juga di temani olehg guru agamanya dan beliau lah yang menentukan siapa saja yang akan ikut rebbana ini.
Field Note 55
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 juli 2009
Waktu : 08.30 – 10.30
Kegiatan : Melaksanakan program devisi keagamaan
Sasaran : SDN Pateguhan
Semua devisi keagamaan yang beranggotakan 4 orang pergi ke SD untuk melatih musik rebbana, disini saya sebagai pelatih vokal sholawat, di antara 25 siswa yang ikut hanya di ambil orang untuk menjadi vokal jadi saya harus benar-benar teliti siapa yang suaranya bagus dan bisa menjadi vokal dalam musik rebbana di SD tersebut, sekitar 45 menit saya menemukan siswa yang benar-benar bisa di andalkan. Setelah selaesai seleksi vokal akhirnya kita gabungkan dengan musik rebbana yang telah di latih oleh vidianto, dalam waktu 1 jam para siswa sudah bisa memainkan dengan sangat baik ( luar biasa). 
Field Note 56
Hari/Tanggal : Jum’at, 31 juli 2009
Waktu : 16.00 – 17.20
Kegiatan : melaksanakan program devisi keagamaan
Sasaran : MI Sabilil Huda Pateguhan barat

Pada waktu itu saya ikut vidianto selaku koordinasi devisi keagamaan untuk membantu melatih vokal di MI Sabilil Huda, disana saya terkejut sekali karena anak-anaknya benar-benar telah memahami musik rebbana yang telah kita latih sebelumnya, dan rebbana tersebut akan di tampilkan pada imtihan pada tanggal 3 juli 2009.

Field Note 57
Hari/Tanggal : Sabtu, 02 Agustus 2009
Waktu : 18.30 – 22.30
Kegiatan : lomba gebyar sholawat desa Pateguhan
Sasaran : balai desa Pateguhan

Pada acara lomba ini ada 3 macam lomba yang di adakan oleh ibu-ibu PKK, dan pesertanya dari kaum ibu-ibu yang mewakili tiap RT di desa Pateguhan, lomba tersebut di antaranya adalah ( memasak, tarik tambang, sholawat), untuk memasak dan tarik tambang di laksanakan pada waktu sore hari dan sholat di laksanakan ba’da maghrib, pada lomba sholawat ada 6 juri yang meliputi 3 aspek ( vokal, penampilan dan aksi panggung), disini saya sebagai juri vokal, untuk lomba sholawat lagi wajibnya adalah ya badrotin dan juga ada lagu bebas, dari 10 peserta hany di pilih juara 1-3 saja dan akhirnya juara pertama di menagkan oleh RT 1 RW 2. Hampir ja lupa untuk peserta no 3 kalau tidak salah dari RW 1 RT 1 mereka menampilkan peserta yang sangat mengejutkan yang vokalnya di mainkan oleh seorang waria, itu sangant mengejutkan semua juri
Field Note 58
Hari/Tanggal : Sabtu, 09 Agustus 2009
Waktu : 06.30 – 10.00
Kegiatan : Jalan Sehat desa Pateguhan
Sasaran : Balai Desa Pateguhan

Wah di acara ini kita sampai tidak mandi karena setengah 6 sudah harus siap-siap jadi terburu-buru cuci muka dan langsung berangkat ke balai desa. Jalan sehat di mulai dari balai desa mengelilingi desa Pateguhan dan finishnya sama di balai desa Pateguhan. Pada acara ini teman-teman di bagi 3 kelompok untuk menjaga tiap-tiap pos, dan saya kebagian di pos terakhir, disana kita mempunyai tugas memotong dan mengumpulkan kupon tiap peserta yang sudah sampai di pos 3, selain mengumpulkan kupon kita juga membagikan permen (manisan) kepada semua peserta untuk mengurangi rasa haus.
 Setelah sampai finish di sana kita mengundi kupon-kupon yang sudah terkumpul, dan banyak hadiah yang di berikan ada hadiah utama, hiburan dll. Pengambilan kupon diwakili oleh masing-masing RW dan RT desa Pateguhan dan panitia karang taruna yang mengumumkan nomor undian berapa yang beruntumg.
  Oleh : Himmatul Aliyyah
Field Note 59
Tempat : Ibu Habibah
Waktu : 18.49-20.15
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Acara : Manaqib dan Yasinan
Nara Sumber : Ibu Mualifah

Beliau adalah pemimpin rutinan acara Manaqib dan Yasinan. Di sela kegiatan, saya berbincang – bincang sedikit, yang inti dari penjelaan dari beliau bahwa dalam kegiatan seperti ini masyarakat sangan antusias dalam mengikutinya meskipun ada sebagiab dari anggotanya yang paginya mereka bekerja di sawah tapi dalam masalah agama seperti ini sangat menghargai. Namun untuk remaja atau pemudinya sangat jarang kelihatan karena sebagian banyak mereka yang sudah lulus SD atau SLTP mereka di sekolahkan di Pondok Pesantren di Luar kota. Dengan demikian anggota yang aktif kebanyakan ibu-ibu dan remajanya bisa dihitung.

Field Note 60
Tempat : Kediaman Bapak Kiswari
Waktu : 12.50-13.18
Hari/tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Jabatan : ketua RT.02 RW.03
• Aspek Pendidikan
Di siang hari kita berempat berencana berkunjung ke tempat Ketua RW yang ada di Desa Pateguhan ini yang sudah dibagi menjadi beberapa kelompok, karena kita kebagian untuk RW.03 maka kita langsung mencari tempat ketua RT.02 RW.03, disana kami di sambut oleh istrinya karena bapaknya masih sholat, dengan berjalannya waktu kita ngobrol sama istrinya menyakan keadaan masyarakat disini dan dijelaskannya secara umum kemudian bapaknya keluar dan langsung menanyakan kedatangan kita dan tujuan KKN di desa pateguhan ini, maka kita jawab dengan bahasa yang lebih mudahuntuk dipahami. Dengan di selingi canda tawa dari kita, kita juga menayakan tentang pendidikan yang disini, dengan penjelasan yang begitu singkat yakni pendidikan di sekitar sini itu kebanyakan sampai dengan SLTP. Ada juga yang lulus SD maupun SLTP langsung disekolahkan oleh orang tuanya di Pondok Pesantren yang terletak di Luar kota. Sehingga sulit di temukan anak yang sekolah di SLTA sangat sedikit. Sedangkan pemudanya banyak yang setelah lulus itu langsung mengikuti orang tuanya atau ikut orang bekerja sebagai penggarap mebel. 

• Aspek Ekonomi
Beliau juga menjelaskan tentang ekonomi masyarakat sekitar yakni sangat minim sekali karena sebagian banyak masyarakat disana bekerja sebagai tukang mebel dan penghasilannya tergantung dari pesanan yang mereka dapatkan, ada juga sebagian yang bekerja sebagai petani, penghasilannya juga tidak menentu tergantung dari musim dan hasil panen, sedangkan hasil panennya itu tidak di rasakan sendiri dalam arti dijual sendiri di pasar tetapi di jual dengan sistem ”borongan” dalam arti petani bekerja beberapa bulan mengharap sawah dan hasil itu langsung dibeli oleh produsen dan petani tidak bisa menikmati hasil yang dikelolahnya hanya saja menerima upah lelah dari mengharap sawah tersebut, biasanya dalam satu tahun petani bisa panen hingga 3-4 kali dan kalau di borongkan itu tiap kali panen bisa mencapai 3-5 jt. Ada juga pemudi atau remaja yang bekerja dengan keterampilan membuat songket kopyah dari benang, 1 kopyah biasanya dijual Rp 1.500 dan pembuatan 1 kopyah itu ditempuh dalam 2-3 hari. 

• Aspek Agama
Selain membahas tentang pendidikan dan ekonomi masyarakat disana, kita juga menayakan tentang kegiatan keagamaan yang dilakukan tiap minggunya. Ternyata masyarakat disana masih terbawa adat nenek moyang dimana misalnya ada salah satu kerabat yang meninggal dunia maka semua masyarakat yang ada di Desa Pateguhan berdatangan dengan sendirinya tanpa disuruh dalam arti ”Takziah.” Terkait dengan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat disekitar sana tiap minggunya itu ada pengajian yang diadakan di musholla yang ada disekitar. Untuk kegiatan tiap minggunya ibu-ibu dan pemudinya itu ada manaqiban dan yasinan, PKK. Sedangkan untuk bapak-bapaknya itu yasinan, al-banjari, dan ISHARI. Dan alhamdulillah dengan adanya kegiatan itu menambah kemaslahatan kepada masyarakat sekitar, karena di malam hari itu tidak ada kegiatan/pekerjaan lain selain mengisinya dengan kumpul dengan orang lain dalam hal keagamaan.

Field Note 61
Tempat : Disekitar Makam Mbah Asy’ari
Waktu : 18.30-20.04
Hari/tanggal : Minggu / 19 Juli 2009
Acara : Selamatan Desa, Isra’ Mi’raj Dan Haul Mbah Asy’ari
• Aspek sosial
Pada acara tersebut kedatangan Seorang Ulama yang terkenal di Desa Pateguhan. Acara ini tersusun dalam :
1. Pembukaan
2. Sambutan – sambutan 
3. Istighosah 
4. Dilanjutkan dengan ISHARI se kecamatan Gondangwetan.
 Di dalam salah satu sambutan yang disampaikan oleh perwakilan dari Kalirejo, beliau menjelaskan bahwa setiap anak yang masuk sekolah maka harus memiliki Akte Kelahiran, sedangkan dalam kepengurusan pembuatan Akte Kelahiran saat ini sangat sulit karena pada tahun 2011 pembuatan Akte Kelahiran harus melalui Pengadilan Agama. Dengan demikian, menghimbau kepada seluruh masyarakat yang belum mempunyai Akte Kelahiran maka harus mempercepat mengurusnya.
• Aspek Keagamaan
Selain menghimbau dalam pembuatan Akte Kelahiran, beliau juga menyampaikan agar toko-toko yang ada disekitar sementara pada Bulan Suci Ramadhan ditutup dengan tujuan menghormati oarng yang menjalankan ibadah puasa di bulan yang penuh barokah ini.
Selanjutnya acara tersebut diteruskan dengan pembacaan Surat Yasin Fadhilah dan Istighosah yang di pimpin oleh seorang Kyai dari Kota Pasuruan dan setelah itu dilanjutkan dengan pembacaan Sholawat Nabi yang diiringi oleh para ISHARI se kecamatan Gondangwetan secara bergantian hingga selesai sekitar pukul 23.30.
   
Field Note 62
Tempat : Kediaman Bapak Madjid
Waktu : 10.21-12.13
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Acara : Temu Kader 

 Pembukaan acara temu kader ini, di awali dengan sambutan Bapak Nur Syamsi selaku Kepala Desa Pateguhan Kec. Gondangwetan, beliau menyampaikan :
1. Memperkenalkan teman-teman KKN 2009 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan mengharap kerja samanya dalam proses pencarian informasi terkait dengan masalah-masalah / kegiatan yang ada di Desa Pateguhan ini.
2. Meminta kepada para kader untuk mensosialisaikan program PNPM kepada masyarakat agar dapat ikut serta dalam acara tersebut yang akan diadakan pada hari kamis pukul 09.00 di Kantor Balai Desa Pateguhan, serta mengharap dukungan dalan kelancaraan pelaksanaan program PNPM.
3. Menghimbau sekaligus mengundang kepada Perangkat-perangkat Desa, Tokoh-tokoh Masyarakat, Seluruh Ketua RW dan Ketua RT yang ada di Desa Pateguhan dalam acara sosialiasi KKN 2009 Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya pada pukul 18.00 di Kantor Balai Desa Pateguhan.

Sambutan ke-2 disampaikan oleh bapak Mardiono selaku perwakilan dari Kecamatan Gondangwetan sekaligus yang bertugas dalam perencanaan Keluarga Berencana (KB). Dalam melaksanakan tugas dalam penyuluhan KB di desa pateguhan yang saat ini dilakukan dengan pelaksanaan program KB Pria, yang biasa dikenal dengan Fasitomi, untuk kecamatan Gondangwetan sudah mencapai peningkatan 32 % yang sudah mengikuti KB Pria, tetapi melaksanakan KB Pria itu harus melihat syarat-syarat tertulis yang salah satunya adalah sudah mempunyai lebih dari 2 anak. Dan mulai tanggal 1 Juli akan diadakan pendataan kembali tentang KB Pria. Selain mensosialisasikan program KB, Bapak Mardiono juga menyarankan agar masyarakat yang ada di Desa Pateguhan ini membentuk suatu kelompok untuk meningkatkan SDM di Desa Pateguhan ini dengan cara membuat suatu produk misalnya : Rempeyek, Kelepon Tela, Kue Buki, dll yang kemudian dipasarkan dengan kerja sama dengan UPKKS.
 Dalam sambutan yang ke-3 disampaikan oleh Ibu Ayu Budi selaku Bidan di Desa Pateguhan, beliau menghimbau agar setiap ada pasien / orang yang mau melahirkan yang kemudian di rujuk ke Rumah Sakit di Pasuruan atau Bangil harap menginformasikan kepada Bidan setempat.
 Selanjutnya sambutan yang terakhir yaitu disampaikan oleh Bapak Syaihuddin, yang sedikit menyampaikan tentang adanya ferifikesi siswa sekolah, dimana untuk memperoleh dana PKH maka harus mempunyai Akte Kelahiran, sedangkan yang tidak mempunyai Akte Kelahiran maka PKHnya akan di cabut.
 Pada akhirnya acara itu selesai dan di tutup dengan doa yang dipimpin oleh Bapak Khidir selaku Sekretaris Desa.
  
Field Note 63
Tempat : Madrasah Diniyah Islamiyah
Waktu : 14.00-16.05
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Juli 2009
Acara : Menindak lanjuti tawaran dari MADIN terkait dengan diadakannya Imtihan.

 Siang itu kami semua temen-temen cewek KKN 2009 datang ditempat Madrasah Diniyah Islamiyah dan disambut dengan ramah oleh Ustadzah-ustadzah yang ada disana. Tujuan kami disana adalah menindak lanjuti program yang sudah di tawarkan oleh kita, diantaranya :
1. Bimbingan Belajar (BIMBEL) :
• Bahasa Inggris 
• Bahasa Arab
2. Kreatifitas santri dalam penampilan acara Imtihan yang diselenggarakan pada dari tanggal 10-12 agustus 2009.
• Tarian Javin
• Puisi diiringi dengan bacaan Sholawat 
• Pembacaan kitab Safinah dengan 3 bahasa : Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris.
Setelah kita bertemu dengan koordinasi yang ada di MADIN tersebut kita langsung berbagi tugas sesuai dengan job yang sudah ditentukan tadi malam. Dan saya bertepatan kebagian melatih Tari Javin dengan Zuroidah dan Himatul. Dengan keterbatasan waktu yang minim yang dibuang sia-sia karena Santri-santri yang sudah ditunjuk mereka merasa malu karena dilihat oleh teman Laki-laki mereka. Tapi pada akhirnya mereka mau melakukan apa yang sudah kita rencanakan gerakan-gerakan yang setidaknya tidak sulit di terima oleh mereka. Dan Alhamdulillah dalam pertemuan pertama sudah bisa menghafal separuh gerakan yang ada dalam satu putaran lagu.
Tapi latihan itu tidak berhenti sampai dengan hari itu saja, namun ada 3 kali pertemuan yang sudah direncanakan dan Alhamdulillah mereka sudah bisa menerimanya. Melihat semangat mereka berlatih, kayaknya mereka mempunyai keinginan dalam menampilkan sesuatu demi kelancaran acara wisuda temen-temen yang lain.  

Field Note 64
Tempat : Balai Desa Pateguhan
Waktu : 06.30-10.00
Hari/Tanggal : Minggu, 09 Agustus 2009
Acara : Jalan sehat bersama warga Desa Pateguhan 

 Berkumpul di depan balai Desa Pateguhan pada pukul 06.15, warga sekitar banyak berdatangan dengan mengajak anggota keluarganya. Mereka berbondong-bondong mengikuti acara itu dengan memperebutkan hadiah utamanya yaitu 1 buah dispenser, 1 buah termos nasi, dan 5 buah hadiah utama lainnya serta 65 hadiah hiburan yang termasuk barang-barang kebutuhan rumah tangga.
 Pukul 06.52 peserta jalan sehat diberangkatkan oleh bapak Nur Samsi selaku kepala desa Pateguhan, dimana peserta jalan sehat melewati rute yang sudah ditentukan oeh panitia pelaksana dengan melewati seluruh dusun yang ada di pateguhan. Sekitar pukul 09.07 peserta jalan sehat tiba di finish yaitu depan kantor balai desa pateguhan, dan dilanjutkan dengan pembagian hadiah, yang dimana paserta jalan sehat mendengarkan nomor kupon yang dibacakan oleh salah satu perangkat desa. Sampai kira-kira pukul 10.30 acara jalan sehat itu telah selesai.
 
Field Note 65
Tempat : Depan Balai Desa
Waktu : 18.40
Hari/Tanggal : Minggu, 09Agustus 2009
Acara : Gebyar seni memeriahkan HUT RI yang ke 64 dan pelepasan KKN 2009

 Dibuka dengan diawali dengan pembawa acara yang dimana membacakan susunan acara tersebut, diantaranya :
1. Pembukaan 
2. Sambutan dari perwakilan kepala desa yang disampaikan oleh bapak khidir selaku sekretaris desa. Beliau berbicara tentang kesuksesan teman-teman KKN, dimana teman-teman KKN sudah bisa mengaktifkan kembali karang taruna yang di namakan dengan Tunas Harapan yang akan diresmikan pada malam ini juga. Serta menyambut dan memeriahkan kemerdekaan RI yang ke 64.
3. Penampilan dari teman-teman KKN dengan membawakan 2 buah lagu yang diiringi dengan sholawat rebana.
4. Sambutan dari perwakilan KKN 2009, yang berisikan tentang ucapan kepada bapak kepala desa, sekretaris desa, perangkat-perangkat desa dan seluruh warga pateguhan yang sudah membantu dalam kesuksesan pelaksanaan KKN 2009 di desa pateguhan ini.
5. Pemberian kenang-kenangan oleh karang taruna yang baru dengan memberikan papan struktur kepengurusan yang baru dan juga stempelnya, serta memberikan kenang-kengan 1 set alat rebana karena melihat potensi/bakat-bakat terpendam yang dimiliki oleh siswa-siswa yang ada di SD maupun MI yang ada di desa pateguhan ini.

Oleh: M. Rochmiyati

Field Note 66
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Tempat : Pendopo Kabupaten Pasuruan
Kegiatan : Penyambutan mahasiswa KKN IAIN SUNAN AMPEL
Waktu : 09.00 - 11.30

 Saat kami tiba di pendopo, disana kami diterima dengan baik setelah semua peserta kkn 2009 berkumpul acara pembukaan dimulai. Setelah itu sambutan dari bapak wakil bupati pasuruan karena bapak bupati sedang menjalankan tugas lain diluar kota. Pada inti isi sambutan beliau adalah menerangkan bahwa tiga kecamatan yang akan kami tempati sangat potensial sebagai tempat kkn. Kemudian beliau menerangkan seyu persatu daerah yang akan kami tempati. Pertama, kecamatan paserpan yang mana disitu terdapat air terjun dan makanan khas daerah tersebut. Kemudian mengenalkan bapak camat dari wilayah tersebut. Kedua menerangkan kecamatan puspo ada beberapa potensi yang manaterdapat sumber air yang akan diproduksi sebagai air minum. Kemudian mengenalkan bapak camat dari wlayah kecamatan puspo. Yang tarakhir adalah kecamatan gondang wetan yng mana kecamatan itu yag akan kami tempati yang khususnya desa Pateguhan sebagai tempat kkn untuk kelompok 30. Bapak wakil bupati juga menerangkan potensi dari wilayah kecamatan gondang wetan dan mengenalkan bapak camat yang ternyata paling muda diantara dua camat yang lain dari kecamatan puspo dan paserpan. 
Setelah sambutan dari bapak bupati dilanjutkan oleh bapak Ali Mudhofir selku perwakilan dari fakultas tarbiyah. Pada intinya beliu meminta izin bahwa kmi dari fakultas trbiyah akan melakukan kkn di tiga kecamatan di wilayah pasuruan. Beliau juga menjelaskan mengnai sistem par yang akan kami lakukan sat kkkn di tiga kecamatan pasuruan. Dimana sistem par itu adalah pembangunan potensi yang dimiliki dari tiap-tiap kecamatan yng akan kami tempati. Bukan melakukan bangunan fisik seperti kkn pada masa sebelumnya. Acara dilanjutkan dengan tukar cendramata. Kemudian ditutup dengan doa. Setelah itu kmi brangkat menuju wilyah masing-masing yang akan kami tempati. Untuk kelompok 30 ditempatkan pada wilayah kecamatan Gondang Wetan tepatnya di desa peteguhan. 

Field Note 67
Tempat : Rumah Ibu Saidah
Hari/Tanggal : Jum’at, 17 Juli 2009
Waktu : 13.30-14.00
Acara : Manakib
 Pada hari ini kami melakukan manakiban, didalam rangkaian acara pertama pembacaan manakib yang mana teman teman juga ikut partisipasi dalam membaca manakib. Pertama kami merasa tegang tetapi kemudian kami dapat melakukan serangkain acara yang dilakukan. kemudian dilanjutkan pembacaan diba’ dan doa serta sambutan dari ibu kepala desa. Kemudian beliau mempersilahkan kami untuk memberikan sambutan. yang mana saya sebagai perwakilan dari teman-teman melakukan sambutan. Yang isiny kami mohon izin untuk agar dapat diterima di desa Pateguhan. Karena ada sebagian ibu-ibu yang hadir diacara manakipan adalah sebagian tokoh yang berpengaruh dari masyakat.
 Alhamdulillah respon mereka terhadap kami sangat baik. Kami dapat diterima oleh masyarakat. Kemudian saya lanjutkan dengan mensosialisasikan progam kerja KKN yang akan kami lakukan termasuk menerangkan menjelaskan sisitem PAR. Setelah acara selesai kami kembali ke rumah. Seperti biasa pada malam hari kami melakukan evaluasi.

Field Note 68
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Tempat : SDN PATEGUHAN
Waktu : 07.30-08.00
Narasumber : Bapak Akhmad Zuhri A.Ma
 Pada saat kami berkunjung ke SDN PATEGUHAN saya berbincang-bincang dengan salah satu guru beliau mengajar di kelas dua namanya adalah bapak Akhmad Zuhri A. Ma. Beliau menjelaskan bahwa kelas dua terdiri dari dua kelas. Bapak zuhri mengajar 9 anak dari kelas dua yang daya tangkapnya kurang dibandingkan murid yang kelas dua diajarkan oleh ibu Erina puspitasari A.ma. bapak Zuhri menjelaskan bahwa dari sembilan anak tersebut terdiri dari anak yang dapat berhitung tetapi tidak dapat membaca. Lalu bisa membaca tetapi tidak fdapat berhitung dengan lancar. Kemudian saya menanggapi Berdasarkan apa yang telah saya pelajari dalam mata kuliah sikologi pendidikan. Bahwa anak-anak tersebut adalah anak yang tergolong lambat belajar yang biasa di sebut ”slow learner” . pemisahan yang dilakukan adalah sudah tepat karena anak-anak slow learner membutuhkan perhatian yang lebih untuk memahami mata pelajaran. Serta membutuhkan susna yang kondusif untuk belajar. Namun yang saya lihat melalui uasil observasi selama satu minggu ternyata belajar mereka kurang kondusif karena mereka beljar diluar kelas dengan hanya fasilitas yng seadanya yaitu dengan terpal. Kemudian selanjutnya diharapkan mereka dapat belajar secara kondusif. Yang menjadi permasalahan utama adalah karena jumlah kelas yng tidak mencukupi. Maka kemudian perlu di tindak lanjutti agar belajar para siswa ”Slow learner ” dapat dolakukan secara maksimal. 

Field Note 69
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Juli 2009
Tempat : Sawah
Waktu : 06.00-08.00
Narasumber : Ibu Qomariyah

 Pagi ini pada saat kami jalan-jalan kami sempat berbincang bincang dengan para bu tani disawah. Mayoritas penduduk desa peteguhan adalah sebagai petani. Bagi mereka yang tidak mempunyai sawah mereka menjadi buruh tani. Yang mana perjamnya mereka mendapatkan upah Rp 2000. Betapa sangat murah sekali sekan tak seimbang dengan pekerjaan sebagai buruh tani yang lumayan berat. Karena pada saat itu kmi pun turun kesawah mencoba untuk melakukan pekerjaan mereka yng dinamakan (matun) dalam bahasa indonesinya adalah mencabuti rumput di sawah.
 Kemudian saya juga menanyakan bagaimana dengan para pemuda dan pemudinya. Apakah mereka mau pergi ke sawah? Ternyata beliau menjawab bahwa para pemuda lebih banyak yang pergi ke kota pasuruan atau juga banyak yang pergi ke luar kota untuk bekerja. Jadi mayoritas petani adalah dari ibu – ibu atau bapak-bapak yang umurnya sekitar 40 sampai 50 tahun keatas. Adapun potensi dari desa Pateguhan dalam bidang pertanian adalah buah salak yang mana 100 biji dijual dengan harga sekitar Rp 10.000 padahal kalau saya bandingkan di surabaya 1 kg harga salak sekitar Rp 3000 sampai Rp 4000. Oleh karena itu kami sangat prihatin sekali. Hal inilah yang mempengruhi perekonomian didesa Pateguhan. Yang pandapatan perorang masih jauh dari cukup.

Field Note 70
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Tempat : Balai Desa Pateguhan
Waktu : 19.00-21.30
Acara : Sosialisasi program KKN

 Hari ini kami mengadakan sosialisasi mengenai program KKN yang akan kami lakukan di desa peteguhan. Pertama, acara pembukaan yang dilanjutkan sambuta oleh kordes (koordinator desa) bapak kepala desa, bapak sekertaris desa, dan tokoh masyarakat acara selanjutnya yaitu pengaran yng di fasilitatori oleh Siti Nasyro dan M. Haris yang dimoderatori oleh Eva Kurniawati. Pertama, kami menerangkan mengenai sitem PAR, Kemudian ada beberapa warga yang memberikan pertanyaan mengenai program kami. 
1. Mengapa bukan bangunan fisik yang akan dilakukan?
2. Progam apa yang akan kami lakukan didesa Pateguhan?
Kemudian fasilitator menjwab pertanyaan pertama, sedikit kmi menguls kembali mengenai sistem PAR (partsipation actin research) yang mana kegiatan PAR ini melibatkan seluruh masyarakat. Bahwa memfasilitasi warga agar dapat menemukan masalah-masalah yang terdapat di desa kemudian juga untuk menyelesaikan masalah masalah tersebut. Jadi kami disini hanya bertindak sebagai fasilitaor yang mana melibatkan komponen masyarakat utuk kemudian dapat memecahkam masalah yang ada didesa. Kemudian menjadikan warga kritis dalam menaggapi suatu masalah dan dapat menyelesaikannya. Jadi bukan bangunan fisik yang dilakukan. tetapi membangun SDM yamgn ada pada msyarakat.
Jawaban untuk pertanyaan kedua, kami menjawab pertama kami akan melakukan obserfasi, kemudian mengumpulkn masyarakat untuk menemukan masalah, yang terahir yaitu menyelesaikan masalah yang akan dilakukan oleh masyarakat.
 Setelah itu acara diakhiri kemudian kami melakukan evaluasi untuk langkah-langkah apa yang akan kami lakukan.

Field Note 71
Tempat : MI Islamiyah
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Juli 2009
Waktu : 08.00-10.00
Narasumber : Nur Salim

 Berikutnya kami mengunjungi MI ISLAMIYAH, yang mana sudah berbentuk sebuah yayasan. Selain MI, juga terdapat TK, TPQ, juga MADIN. Disana kami berbincang-bincang bahwa manajemen MI belum tertata secara rapi karena MI ini baru didaftarkan di DEPAG selama 5 tahun. Jadi muridnya sekarang masih terdapat kelas satu sampai kelas 5. Muridnya tiap kelas juga masih sedikit antara 10 sampai 15 anak. Jadi belum maksimal perkembangan selama lima tahun.
 Selain itu guru-guru yang mengajar banyak yang tidak menempuh pendikan di bidangnya yaitu sebagai guru. Bahkan ada guru bahasa ingggris yang masih dalam proses pendidikan D2. Maka potensi dari gurunya harus lebih diberdayakan lagi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar.
 Namun untuk pendidikan agama seperti TPQ, maupun MADIN banyak peminatnya. Muridnya mendekati 100 orang. Perkelas juga terdiri dari 20 sampai 30 orang. Kesimpulannya sistem manajemennya perlu diperbaiki lagi agar dapat lebih berkembang.

Field Note 72
Tempat : SDN Pateguhan
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Juli 2009
Waktu : 14.00 – 16.00
Acara : Latihan Samroh

 Pada hari ini kami mulai mengajar samroh di SDN peteguhan, peminatnya cukup banyak kemudian vidi sebagai pelatih membagi 2 kelas. Yaitu kelas vokal dan pemegang alat. Kemudian saya membantu melatih vokal ad beberapa anak yag berbakat di bagian vokal kemudian kami memilih yang terbaik diantara para siswa yang mengikuti samroh.
 Kemudian setelah dikelas pemegang alat sudah dapat meguasai yang di ajarkan oleh pelatih maka kemudian kami menggabungkan murit –murid yang sudah dapat menguasai materi. Dalam waktu yang sedemikian singkat adek- adek dapat menguasai samroh. Kami di dampigi oleh ibu aian selaku guru agama. Selain melatih siswa guru yang bersangkuta juga diajari. Agar ketika kami pergi dari desa Pateguhan maka kegiatan tersebut tetap dapat terus berjalan. 

Field Note 73
Hari/ Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Tempat : Balai Desa
Waktu : 08.30-11.00
Acara : Praktek membuat Kue Tar

 Untuk menindak lanjuti rencana keterampilan membuat kue tart maka, pagi ini satelah ibu ibu melakukan latihan senam poco-poco maka kami mempersiapkan bahan-bahan kue dan melaksanakan demo pembuatan kue tart.
 Sebagai fasilitator adalah Siti Nasyro, sebelum kami mulai kami membagikan catatan. Pertama saya mulai mengenalkan nama-nama bahan yang akan di buat untuk kue tart serta ukuran bahan yang harus dipakai. Gula halus 2 ons, tepung 2 ons, mentega 2 ons, telor 8 butir yang lima dengan putihnya yang tiga kuningnya saja, vanili dan SP. Kemudian mulai membuat kuenya terlebih dahulu. Langkah pertama mencairkan mentega. kemudian mengocok gula halus, telor, sp dan vanili hingga mengembang. Kanudian mencampurkan mentega yang telah dicairkan dan tepung pada adonan yng sudah mengembang, lalu mengoven hingga matang. Lalu mengenalkan bahan untuk cream yang digunakan untuk menghias kue tart. Gula halus dan mentega putih lalu susu cair yang warnah putih. Kemudian dimekser hingga mengembang. ketika praktek membuat kue, antusias dari ibu-ibu sangat besar sekali untuk memperhatikan pembutan kue dengan seksama mulai dari awal hingga akhir.

Field Note 74
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Tempat : Musholla
Waktu : 16.00-17-00
Nara sumber : Ibu Kholifah

 Saya menanyakan suatu pertanyaan kepada nara sumber, ketika kami berbincang-bincang. Dimana remaja putrinya? Selama kami didesa Pateguhan remaja putri jarang sekali kita jumpai. Kemudian beliau menjawab bahwa remaja putri di desa Pateguhan mayoritas lulusan SMP. Setelah lulus ada yang dikirim ke pondak oleh orang tuanya, namun ada juga yag tidak melanjutkan, sehingga hanya dirumah menunggu ada seorang lelaki yang melamar. Hal ini dilatar belakangi oleh kondisi ekonomi kurang sehingga mareka tidak melajutkan sekolah. Selain itu kesadaran masyarakat maih kurang. Mengenai persamaan hak utuk laki-laki dan perempuan.
 Kemudian perlu menggugah kesadaran tiap orang tua bahwa semua berhak mendapatkan pendidikan yang layak sekalipun anak mereka adalah seorang perempuan. Karena walaupun anak perempuan merka berhak melnjutkan ke jenjeg yang lebih tinggi. Bahkan kalau bisa sampai kuliah. Karena biaya pendidikan banyak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Sehingga sekolah tidak perlu membayar uang pendidikn yang bsnysk. Harusnya mereka tetap sekolah. Karena kuranggnya kesadaran dan usah dari orang tua yang bersangkutan.

Field Note 75
Hari/Tanggal : Senin, 27 Juli 2009
Tempat : Rumah kepala desa
Waktu : 05.30-06.30
Nara sumber : Ibu Kepala Desa

 Ketika saya berbicara dengan ibu kepala desa mengenai kegiatan PKK didesa Pateguhan yang mana beliau menjelaskan bahwa program PKK didesa paeguhan dibagi menjadi beberapa kegiatan yaitu:
1. Pokja I yang mana mengtur mengenai: kegiatan rumah tangga, seperti kebersihan, 
2. Pokja II yang mana mengatur mengenai : keagamaan, yasin tahlil, manakib dll
3. Pokja III yang mana mengatur mengenai: keterampilan, kegiatan ibu - ibu
4. Pokja IV yang mana mengatur mengenai: kesehatan

Dari keempat kegiatan ternyata ada satu yang kurang berjalan dengan lancar yaitu mengenai keterampilan . meskipun pada dasarnya sudah ada ibu-ibu yang kreatif yang nana mereka mempunyai keterampilan membuat kopyah dari bahan songket. Kemudian kami menawarkan keterampilan lian yaitu keterampilan membuat kue tart yang mana belum bisa mereka lakukukan. Karena pada umummya kue yang mereka buat adalah kue-kue yang sederhana. Untuk minindak lanjuti rencana tersebut kmi selaku fasilitator menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan untuk kue tart tersebut.

Field Note 76
Tempat : SDN Pateguhan
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juli 2009
Waktu : 07.00 -11.30
Narasumber : Bapak Fatkhullah
 Di SDN Pateguhan banyak sekali peminatnya. Muridnya cukup banyak sekali. Pagi ini sebelum saya mengajar anak-anak ”slow laearner” saya sempat berbincang-bincang dengan bapak Fatkhullah. Beliau adalah guru kelas satu , beliau menanyakan bagaimana agar anak-anak dapat mudah membaca? Karena di kelas satu masih banyak anak yang belum bisa membaca maupun menulis. Pada saat saya mengobserfasi kelas tersebut saya menemukan sutu masalah yang cukup kompleks. Dalam satu rungan kelas satu terdiri dari 53 siswa yang mana guru kelasnya ada dua. Namun bergantian mengajar. Kelas satu dalam satu ruangan terdiri dari 3 kelompok yaitu kelompok A,B dan C. Kelompok A adalah anak anak yang sudah dapat membaca dan menulis, kelopok B adalah anak-anak yang cukup bisa membaca, sedangkan kelompok yang C adalah kelompok anak-anak yang belum dapat membaca dan menulis.
 Dalam aturan jumlah murid jika dalam satu kelas terdiri dari 53 murid maka kelas tersebut terlalu gemuk. Jadi dapat saya simpulkan bahwa suasana kelas kurang kondusif sehingga mereka tdak dapat beljar secara maksimal. Kendalanya adalah karena jumlah kelas tidak menckupi jika di bagi menjadi dua kelas. Adapun latar belakang lain yang menyebabkan anak kelompok C belum dapat membaca dan menulis adalah tidak sekolah TK. Hingga mereka belum dapat mengeneli huruf. Jadi harus mengajarkan huruf – huruf terlebih dahulu.  

Field Note 77
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Tempat : Balai Desa
Waktu : 14.00-16.30
Acara : Perlombaan ibu-ibu

 Kami dari pihak anggota KKN diminta untuk mejadi juri dalam lomba-lomba yang diadakan oleh ibu-ibu PKK. Dan kebetulan setelah evaluasi dengan kelompok maka saya dituntuk menjadi juri untuk lomba membuat kue yang bahan dasarnya semua dari ketela pohon. Untuk penilaian kue di nilai dari tiga macam penilaian. Pertama rasa, kedua penampilan, ketiga kebersihan. Kebetulan saya adalah juri yang menilai penampilan.
 Pada hari ini balai desa ramai sekali, setelah diumumkan melalui kentongan. Ibu-ibu mulai membawa kuenya ke balai desa. Selain lomba membuat kue juga ada lomba tarik tambang. Kemudian malamya dilanjutkan dengan lomba sholawat. Ketika lomba tarik tambang dimulai dan kue-kue sudah diletakkan di atas meja ibu-ibu mengikuti lomba tarik tambang. Semua ibu-ibu keluar dari balai dan berkumpul dihalaman balai desa. Maka penilaian kuepun dimulai. Tiap RT harus ada perwakilan untuk diberi beberapa pertanyaan. Khusus untuk penilaian penampilan saya malihat dari perlengkapan alat, hiasan kue, serta kreativitas dalam penataan kue. Maka kemudian dari katiga juri mangkalkulasi jumlah sekor dari hasil penilaian maka dapat diambil juara 1,2,dan3.
 Juara satu diraih oleh RW 1 RT 2, juara dua diraih oleh RW 2 RT 1, juara ke tiga diraih oleh RW 4 RT 1 dengan demikian selesai sudah acara lomba pada sore itu. Hingga pada malam hari dilanjutkan dengan lomba sholawat.
Oleh: Siti Nasyro Yuli S 
Field Note 78
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Jam : 14.00 - Selesai 
Tempat : Rumah Bapak Kades
Informance : Ibu Nur Sugiati (Ibu Kepala Desa)
Siang itu kami beserta rombongan KKN baru sampai di desa Pateguhan, tepatnya di dusun Sa’ar, desa Pateguhan kecamatan Gondang Wetan. Saya beserta rombongan disambut hangat oleh Ibu Kades yang bernama Nur Sugiati, istri dari Bapak Kades yang bernama Nur Syamsi. Mereka mempunyai 3 anak yaitu 1 laki-laki yang bernama Faiz yang sekarang sudah duduk di bangku SMP, yang kedua Ninis sekolah di SD Pateguhan kelas 3 dan yang terakhir Roza biasa dipanggil Oca yang sekarang baru duduk di kelas 1 di SDN Pateguhan.
Terkait dengan masyarakat sekitar, kami diberi sedikit gambaran oleh Ibu Kades. Menurut beliau, bahwa masyarakatnya (masyarakat Pateguhan) sangat baik dan ramah. Bisa dikatakan bahwa desa ini adalah desa santri dimana orang-orangnya sangat fanatik / khusuk terhadap agamanya. Hal ini terbukti dengan banyaknya / seabrek kegiatan keagamaan yang hampir dilakukan setiap hari oleh masyarakat sekitar.
Sedangkan untuk kondisi perekonomiannya, rata-rata adalah petani. Namun ada juga yang bekerja sebagai kuli mebel. Mereka juga mempunyai banyak perkebunan salak dipekarangan rumahnya. Tapi hasil dari perkebunan salak ini tidak menjamin bisa menunjang perekonomiannya. Jadi mereka lebih fokus untuk petani padi.
Terkait dengan keamanan menurut beliau desa Pateguhan ini sangat aman dan tentram. Mereka saling tolong menolong dan selalu bergotong royong. Cuma ada sedikit permasalahan di desa ini yaitu masalah pendidikan. Menurut Ibu Kades masih banyak masyarakatnya yang hanya menempuh pendidikan hanya sampai SMP. Setelah itu langsung merantau atau kerja.
 Ini agenda pertama ketika aku baru sampai di dusun Sa’ar desa Pateguhan Kecamatan Gondang Wetan.
Field Note 79
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Jam : 06.00 - 07.30
Tempat : Jalan-Jalan Keliling Sawah Sambil Kenalan Sama Petani-Petani
Informance : Di sawah Pateguhan
Pertama kali masuk desa Pateguhan rasanya agak enak kalau hanya berdiam diri di kamar. Akhirnya Aku dan Nunung keluar rumah untuk jalan-jalan keliling sawah. Disana Aku menjumpai banyak petani. Dan kebetulan pada waktu itu adalah musim panen.
Wah... asyik banget, indah banget lihat pemandangan desa yang banyak sawahnya. Rame... kayak pasar. Mereka tiap pagi habis shubuh sudah berangkat untuk bekerja disawah, dan ini tidak hanya dilakukan oleh bapak-bapak, ternyata ibu-ibu juga ikut berperan aktif / membantu, ada yang manen, matun, rame banget dech...
Disini Saya dan Nunung tidak sempat bertanya banyak pada mereka, karena takut ganggu. Soalnya mereka sangat sibuk sekali. Dan akhirnya, kami melanjutkan perjalanan lagi disawah sebelah barat. Dan ternyata disitu ada sebuah BOR (sumber air) yang tempatnya di tengah sawah. Dan disitu Saya bertemu dengan Ibu Lutfiah. Dia adalah seorang ibu rumah tangga, sedang mencuci di BOR itu.
Menurutnya, mencuci di BOR itu lebih mudah dan cepet bersih dibanding nyuci di sumur, karena airnya sangat bersih dan selalu mengalir jadi nyucinya lebih cepat. BOR tidak hanya dibuat nyuci oleh masyarakat sekitar, melainkan bisa langsung di minum. Banyak petani sawah yang memanfaatkan air itu untuk diminum langsung. Dan menurutnya air ini sudah steril dan sehat.
Demikian jalan-jalan Saya pagi itu, bagi Saya cukup menyenangkan.

Field Note 80
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Jam : 10.00 – 13.00
Kegiatan : Bantu Pembagian Raskin
Tempat : Balai Desa
Informance : Bapak H. Khidir (Sekretaris Desa Pateguhan)

Pagi sehabis jalan-jalan, Saya beserta teman KKN lainnya pergi silaturahmi ke Balai Desa, disana kami bertemu dengan perangkat desa, diantaranya Bapak Sekdes (H. Khidir), Bapak Syaifuddin, Bapak Lurah dan perangkat desa lainnya.
Disana kami ngobrol-ngobrol banyak, diantaranya masalah desa, mulai dari segi perekonomian, keamanan serta kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan didaerah tersebut. Terkait dengan masalah desa, Sekdes (H. Khidir) menjelaskan bahwasannya masyarakat desa Pateguhan rata-rata adalah pekerja tani, dimana bahwa hampir semua masyarakatnya petani tulen, desa Pateguhan ini dibagi menjadi 3 dusun, Sarirejo (RW 1 – RW 2), Sa’ar (RW 3) dan Pateguhan Barat (RW 4 dan RW 5).
Untuk masalah keamanan, desa ini sangat aman, tidak pernah terjadi pencurian, perampokan atau pembunuhan, ya mungkin dulu pernah tapi sekarang sudah nggak.
Untuk masalah kegiatan, menurut Pak Sekdes sangat banyak dan berjalan lancar. Bapak-bapak dan ibu-ibu semua berperan aktif dalam kegiatan desa.
Dan akhirnya obrolan kami telah selesai, kami melanjutkan dengan membantu membagikan raskin (beras untuk orang miskin).
Kami bingung ketika membagikan, karena semua warga itu kebagian semua. Padahal seharusnya raskin itu untuk orang miskin saja. Setelah Saya tanyakan kepada Ketua Kader (Ibu Kholifah) beliau mengatakan; memang seharusnya raskin itu untuk orang miskin, tapi demi kemakmuran rakyatnya maka beras itu harus dibagi sama rata, karena kalau hanya orang-orang tertentu yang dapat, maka akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Adapun pembagiannya tiap 1 KK mendapat 7 kg. Tapi kalau dalam 1 rumah itu terdapat 2 KK akan mendapatkan 7 kg dan satunya 5 kg.
Begitulah cara pembagian raskin di desa Pateguhan. Untuk menciptakan kemakmuran rakyatnya maka harus di bagi rata agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial.

Field Note 81
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009
Jam : 07.30 - 10.00
Kegiatan : Senam Poco-Poco
Tempat : Balai Desa
Informance : Ibu Nur Sugiati (Ibu Kepala Desa Pateguhan)

Pagi itu Saya bersama teman KKN pergi berbondong-bondong ke balai desa untuk mengikuti senam poco-poco. Ini pertama kalinya Saya dan teman-teman mengikuti senam poco-poco latihan ini diadakan untuk mengikuti lomba agustusan dalam rangka memperingati hari kemerdekaan RI ke 64 di kecamatan Gondang Wetan.
Kata Ibu Kades, bahwa setiap desa harus ikut / berpartisipasi. Jadi mau ga mau Ibu Kades bekerja keras untuk mengajak Ibu-Ibu latihan poco-poco demi nama baik desanya. Dan alhamdulillah para ibu-ibu sangat antusias sekali.
Para ibu-ibu ini tidak latihan sendiri, tapi ada instrukturnya yaitu 2 orang. Salah satu dari instruktur itu bernama Ibu Mila, beliau adalah alumni dari mahasiswa IAIN Sunan Ampel dari fakultas Tarbiyah yang sekarang bekerja sebagai guru TK dan instruktur senam.

Field Note 82
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Jam : 10.00 – 11.30
Kegiatan : Mengajar di SD Pateguhan
Tempat : SD Pateguhan
Informance : Ibu Anis Hidayati, S.Pog

Siang itu Saya bersama teman KKN pergi ke SD Pateguhan, disitu Saya dan kawan-kawan ingin tahu bagaimana proses pembelajaran di SD tersebut, tapi ternyata pas sampai disitu, Saya dan kawan-kawan ditawari oleh Bapak Kepala Sekolah yaitu Bapak H. Kadir, S.Pd untuk mengajar langsung. Dan akhirnya pun kami bersedia.
Kebetulan Saya dan Nunung mendapat kelas 3, dan pelajarannya Agama Islam. Disitu kami dibimbing oleh guru agamanya yaitu Ibu Anis Hidayati, S.Pog. Menurut Ibu Anis, bahwa kelas 3 ini kalau dari segi membaca sudah lancar, panjang pendek makhorijul hurufnya sudah pas. Tapi untuk menulis Arabnya itu masih banyak yang belum bisa, terutama menulis Arab yang digandeng.
Dan akhirnya Saya dan Nunung mencoba untuk mengajar mereka, tentang bagaimana menulis yang benar. Dan alhamdulillah, demi keteladanan Saya dan ketekunan anak-anak mereka cepet bisa dan kami pun senang.
Ini adalah pengalaman pertama kali Saya mengajar, dan alhamdulillah berhasil.

Field Note 83
Hari/Tanggal : Kamis, 23 Juli 2009
Jam : 18.30 - 20.30
Kegiatan : Yasinan Rutin di Rumah Warga
Tempat : Di rumah Ibu Fatimah, RT 02 RW 02
Informance : Ibu Juariyah

Malam sehabis maghrib Saya dan teman-teman KKN diajak oleh Ibu Kades untuk kegiatan yasinan di rumah warga. 
Anggotanya ini sangat banyak, kurang lebih sekitar 40 jama’ah yasin. Adapun kegiatannya tidak hanya baca yasin, tapi manakiban, sholawatan/diba’, yasinan dan tahlil. Kami salut, betapa semangatnya ibu-ibu itu, semua bacaan dihafal oleh mereka. Setiap jama’ah itu diwajibkan membayar khas sebesar Rp 1.000,-. untuk memenuhi kebutuhan jama’ah tersebut.
Waktu itu Saya duduk bersebelahan dengan Ibu Juariyah, beliau adalah Ibu rumah tangga yang berusia 40 tahun. Mengenai kegiatan ini, menurut Ibu Juariyah sangat bagus, selain bermanfaat di dunia maupun di akhirat dengan adanya kegiatan ini akan mempererat tali persaudaraan / silaturahmi antar jama’ah yasin. Kegiatan ini rutin diselenggarakan setiap 1 minggu sekali, yaitu malam jum’at dan tempatnya bergilir, dari 1 rumah warga ke warga lain.
Saya sangat senang sekali, karena Saya dan teman-teman KKN disambut hangat oleh mereka (jama’ah yasin). Dan kami selama disini dipersilahkan untuk ikut terus dalam kegiatan ini.

Field Note 84
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Juli 2009
Jam : 14.00 - 15.30
Kegiatan : Mengajar Sholawat buat Persiapan Acara Imtihan
Tempat : MI Islamiyah 
 
Sore sekitar jam 14.00 Saya bersama teman-teman KKN pergi ke MI Islamiyah, tempatnya tidak jauh dari kami tinggal yaitu pas didepan rumah Pak Kades.
Disitu Saya dan teman-teman mendapat tugas untuk melatih anak-anak untuk persiapan imtihan, imtihan adalah acara penutupan yang biasanya dilakukan sebelum memasuki bulan ramadhan. Dan kebetulan Saya mendapat tugas mengajar sholawatan untuk kor.
Untuk kor ini Saya membutuhkan 8 anak yaitu putri semua. Adapun sholawat yang Saya ajarkan adalah sholawat badar dan alhamdulillah anak-anak mengikuti dengan lancar. Karena nada-nada yang Saya ajarkan cukup mudah.
Sholawat ini ditampilkan untuk mengiringi puisi dengan 3 bahasa, diantaranya bahasa Arab, bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.
Senang rasanya mengajar anak-anak yang cerdas. Semoga sholawat ini berhasil ditampilkan diacara imtihan besok. Amiinnn

Field Note 85
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Jam : 10.00 - 12.00
Kegiatan : Demo Masak Kue Tar bersama Ibu-Ibu PKK
Tempat : Balai Desa
Informance : Ibu Jamilah

Minggu setelah senam poco-poco Saya dan teman-teman mengadakan demo masak yaitu bikin kue tar / ulang tahun yang diikuti oleh ibu-ibu PKK. Ibu-ibu sangat antusias sekali mengikuti kegiatan ini, karena kegiatan ini belum pernah ada sebelumnya.
Dari mulai penyiapan bahan, cara pembuatan sampai jadinya kue, mereka terus mengikuti dan terus memperhatikan. Mereka sangat aktif karena banyak ingin taunya apa saja dan bagaimana cara pembuatannya.
Ketika itu Saya mencoba mendekati salah satu ibu-ibu. Dan kebetulan setelah Saya berkenalan Ibu itu bernama Jamilah. Dia adalah ibu rumah tangga yang berusia 45 tahun. Dia hobi memasak tapi untuk membuat kue-kue, ibu ini tidak bisa sama sekali. Kemudian Saya bertanya mengenai kegiatan ini, dan katanya, mereka sangat senang karena dengan adanya kegiatan ini akan menambah wawasan ibu-ibu, terutama di bidang keterampilan memasak kue, terlebih ketika ada anaknya yang ulang tahun tidak usah membeli kue, karena menurut ibu Jamilah harga kue tar disini kurang lebih Rp 50.000,- itu pun kecil.
Jadi dengan adanya kegiatan yang diselenggarakan Saya bersama teman-teman KKN sangat bermanfaat.

Field Note 86
Hari/Tanggal : Sabtu, 01 Agustus 2009
Jam : 14.00 - 16.30
Kegiatan : Lomba Memasak Kue dengan bahan dasar Singkong
Tempat : Balai Desa
Informance : Ibu Surati warga RT 02 RW 01

Sabtu itu, desa mengadakan berbagai lomba untuk memperingati HUT RI ke 64, diantara lomba itu adalah lomba memasak, tarik tambang dan malamnya lomba gebyar seni. Dan disini Ibu Kepala Desa meminta anak-anak KKN yang jadi jurinya. Dan kebetulan Saya ditunjuk sebagai juri lomba masak. Kriteria penilaian lomba masak diambil dari 3 aspek, yaitu dari segi cita rasa, penampilan dan kebersihan. Disini butuh 3 juri, Nasyiro untuk segi penampilan Nunung dari segi kebersihan dan Saya sendiri dari segi rasa.
Sebelum Saya berangkat, Saya sempat berfikir, bahwa sangat gampang menjadi juri masak, karena mana yang enak itu pasti dia menang. Tapi ternyata pas sampai balai desa, Saya bingung. Karena betapa kreatifitasnya ibu-ibu itu untuk menampilkan yang terbaik buat jurinya. Berbagai macam kue yang telah di modif. Penampilannya juga menarik sekali. Nama juga tidak kalah cantik dengan model kuenya.
Setelah penjurian dimulai, Saya cicipin satu persatu, dari mulai RW 01 RT 01 sampai RW 05 RT 02. Semuanya sangat enak sekali. Perpaduan rasanya seimbang, ada yang manis, gurih, pokoknya ‘maknyuss dech’..
Sebelum jadi juri, Saya kira bahwa singkong itu cuma bisa dibuat jemblem, ternyata tidak, kue tar, pastel, kelpon, kroket juga bisa, bahkan rasanya pun lebih mantap.
Tapi diantara kue-kue yang disajikan, Saya punya satu rasa yang aneh, yaitu punyanya Ibu Surati dari RT 02 RW 01. Kuenya bernama ‘pie singkong’, dimana dalam pie ini, singkong dipadukan dengan agar-agar warna hijau, dan paduan warnanya pun sangat cantik sekali. Ibu Surati ini menyajikan 4 kue, diantaranya kue kelpin singkong salju, pastel, kroket yang dibalut dengan tepung panir, dan pie singkong yang sangat cantik. 
Dan setelah Saya cicipin semua, penjurian selesai, dan tiba-tiba saatnya untuk juri berkumpul dan bermusyawarah untuk siapa yang pantas menjadi pemenang. Kemudian setelah bermusyawarah kami mendapat 3 pemenangnya, pemenenang yang pertama (1) dari RT 02 RW 01, juara keduanya dari RT 01 RW 02, dan juara ketiganya dari RT 01 RW 04, yang telah di total semuanya dari 3 aspek tadi yaitu penampilan, rasa dan kebersihan.
Ini agenda Saya ketika menjadi juri memasak di desa Pateguhan kecamatan Gondang Wetan.

Field Note 87
Hari/Tanggal : Senin, 03 Agustus 2009
Jam : 07.30 - 12.00
Kegiatan : - Mengajar di SD N Pateguhan
  - Menghadiri acara imtihan
Tempat : - SD N Pateguhan
  - Pateguhan Barat
Informance : - Wali kelas 1 Ibu Fitrina Agustina, A.Ma
  - Ibu Maimunah

Pagi sebelum sarapan Saya sudah mulai beraktifitas, diantaranya mengajar di SD Pateguhan. Disitu Saya dapat kesempatan mengajar kelas 1. Pusing rasanya menghadapi anak-anak yang begitu rewel sekali.
Sebenarnya waktu itu jadwal pelajarannya adalah olah raga, tapi berhubung guru olah raganya Drs. Agus Prastono itu sibuk nglatih anak-anak yang akan ikut lomba olahraga. Jadi Pak Agus lebih memfokuskan melatih olah raga. Karena lombanya akan segera dimulai. Jadi Pak Agus menyerahkan kelas 1 untuk Saya ajar.
Pertama kali ngajar kelas 1 Saya sangat kerepotan. Karena kemampuan mereka tidak sama. Kebetulan waktu itu pas pelajaran PKN.
Tak lama kemudian, Ibu Fitria datang. Dia menjelaskan tentang murid-muridnya. Menurut ibu Fitria, memang kelas 1 ini, kemampuan serta cara berfikirnya berbeda-beda. Ada yang cepat, lambat bahkan ada yang sangat lambat. 
Untuk mengatasi hal tersebut, tiap harinya Ibu tidak sendirian. Tapi Ibu Fitria ditemani Pak Fatkhullah. Menurut Ibu Fitri, kelas ini dikelompokkan menjadi 3 kelas, kelas A untuk anak-anak yang sudah lancar membaca dan menulis, kelas B bagi yang belum lancar dan kelas C untuk yang belum bisa sama sekali.
Setelah mendengar penjelasannya Ibu Fitri, Saya sudah tidak bingung lagi tentang metodenya. Cuman yang Saya bingungkan bagaimana cara mengkondisikan 1 kelas yang diisi 3 kelompok, 3 pelajaran yang berbeda, tapi gurunya cuma 1. Waduh pusing banget!!!??? Belum yang nangis-nangis... Mantap Deechhhhh.....!!!!
Tapi Saya tetap berusaha menjadi lebih baik dan Saya harus bisa mengatasi ini. Akhirnya pelajaran berjalan lancar, ada yang nangis bisa Saya kondisikan, yang kesulitan-kesulitan bisa Saya atasi. 53 anak beres...
Jam pulang sudah berputar, dan anak-anak pun segera merapihkan/membereskan barang-barangnya dan bergegas pulang. Do’a bersama dibaca dan dengan tertib anak-anak pulang.
Pengalaman yang sangat mengasikkan bersama anak-anak kelas 1 SDN Pateguhan. Setelah mengajar, sekitar jam 10.00 Saya ditunggu teman-teman KKN untuk menghadiri acara imtihan di Pateguhan Barat, disana kami makan-makan, enak deechhhh...
Acaranya ramai sekali, disitu Saya berkenalan dengan ibu-ibu, dan salah satunya ibu Maimunah. Ibu ini juga mempunyai anak namanya Siti Aisyah yang kebetulan juga ikut imtihan/munaqosah. Menurut ibu Maimunah acara ini diadakan selama 3 hari berturut-turut. Ibu Maimunah, sangat bahagia ketika menyaksikan anaknya di munaqosah. Dan bisa menjawab semua pertanyaan dari penguji. Bangga rasanya menjadi seorang ibu.

Field Note 88
Hari/Tanggal : Rabu, 05 Agustus 2009
Jam : 08.00 - 10.30
Kegiatan : Mengajar di SD Pateguhan
Tempat : SD Pateguhan
Informance : Ibu Erina Puspita Sari, A.Ma
Pagi sehabis sarapan Saya sudah mulai beraktifitas, yaitu ikut membantu ngajar di kelas 2 SD Pateguhan. Waktu itu suasana SD sangat sibuk, baik guru-guru maupun murid-muridnya. Karena untuk persiapan akreditasi dan lomba-lomba di kecamatan.
Semula Saya mau ngajar kelas 1, tapi oleh Ibu Erina selaku wali kelas II meminta Saya untuk mengajar anak didiknya. 
Menurut Ibu Erina selaku wali kelas II meminta Saya untuk mengajar anak didiknya. Menurut ibu Erina, kelas 2 ini nasibnya sangat tragis, karena mereka tidak mempunyai kelas. Pembelajarannya dilakukan diluar kelas, tanpa dinding pembatas, papan tulisnya pun hanya tercentel begitu saja, sehingga ini jelas mengganggu proses pembelajaran. Anak-anak sulit berkonsentrasi, karena banyaknya godaan atau gangguan dari luar.
Untuk kemampuan, anak kelas 2 ini banyak sudah pintar. Tapi ada sekitar 9 anak yang lambat belajarnya. 9 anak ini disendirikan. Untuk pembelajaran lebih lanjut, karena kalau dicampur anak ini akan sangat lambat dan ketinggalan dulu kata ibu Erina. Seharusnya anak ini belum pantas naik kelas, karena guru kasihan, jadi anak ini terpaksa dinaikkan.
9 anak ini diajar oleh guru tersendiri, namanya: Akhmad Zuhri, A.Ma. Kelasnya pun sangat memprihatinkan. Tanpa dinding, tanpa atap hanya beralaskan terpal, papan tulisnya pun kecil, seperti papan absen. Tak satupun meja maupun kursi menghiasi kelas mereka. Sedih rasanya melihat mereka. Tapi mereka pantang menyerah, mereka selalu semangat belajar. Aku salut sama mereka. Semoga mereka diberikan hidayah oleh Allah, agar kelak dikemudian hari menjadi orang yang sholeh dan sholihah, bermanfaat bagi agama, bangsa dan negara. Aminnn

Field Note 89
Hari/Tanggal : Sabtu, 08 Agustus 2009
Jam : 07.30 - 11.30
Kegiatan : Perpisahan di SD Pateguhan
Tempat : SD Pateguhan
Informance : Semua Guru dan Staf SD Pateguhan

Hari ini adalah terakhir Saya mengajar di SD Pateguhan. Sedih rasanya meninggalkan mereka. Saya sangat sayang sekali sama mereka. Tidak lama bersama mereka tapi rasanya melekat. Mereka begitu dekat, Saya masih ingat betul wajah-wajah anak yang pernah Saya ajar, baik yang pinter sampai yang nakal sekali. Kenangannya begitu indah....
Setelah selesai mengajara, Saya dan teman-teman bergegas berpamitan sama semua guru dan staf-staf SD Pateguhan, tak ketinggalan murid-murid yang tercinta.
Menurut mereka, mereka sangat berterima kasih kepada kita (anak-anak KKN) karena dengan adanya kami disana sangat membantu mereka. Dan insyaalloh mereka akan meneruskan apa yang telah kami berikan kepada SD Pateguhan, terlebih Samroh Bapak H. Kadir, S.Pd adalah kepala sekolah yang sangat tanggung jawab. Dan kami dari anak-anak KKN sangat berterima kasih kepadanya karena Saya dan teman-teman sudah diterima untuk mengajar atau mengamalkan ilmu Saya di SD Pateguhan. Do’a Saya semoga SD N Pateguhan menjadi lebih maju kedepannya. Is the best dech....

 Oleh: Nunuk Rosyida

Field Note 90
Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Jam : 06.00
Tempat : Kampus IAIN Sunan Ampel
Kegiatan : Pemberangkatan KKN PAR

 Pagi ini saya mulai bersiap untuk berangkat KKN di Pasuruan. Pukul 07.30 saya sudah berada di kampus, disana sudah berkumpul teman-teman KKN dari berbagai jurusan dan fakultas. Sebelum berangkat kami berkumpul terlebih dahulu di depan fakultas syari’ah untuk mendengarkan pidato pelepasan oleh Rektor IAIN Sunan Ampel. Setelah resmi dilepaskan, kami menuju kendaraan masing-masing untuk selanjutnya melakukan perjalanan ke pendopo kabupaten pasuruan. Setibanya kami dipendopo, kami disambut oleh bapak wakil bupati beserta staf untuk kemudian mendengarkan pidato penyambutan dari bapak wakil bupati pasuruan. Setelah berakhirnya acara penyambutan kami melanjutkan perjalanan menuju desa Pateguhan. Sekitar pukul 13.00 kami tiba di rumah bapak nursamsi. Beliau adalah kepala desa Pateguhan, selama KKN kami tinggal di rumah beliau. Setibanya kami di rumah bapak kades, kami istirahat terlebih dahulu untuk kemudian melakukan rapat evaluasi dan persiapan untuk agenda selanjutnya.
Field Note 91
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Jam : 06.00-07.30
Tempat : Sawah desa Pateguhan
Informance : Ibu Lutfiah

 Pagi yang indah untuk jalan-jalan. Bersama dengan nunuk teman satu kelompok kami pergi jalan-jalan diareal persawahan. Disana kami bertemu dengan banyak, warga salah satunya ibu lutfiah. Beliau adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Kegiatan yang biasa dikerjakan tiap pagi adalah mencuci baju di BOR (nama sumber air yang letaknya di tengah sawah). Kami mengajak biliau untuk berbincang-bincang sejenak. Menurut beliau sebagian besar mata pencaharian masyarakat desa Pateguhan adalah petani dan sebagian yang lainnya bekerja dibidang mebel. Dari berbagai macam tanaman dibidang pertanian, tanaman padi termasuk tanaman yang paling diminati oleh warga. Hal ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun yang sudah dilakukan dari dulu. Masyarakat setempat pernah mencoba untuk menanam tebu akan tetapi hasilnya tidak bagus sehingga meninbulkan dipihak petani. Untuk tanaman padi dalan setahun bisa memanen sebanyak 3-4 kali dengan memakai sistem borong (membeli hasil panen secara keseluruhan).
Field Note 92
Hari/Tanggal : Jumat, 17 Juli 2009
Jam : 09.30-10.00
Tempat : Teras ibu Nadhiroh
Informance : Ibu Nadhiroh

 Hari ini teman-teman KKN akan mengunjungi makam Syekh Asyari (nama salah satu tokoh yang dihormati dan dianggap berjasa). Sebelum berangkat ke makam saya menyempatkan diri untuk ikut nimbrung dengan ibu-ibu yang sedang berbelanja. Untuk membuat suasana lebih akrab saya mengajak mereka untuk berbincang sambil sesekali diselingi dengan gurauan. Dari perbincangan yang kami lakukan, saya mendapat beberapa keterangan mengenai kegiatan rumah tangga yang biasa dilakukan ibu-ibu. Keterangan ini saya dapatkan dari cerita ibu Nadhiroh, menurut beliau untuk mendapatkan bahan masakan seperti bumbu dapur, lauk dan sayuran biasanya ibu-ibu membelinya dipasar Rangge. Namun karena jarak antara pasar dengan desa cukup jauh, maka tidak semua ibu-ibu membeli dipasar. Mereka lebih suka berbelanja di penjual keliling untuk mendapatkan bahan yang mereka inginkan. Tapi sayangnya penjual keliling ini datang pada waktu menjelang siang hari jadi secara otomatis waktu memasak juga siang. Untuk mensiasati waktu luang di pagi hari, para ibu mencuci baju di BOR. Mereka lebih suka karena berada ditempat terbuka dikelilingi tanaman padi dan udara yang sejuk ditambah lalu lalang para petani yang akan menggarap sawah. Kesempatan ini digunakan warga untuk mempererat tali silaturrahmi diantara mereka.
Field Note 93
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 06.00-07.00
Tempat : Basecamp KKN
Informance : Ibu Vina

 Untuk mengisi waktu luang, saya membantu ibu vina untuk memasak didapur. Ibu vina adalah adik dari ibu kepala desa yang bertugas memasak makanan untuk teman-teman KKN. Agar tidak terlhat kaku maka saya mengajak eliau untuk berbincang. Beliau banyak bercerita tentang keadaan desa. Dari cerita beliau saya mendapatkan sedikit gambaran umum tentang masyarakat desa Pateguhan.menurut ceria beliau masyarakat sekitar lebih suka memulai kegiatan dipagi hari. Banyak para petani (ibu-ibu) yang pergi kesawah saat matahari belum terbit baru kemudian para bapak-bapak menyusul. Pekerjaan yang dilakukan di sawah ternyata tidaklah sama, terdapat pembagian didalamnya. Misalnya bagi para ibu-ibu atau petani yang pergi kesawah sebelum matahari terbit umumnya mereka menanam benih padi atau yang lebih sering disebut “TANDUR”, sedangkan bagi mereka yang pergi kesawah sekitar pukul 06.00 umumnya mereka mencabuti rumput yang tumbuh diantara tanaman padi, kegiatan ini lebih sering disebut “MATUN”. Para pemilik sawah biasanya tidak menggarap sawahnya sendiri, mereka lebih suku mengupah buruh untuk menggarapkan sawah mereka. Hal ini terjadi bagi mereka yang mempunyai uang dan bagi mereka yang tidak memiliki uang mau tidkl mau akan menggarap sawahnya sendiri. Selain tanaman padi, di desa Pateguhan juga banyak terdapat tanaman salak.hampir disetiap rumah memiliki tanaman ini bahkan ada yang menyiapkan lahan untuk menanam pohon salak disamping atau di belakang rumah mereka.
Field Note 94
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 12.00
Tempat : Rumah ketua RT01 RW03
Informance : Bapak Kiswari

 Siang ini saya dan 2 orang teman KKN pergi kerumah bapak kiswari. Beliau adalah seorang ketua RT di wilayahnya. Sengaja kami bertiga pergi kerumah beliau untuk bersilaturrahmi dan menanyakan beberapa hl kepada beliau mengenai keadaan desa. Dari keterangan beliau kami mendapatkan beberapa poin mengenai masalah kepemudaan. Menurut beliau banyak anak muda yang pergi bekerja keluar desa. Kebanyakan setelah lulus SMP mereka tidak melanjutkan sekolah karena tidak memiliki biaya yang cukup. Mereka lebih memilih bekerja untuk membantu orang tua mereka. Umumnya mereka bekerja sebagai buruh mebel di pasuruan kota. Karena jaraknya yang cukup jauh maka mereka lebih memilih untuk mencari tempat tinggal di dekat tempat kerja mereka. Karena keadaan inilah maka kegiatan remaja di desa Pateguhan kurang maksimal, bahkan karang taruna juga mengalami keadaan yang cukup menghawatirkan. Meskipun begitu, kegiatan remaja tidak seluruhnya mati. Masih ada kegiatan yang masih tetap dilestarikan oleh masyarakat sekitar yaitu banjari. Banjari adalah kegiatan yang biasa dimainkan oleh remaja musollah pada hari-hari tertentu setelah shalat isya’.
Field Note 95
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009
Jam : 06.30-10.00
Tempat : Balai desa Pateguhan
Kegiatan : Senam Poco-Poco

 Pagi ini saya dan teman-teman KKN putri mengikuti senam poco-poco di balai desa. Karena tidak ingin terlambat kami pergi pukul 06.30, akan tetapi ternyata kami berangkat terlalu pagi. Acara senam pagi dimulai pukul 07.30 jadi bisa dikatakan kami menunggu di balai desa selama 1 jam. Senam poco-poco ini dilaksanakan setiap hari minggu dan diikuti sekitar 20 orang ibu-ibu.karena senam poco-poco ini akan dilombakan ditingkat kecamatan, maka latihan dilaksanakan secara maksimal. Awalnya kami merasa kerepotan mengikuti gerakan senam karena ini adalah pertama kali kami melakukan senam poco-poco. Hal ini tidak berlangsung lama karena dari pihak desa telah mengundang 2 instrutuk senam yang akan memandu. Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan ibu-ibu gerakan kami lebih lincah karena postur tubuh kami lebih kecil dan lebih enerjik. Hal ini sempat menjadi bahan gurauan ibu-ibu. Setelah senam selesai, kami sedikit berbincang dengan salah satu instruktur senam. Dari perbincangan itu kami ketahui bahwa beliau bernama mila, beliau juga lulusan dari IAIN Sunan Ampel fakultas tarbiyah jurusan PAI.
Field Note 96
Hari/Tanggal : Senin, 20 Juli 2009
Jam : 15.00-16.00
Tempat : Rumah Bapak Syaifudin
Informance : Bapak Syaifudin

 Sore ini saya dan 3 orang teman kelompok diminta oleh pak syaifudin datang ke rumahnya. Setelah tiba dirumah beliau, ternyata disana sudah ada 3 orang teman kerja beliau. Mereka berkumpul dirumah pak syaifudin untuk membuat peta desa. Mereka bekerja di BPS (Badan Pusat Statistik). Setelah beberapa saat berbincang kami diminta pak syaif (panggilan akrab) untuk menggambar peta desa pada skala yang berbeda. Karena diantara kami tidak ada yang bisa menggambar, maka dengan malu – malu kami menolak permintaan pak syaif. Mersa tidak enak dengan pak syaif kami pun mencoba untuk berbincang lagi sambil sesekali diselingi dengan gurauan. Pak syaif adalah salah satu perangkat desa yang bertugas melakukan pendataan penduduk. Data yang sudah diambil oleh pak syaif digunakan untuk mendata penduduk yang akan memperoleh bantuan dari pemerintah seperti BLT, RASKIN dan lain-lain.karena beliau bekerja di bidang statistik dan sering diminta untuk membuat peta desa beliau sudah paham tetang lingkungan desa Pateguhan baik mengenai jumlah musholah, jumlah KK dan potensi – potensi yang ada.
Field Note 97
Hari/Tanggal : Rabo, 22 Juli 2009
Jam : 09.30-11.30
Tempat : SDN Pateguhan
Informance : Bapak Saguh Kamiarso
 Pagi ini saya dan 4 orang teman kelompok pergi ke SDN Pateguhan. Disana kam disambut oleh bapak Kadir selaku kepala sekolah SDN dan juga ibu Anis. Kepergian kami kesana adalah untuk bersilaturrahmi, akan tetapi ternyata disana kami ditawari untuk mengajar di kelas 3, 4, dan 5. Karena kedatangan kami diwaktu istirahat maka sebelum masuk kelas kami berbincang dengan beberapa guru diantaranya bapak Saguh. Bapak saguh adalah salah satu guru yang sudah lama mengajar di SDN. Beliau banyak bercerita mengenai perkembangan SDN mulai dari awal berdiri yang bisa dikatakan dalam kondisi yang belum stabil sampai pada saat sekarang yang sudah mengalami banyak kemajuan dibidang kuantitas terutama kualitas. Begitu jug dengan jumlah guru yang pada awalnya hanya berjumlah 5 orang dan sekarang sudah bertambah menjadi 11 orang. Meskipun saat ini kondisi sekolah sudah mengalami perkembangan, akan tetapi masih terdapat permasalahan yang cukup rumit. Adanya dualisme pendidikan menjadi masalah yang cukup mengganggu. Kebanyakan siswa SDN juga menjadi siswa MI Islamiyah. Pada waktu pagi hari mereka bersekolah di SDN dan siang harinya mereka berrsekolah di MI Islamiyah dan dilanjutkan dengan kegiatan mengaji. Yang menjadi nilai lebih atas adanya permasalahan ini adalah tidak adanya rasa kecemburuan atau permusuhan diantara keduanya. Hubungan silaturrahmi tetap dijaga dan diamalkan dengan menjalin komunikasi yang baik.
Field Note 98
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Juli 2009
Jam : 14.00-15.30
Tempat : Teras belakag basecamp
Informance : Ibu Sugiati (ibu kades)
 Siang ini saya sedang duduk santai diteras belakang rumah. Tak lama setelah itu datang ibu sugiati. Ibu sugiati adalah istri bapak nursamsi selaku kepala desa Pateguhan. Beliau memiliki 3 orang putra 1 laki-laki dan 2 perempuan. Karena menjadi istri seorang kepala desa maka secara tidak langsung beliau juga memiliki kegiatan yang cukup padat. Sambil menikmati suasana kami berbincang- bincang mengenai kondisi masyarakat desa. Sebagai seorang ibu kepala desa, ibu sugiati cukup mengenal kondisi msyarakat setempat. Dari perbincangan kami, saya dapat mengambil sedikit gambaran tentang kebiasaan masyarakat. Mulai dari kecil masyarakat dididik dengan menanamkan ilmu-ilmu agama yang kuat sehingga akan terus tertanam. Dari pengetahuan yang diberikan akhirnya membentuk sebuah kebiasaan yang sampai saat ini masih dipertahankan. Selain itu masyarakat desa Pategehuan juga sangat kental dengan budaya jawa sehingga tidak jarang warga mengadakan suatu acara syukuran pada hari-hari tertentu. Kegiatan keagamaan yang sering dilakukan diantaranya manakip, yasin, tahlil dan lain-lain. Karena dua kebudayaan ini sama-sama sudah melekat dikehidupan masyarakat maka hampir setiap kegiatan terdapat percampuran antara keduanya. Desa Pateguhan sendiri terbagi menjadi 3 dusun yaitu dusun sari rejo, sa’ar dan dusun Pateguhan barat. Didusun sa’ar terdapat sebuah makam yang didianggap mempunyai daya kekuatan oleh warga. Makam ini adalah makam Syekh Asyari salah satu tokoh yang di hormati. Syekh Asyari adalah orang pertama yang menduduki wilayah desa Pateguhan, istilah jawanya sering disebut “BABAT ALAS”. Setiap hari jumat wage makam syekh selalu ramai dikunjungi oleh warga baik itu dari desa sendiri ataupun dari luar desa. Meskipun terlihat berbeda akan tetapi ketiga dusun ini memiliki kiondisi lingkungan dan masyarakat yang sama.
Field Note 99
Hari/Tanggal : Senin, 27 Juli 2009
Jam : 15.00-16.00
Tempat : MI Islamiyah
Kegiatan : Membina adik-adik MI Islamiyah
 Sore ini saya dan teman-teman kelompok putri pergi ke MI Islamiyah. Disana kami diminta untuk membantu mempersiapkan acara imtihan dengan melatih adik-adik untuk menampilkan kreasi. Acara imtihan ini dilakukan setian tahun. Kreasi yang akan ditampilkan nantinya antara lain tari javan, shalawat nabi, puisi 3 bahasa, membaca kitab safina dengan 3 bahasa dan penampilan dari adik-adik dari RA berupa nyanyian. Karena banyak kreasi yang akan ditampilkan maka kami membagi job kedalam beberapa kelompok. Kami melatih adik-adik setiap sore, hal ini kami lakukan karena sudah mendekati acara puncak tanggal 10 Agustus. Bermain dengan adik-adik kecil membawa keceriaan dalam diri saya seakan bermain dengan adik sendiri. Jumlah siswa yang ada di MI ini cukup banyak. Yang menjadi nilai plus jika dibanding dengan SDN adalah adanya pelajaran agama yang lebih dan juga mengaji.
Field Note 100
Hari/Tanggal : Selasa, 28 Juli 2009
Jam : 18.30-20.30
Tempat : Rumah warga
Kegiatan : Yasinan
 Setelah melaksanakan sholat maghrib, saya dan teman-teman kelompok putri bersiapuntuk mengikuti acara yasinan dirumah salah satu warga dengan ibu kades. Acara ini merupakan acara rutin yang diadakan setiap kamis malam. Karena saat ini sudah mendekati waktu bulan ramadhan, maka acara yasinan kali ini merupakan acara penutupan sementara selama bulan ramadhan dan akan dimulai lagi setelah lebaran. Kami beranngkat bersama-sama pukul 18.30 melewati jalan setapak dan kommplek pemakaman desa.suasananya cukup menegangkan karena disekitar jalan hanya terdapat pohon-pohon besar dan rimbun yang hanya di terangi oleh beberapa lampu berkekuatan 10 watt. Keadaan ini tidak berlangsung lama karena jarak rumah warga tidak begitu jauh. Setibanya kami dirumah warga,kami disambut dan dipersilahkan untuk masuk kedalam. Acaranya sudah lebih dulu di mulai, tidak lamakemudian kami diminta untuk memimpin acara dengan membaca beberapa doa. Hal ini kami lakukan secara bergantian sesuai dengan urutan duduk. Setelah acara selesai kamipun pulang kerumah untuk kemudian beristirahat.
Field Note 101
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Jam : 15.00
Tempat : Balai desa
Kegiatan : Lomba PKK
 Sore ini balai desa dipenuhi oleh warga. Sesuai dengan agenda yang ada, hari ini akan diadakan lomba untuk memperingati HUT RI ke 64 oleh ibu-ibu PKK diantara lomba-lomba yang akn di tampilkan antara lain : lomba memasak, lomba tarik tambang dan lomba seni shalawat nabi. Acara ini dimulai pukul 15.00 sampai pukul 23.00 dan diikuti oleh ibu-ibu pada tiap-tiap RT. Yang bertindak sebagai juri dalam lomba kali ini adalah teman-teman KKN, saya sendiri ditunjuk sebagai juri memasak. Yang menarik pada lomba memasak adalah bahan pokok yang digunakan yaitu singkong. Singkong-singkong ini diubah menjadi jajanan yang menarik dan enak rasanya. Perkiraan kami tentang hasil yang akan disajikan ole ibu-ibu ternyata meleset, ibu-ibu sudah mahir mengolah singkong menjadi jajanan yang lezat. Diantara menu yang disajikan antara lain yaitu kroket, donat, bakpao, klepon, lemper, roti casafa dan lain-lain. Selain rasanya yang lezat, tatanan yang ditampilkan juga sangat menarik sehinggan membuat para juri bingung untuk memberi nilai. Meskipun demikian akhirnya kami bisa menentukan hasil akhirnya dengan juara I diraih oleh RT02 RW01, juara II RT01 RW 02, dan juara III RT01 RW04. Untuk pembagian hadiah sendiri akan diserahkan pada tanggal 9 bersamaan dengan acara pelepasan KKN IAIN Sunan Ampel Surabaya yang diadakan oleh karang taruna tunas harapan desa Pateguhan.
Field Note 102
Hari/Tanggal : Senin, 3 Agustus 2009
Jam : 09.30-11.30
Tempat : MI Sabilul Huda
Kegiatan : Imtihan MI Sabilul Huda

 Pagi ini kami mendapat undangan untuk menhadiri acara imtihan adik-adik MI Sabilul Huda. MI ini terletak di dusun Pateguhan barat dibawah bimbingan bapak Munir. Sekitar pukul 09.30 kami berangkat jalan kaki melewati persawahan yang hijau. Setibanya kami disana kami disambut dan dipersilahkan untuk masuk. Acara imtihan ini di meriahkan dengan kreasi-kreasi yang ditampilkan oleh siswa siswi MI Sabilul Huda, juga diisi dengan ceramah agama dan pelantikan wisudawan/wati. Selama disana kamki tidak banyak berbincang dengan warga maupun guru, hal ini sangat wajar karena kesibukan para guru untuk menyiapkan acara dan juga menyambut tamu-tamu lain yang baru datang. Acara imtihan ini dimulai pada tanggal 2 Agustus dan berakhir pada tanggal 4 Agustus.
Field Note 103
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009
Jam : 06.30-11.00
Tempat : Balai desa Pateguhan
Kegiatan : Jalan Santai
 Pagi ini saya dan teman-teman ikut kegiatan jalan santai. Kami berangkat pukul 06.00 menuju ke balai desa. Disana sudah banyak warga yang menunggu, antusias mereka sangat besar terhadap kegiatan ini. Hadiah yang disediakan cukup banyak mulai dari hadiah utama berupa dispenser, kasur, jam dinding, termos dan lain-lain juga ada hadiah hiburan seperti taplak meja, gelag, pisau, mei, dan lain-lain. Kami diminta untuk membantu mengawasi peseta yang ikut karena ditakutkan akan memotong jalan, juga membantu memotong kupon pada pos terakhir. Kami sangat senang mengikuti acara ini apalagi banyak orang berjualan makanan ringan sehingga kami bisa membeli apabila merasa lapar. Untuk pengundian kupon dilakukan diatas panggung yang sudah disiapkan sebelumnya dengan meminta perwakilan dari tiap RT untuk menggambil kupon sejumah 5 kupon. Para warga bisa mendapatkan kupon dengan membeli di ketua RT masing-masing dengan harga Rp 500,00 saja, tidak ada batasan dalam membeli kupon. Dari pihak desa sendiri telah menyiapkan kupon sebanyak 1250 kupon. Acara ini berakhir pukul 11.00 setelah itu warga pulang ke rumah masing-masing begitu juga dengan kami.  
  Oleh: Nur Furotul Muarof 
Field Note 104
Hari, Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Jam : 17.30 WIB
Kegiatan : Jamaah Shalat Maghrib 
Tempat : Mushalla Islamiyah

Mulai dari hari pertama kami sampai di lokasi KKN yaitu Desa Pateguhan Kecamatan Gondang Wetan Kabupaten Pasuruan, kami langsung mulai untuk memperkenalkan diri dan teman-teman kelompok kepada asyarakat sekitar. Ikut shalat jemaah maghrib di mushalla yang letaknya sangat berdekatan dengan rumah Bapak Lurah, adalah hal pertama yang kami lakukan. Ibu Zuhroh adalah pemilik mushalla tersebut. Beliau sangat ramah dalam menyambut kami. Sehabis shalat maghrib beliau mempersilahkan kami mampir ke rumahnya. Disana kami bertemu dengan suaminya dan menantunya. 
Mereka menanyakan beberapa hal terkait kami, kelompok KKN serta kampus kami di Surabaya. Obrolanpun mulai mengalir diantara kami. Mereka sangat antusias ketika kami menanyakan beberapa hal tentang kondisi masyarakat sekitar. Sebagai salah satu tokoh masyarakat yang disegani di daerah itu tentunya dia banyak tahu tentang kondisi masyarakat sekitar. Beliau bercerita bahwa rata-rata pendidikan masyarakat sekitar adalah SMP. Ada juga yang melanjutkan ke SMA akan tetapi masih sangat sedikit. Sedangkan untuk para perempuan kebanyakan belajar di pondok pesantren setelah tamat SD. Kemudian mereka juga bercerita bahwa selain mushalla mereka juga mempunyai TPA dan Madin (Madrasah Diniyah). Mereka sempat meminta kami agar sewaktu-waktu ikut membantu mengajar di lembaga pendidikan tersebut dan kamipun menyanggupinya dengan senang hati.

Field Note 105
Hari, Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Jam : 19.30 WIB
Kegiatan : Yasinan
Tempat : Rumah Salah Seorang Warga 

Dalam proses perkenalan dengan masyarakat Bapak dan Ibu Kades banyak membantu kami. Pada suatu malam Ibu Kades mengajak kami (anggota KKN putri) ke acara rutin masyarakat setempat yaitu Yasinan. Yasinan adalah acara perkumpulan kaum ibu-ibu yang dilaksanakan seminggu sekali yaitu setiap malam jum’at. Acara ini bertempat di salah satu rumah warga secara bergantian setiap minggunya. Acara ini dilaksanakan untuk mempertahankan tali silaturrahim antara ibu-ibu dan untuk mendo’akan leluhur masing-masing tuan rumah secara bergantian.
Acara tersebut diisi dengan membaca Manaqib secara bergantian, kemudian membaca shalawat, Yasin dan tahlil secara bersama-sama. Di acara tersebut kami dan teman-teman ikut ambil bagian membaca Manaqib, shalawat, Yasin dan tahlil. Setelah acara selesai, ditutup dengan acara makan-makan sambil lalu kami berbincang-bincang dengan masyarakat. Tidak berselang lama semua orang pulang dengan membawa oleh-oleh kue basah yang biasa disebut dengan “Berkat”.

Field Note 106
Hari, Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 16.00 WIB
Kegiatan : Wawancara Dengan Bapak RT 2 RW 4
Tempat : Rumah Bapak Fudoli

Seusai shalat ashar saya bersama teman satu kelompok saya pergi ke Pateguhan Barat. Karena jaraknya yang agak jauh kami menempuhnya dengan mengendarai sepeda motor. Tidak sampai 10 menit kami sampai di rumah Bapak Fudoli, RW 4 RT 2 . Beliau menyambut kami dengan sangat baik begitu pula dengan istrinya. Obrolanpun mulai mengalir diantara kami. Bapak Fudoli bercerita secara panjang lebar tentang kondisi masyarakat sekitarnya. Dari segi sosial, masyarakat di sana tergolong kompak. Sebagian besar acara-acara yang dilaksanakan di desa tersebut dilakukan secara bergotong royong. Contoh, ketika ada salah seorang warga meninggal dunia maka mulai dari memandikan, menggali kuburan, menyolati sampai dengan menguburkan mereka lakukan dengan bergotong royong. Begitu pula dengan acara-acara lainnya, seperti persiapan pelaksanaan pernikahan dan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar.
Dilanjutkan dengan cerita Bapak Fudoli tentang kondisi ekonomi masyarakat sekitarnya. Bahwa mata pencaharian sebagian besar masyarakat adalah petani, hal ini didukung oleh kondisi geografis wilayah tersebut merpakan daerah persawahan. Sedangkan sisanya masyarakat disana berprofesi sebagai kuli di bidang mebel. Bahkan ada beberapa orang pemuda dari daerah tersebut yang pergi untuk merantau ke kota besar, sperti Kalimantan dan Surabaya. Mereka mencoba mengadu nasib dengan bekerja sesuai dengan keahlian yang mereka miliki, seperti kuli bangunan dan buruh pabrik.

Field Note 107

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 16.00 WIB
Kegiatan : Wawancara Dengan Bapak RT 2 RW 4
Tempat : Rumah Bapak Fudoli

Obrolan kamipun berlanjut ke bidang pendidikan. Mengenai hal tersebut pendapat kami adalah standard. Mengapa demikian? Karena di daerah tersebut masyarakat masih membedakan antara laki-laki dan perempuan. Hal ini disebabkan karena pola pikir masyarakat yang masih agak primitif. Mereka beranggapan bahwa pendidikan hanya untuk laki-laki. Sedangkan perempuan di anggap cukup ketika mereka sudah selesai mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Setelah itu anak perempuan akan dinikahkan karena kebanyakan mereka diodohkan sejak kecil. Adapun anak laki-laki akan memiliki banyak pilihan untuk masa depan mereka, antara melanjutkan pendidikan, bekerja atau menikah. Walau demikian rata-rata pendidikan masyarakat disana masih setingkat SMP/SMA. Sedangkan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi baru 2-3 orang. Hal itu di latar belakangi oleh faktor ekonomi yang mana sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah petani yang tentunya berpenghasilan minim dan tidak menentu. Jadi mereka gak mampu untuk membiayai anak laki-laki mereka sampai ke Perguruan Tinggi.
Hal itu berbeda dengan bidang keagamaan. Di RT 2 RW 4 kegiatan keagaman selama 1 minggu bisa dikatakan sangat padat. Hampir setiap hari ada acara-acara keagamaan. Seperti shalawat, manaqiban, yasinan dan pengajian rutin. Acara-acara tersebut dilaksanakan oleh ibu-ibu, sedangkan untuk bapak-bapak terdapat acara tahlilan, shalawat banjari dan pengajian rutin. Sebagian besar acara tersebut dilaksanakan pada malam hari atau sore hari. Karena pada pagi hari pada umumnya masyarakat bekerja sampai siang hari. Acara-acara tersebut bertempat di rumah masyarakat secara bergantian dari rumah yang satu ke rumah yang lainnya.

Field Note 108
Hari, Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Jam : 09.00 WIB
Kegiatan : Temu Kader
Tempat : Rumah Bapak Majid

Bertempat di rumah Bapak Majid saya dan tiga orang teman kelompok saya mengikuti acara temu kader bersama Bapak dan Ibu Kades, para perangkat desa serta ibu-ibu PKK. Acara itu juga dihadiri oleh beberapa orang perwakilan dari kecamatan. Berbagai macam hidangan tersedia, mulai air mineral, teh hangat, camilan, irisan buah-buahan, agar-agar dipotong dadu hingga sepiring nasi yang menjadi hidangan penutup di akhir acara. Sambil menikmati hidangan yang disuguhkan kami mengikuti berjalannya acara dari awal sampai akhir, mulai dari sambutan tuan rumah, Bapak Kades hingga sambutan dari kecamatan sekaligus sosialisasi program KB pria atau yang disebut dengan fasektomi. 
Disitu dijelaskan bahwa fasektomi hanya boleh dilakukan oleh laki-laki yang sudah memiliki keturunan minimal 2 orang anak. Fasektomi juga tidak memberi efek negatif secara medis baik jangka pendek maupun jangka panjang. Fasektomi juga tidak mengurangi keharmonisan hubungan suami istri, karena laki-laki yang menjalani fasektomi tetap bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami secara normal. Oleh karena itu fasektomi dianjurkan oleh pemerintah justru untuk mensejahterakan keluarga-keluarga indonesia terutama dari segi ekonomi.Respon masyaraktpun beragam, ada yang sangat antusias mendengarkan penjelasan tersebut namun ada juga yang terlihat biasa saja. Celotehan-celotehan kecilpun mulai bermunculan mulai dari celotehan yang ringan sampai yang lucu bahkan konyol sebagai respon masyarakat terhadap program tersebut. Canda dan tawapun mulai menghiasi acara tersebut. Kamipun ikut larut dalam suasana itu.

Field Note 109
Hari/Tanggal : Sabtu, 25 Juli 2009
Jam : 14.00 WIB
Kegiatan : Latihan Membaca Safina Terjemah Inggris
Tempat : Madin Islamiyah

Minggu ke 2 kami berada di desa Pateguhan, Madin islamiyah yang letaknya sangat dekat dengan rumah Bapak Lurah yang kami tempati sudah mulai disibukkan dengan aktifitas persiapan menjelang Imtihan yang merupakan acara akbar tahunan di lembaga tersebut. Imtihan ini diisi dengan berbagai macam hiburan, seperti jafen, samroh, koor shalawat, puisi 3 bahasa dan Safina terjemah 3 bahasa yang kesemuanya diisi oleh murid-murid dari Madin itu sendiri. Merupaka sebuah kehormatan bagi kami, ketika kami di beri kepercayaa untuk menjadi pelatih dari peampilan-penampilan tersebut. Karena hiburan yang akan ditampilkan cukup banyak, maka kami dibagi mejadi beberapa kelompok pelatih sesuai dengan jumlah penampilan yang akan dilatih. 
Dan sesuai dengan kesepakatan teman-teman saya kebagian tugas menerjemah safina dan puisi kedalam bahasa Inggris sekaligus melatih. Menjadi pelatih ternyata tidak sesulit yang dibayangkan sebelumnya. Hal itu karena murid-murid yang dilatih adalah anak yang pintar dan rajin. Mereka bisa menghafal teks bahasa Inggris dengan cepat dan benar. Sehingga saya dan teman-teman tidak terlalu kerepotan dalam melatih.

Field Note 110
Hari, Tanggal : Rabu, 29 Juli 2009
Jam : 15.00 WIB
Kegiatan : Bimbel Bahasa Inggris
Tempat : Madin Islamiyah
Menjajal kemampuan di bidang belajar mengajar juga merupakan pengalaman yang saya dapatkan pada saat KKN. Lokasi Madrasah Diniyah yang sangat dekat dengan kediaman Bapak Lurah membuat kami memiliki banyak kesempatan untuk membantu mengajar di lembaga pendidikan tersebut. Ide untuk mengadakan bimbingan belajar (BIMBEL) bahasa Inggris tidak murni muncul dari kami. Akan tetapi itu adalah inisiatif dari guru Madin sendiri, berhubung di lembaga tersebut belum pernah diajari Bahasa Inggris. 
Karena ritunitas kegiatan belajar mengajar yang sangat padat maka bimbel hanya dapat dilaksanakan sehari dalam seminggu. Dan demi efektifitas waktu yang sangat minim, maka kami berinisiatif untuk mengumpulkan murid dari kelas 4, 5 dan 6 menjadi satu. Karena di Madin tersebut bahasa Inggris belum pernah diajarkan, maka saya mengajarkan materi-materi bahasa Inggris dasar, seperti Greeting (memberi salam) dan Introduction (perkenalan). Untungnya murid-murid sangat cooperative. Mereka bisa diajak kerja sama untuk berperan aktif dalam mensukseskan program bimbel tersebut. Sebagia besar dari mereka termasuk murid yang cukup aktif dan cerdas, mereka cepat mengerti apa yang saya sampaikan. Sehingga bimbel yang hanya berdurasi 1 jam ini bisa terlaksana dengan lancar, meskipun sebagian kecil dari mereka ada yang kurang aktif da terlambat dalam memahami materi.

Field Note 111
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Jam : 18.30 WIB
Kegiatan : Lomba Gebyar Seni Shalawat
Tempat : Balai Desa Pateguhan

Masyarakat Pateguhan tergolong kreatif. Itu terbukti pada saat menjelang HUT RI ke 64, warga desa Pateguhan menyelenggarakan berbagai macam lomba, mulai dari lomba memasak, tarik tambang sampai gebyar seni shalawat yang mana saya dan 5 orang teman saya adalah juri pada malam itu. Semua lomba itu diikuti oleh ibu-ibu dan para pemudi desa Pateguhan dan terdapat 10 kelompok sebagai perwakilan dari 10 RT yang ada di desa tersebut. Kami dibagi menjadi 3 meja juri. Setiap meja terdiri dari 2 orang. Meja 1 bertugas untuk menilai dari aspek aksi panggung, meja 2 menilai dari aspek vocal (suara), dan meja 3 bertugas untuk menilai dari segi fashion (busana).
Saya dan teman saya berada di meja 3. Suasana sangat meriah. Semua peserta lomba sangat optimis dan semangat. Tiap kelompok perwakilan RT dituntut untuk menampilkan 1 lagu shalawat wajib dan 1 lagu shalawat bebas. Tiap kelompok berusaha untuk menampilkan hiburan yang unik dan berbeda-beda, kamipun berusaha secara maksimal untuk memberikan penilaian seobyektif mungkin. Setelah semua perwakilan dari 10 RT tampil, acara kemudian dilanjutkan dengan karaoke bersama. Bagi siapapun yang mau menyumbangkan lagu dipersilahkan untuk naik ke atas panggung. Suasana pada malam itu semakin meriah hingga jam 22.30 WIB acarapun usai.
Field Note 112
Hari/Tanggal : Senin, 3 Agustus 2009
Jam : 19.00 WIB
Kegiatan : Malam Pembukaan Imtihan
Tempat : Madrasah Sabilul Huda

Menjelang bulan puasa tiba, adalah saat-saat paling sibuk sekaligus membahagiakan bagi masyarakat Pateguhan. Karena pada saat itu semua lembaga pendidikan Islam seperti RA, TPA/ TPQ, MI dan Madin Imtihan/ Ikhtibar (penutupan tahun) yang berlangsung selama 3 hari secara berturut-turut. Dari hari pertama Ikhtibar akan diisi dengan berbagai macam hiburan Islami, mulai dari shalawat, jafen, samroh hingga pengajian yang dilaksanakan pada malam penutupan dengan mendatangkan seorang Da’i yang biasa disebut dengan Kiai.
Begitulah kiranya rangkaian acara yang saya temui pada saat menghadiri undangan bersama beberapa teman saya pada malam pembukaan Imtihan di Madin Sabilul Huda desa Pateguhan Barat. Gegap gempita alunan musik-musik Islami menambah kesemarakan malam Imtihan pada saat itu. Ditambah lagi dengan suguhan aneka macam suguhan kue basah, kue kering, buah-buahan dan makan malam bersama melengkapi kemeriahan malam pembukaan Ikhtibar pada saat ini.

Field Note 113

Hari, Tanggal : Rabu, 5 Agustus 2009
Jam : 14.30 WIB
Kegiatan : Bimbel Bahasa Inggris
Tempat : Madin Islamiyah

Bimbel ke 2 yang kami laksanakan ternyata tidak seperti bimbel pertama. Hal itu dikarenakan pada minggu ke 2 Madin tersebut disibukkan dengan suasana menjelang Imtihan yang akan dilaksanakan minggu berikutnya dari tanggal 10-12 Agustus secara berturut-turut. Separuh dari murid yang mengikuti bimbel harus sudah mulai latihan untuk beberapa hiburan yang akan ditampilkan pada malam imtihan, seperti samroh, shalawat, jafen, koor shalawat, puisi 3 bahasa dan terjemah kitab Safina 3 bahasa. Sekalipun demikian bimbel ke 2 tersebut tetap terlaksana dengan lancar karena murid-murid yang ada sangat aktif dan antusias mengikuti bimbel.

Field Note 114

Hari, Tanggal : Rabu, 5 Agustus 2009
Jam : 19.00 WIB
Kegiatan : Malam Penutupan Imtihan
Tempat : Madrasah Sabilul Huda

Malam pembukaan yang saya hadiri pertama kali. Pengunjung pun dua kali lebih banyak daripada malam pembukaan. Orang-orang yang datang tidak cuma dari lingkungan sekitar akan tetapi juga dari daerah lain. Hal itu disebabkan karena pada malam penutupan itu sekaligus penobatan juara umum tahunan di Madin tersebut yang dinamakan dengan “Penobatan Sang Bintang”.
Suasana sangat tegang pada saat surat keputusan tentang juara umum tahunan dibacakan. Semua wali murid berharap bahwa nama anaknyalah yang nantinya di nobatkan sebagai bintang pada malam itu. Suasana sangat hening pada saat itu, tidak ada satupun suara yang terdengar. Namun tidak berselang lama keheningan itu berubah menjadi kemeriahan yang tidak terkira pada saat nama dinobatkan sebagai juara umum pda malam itu. Dengan bangganya Nia dan orang tuanya berdiri di tengah-tengah panggung untuk menerima ucapan selamat dan hadiah dari semua guru di madrasah Sabilul Huda dengan disaksikan semua orang yang hadir pada malam itu disertai dengan keharuan disana sini. Apalagi dilanjutkan dengan ceramah agama menambah hikmatnya malam penutupan Imtihan pada malam itu.
Oleh : Nur Hasanah 
Field Note 115

Hari/Tanggal : Rabu, 15 Juli 2009
Jam : 16.00 – 17.00
Tempat : Rumah Bapak Kades
Informance : Ibu Nur Syamsi (Kepala Desa Pateguhan)

Sekitar jam 13.00 Saya beserta rombongan telah sampai dilokasi KKN, yakni di Desa Pateguhan Kecamatan Gondang Wetan. Saya dan kawan-kawan disambut Pak Kades beserta keluarga dengan hangat dan penuh ramah tamah. 
Pak Kades mempunyai 1 laki-laki bernama Faiz duduk di bangku SMP, yang kedua Ninis sekolah di SD Pateguhan kelas 3 dan yang terakhir Roza biasa dipanggil Oca yang baru duduk di kelas 1 di SDN Pateguhan.
Sejenak menghirup udara segar di desa Pateguhan, Saya langsung menemui Pak Kades, karena waktu itu Pak Kades kelihatannya sedang duduk santai didepan rumah. 
Bincang santai dengan Pak Kades ternyata menghasilkan beberapa informasi bagi Saya sebelum melangkahkan kaki ke hal-hal yang lebih luas. Pak Kades mengutarakan bahwa di Desa Pateguhan ini secara umum bisa dikatakan baik, mulai dari pendidikan, keagamaan, kebudayaan. Lembaga-lembaga pendidikan di Pateguhan juga sudah ada, meski insfrastrukturnya belum memadai. 
Dari sisi pendidikan, alhamdulillah disini ada TK, RA, MADIN, MI dan SD N Pateguhan. Sedang dalam kontek keagamaan, di desa Pateguhan khusunya para remaja terwadahi dalam remaja musholla (REMUS). 
Hari semakin sore dan hampir maghrib pula, akhirnya bincang santai dengan Pak Kades Saya pending dulu. Dan Saya sangat senang, karena Pak Kades disela-sela kesibukan aktivitasnya masih mau Saya ajak bincang-bincang.
 
Field Note 116
Hari/Tanggal : Kamis, 16 Juli 2009
Jam : 10.00 – 13.00
Kegiatan : Silaturahmi dan Bantu Pembagian RASKIN
Tempat : Balai Desa
Informance : Bapak H. Khidir (Sekretaris Desa Pateguhan)

Pagi itu benar-benar indah, suasana desa Pateguhan yang sangat menawan dihati. Setelah Saya berjalan-jalan untuk sekedar menggerakkan badan, ternyata pemandangan desa Pateguhan dipagi hari sungguh menawan, masyaallah...
Setelah jalan-jalan, Saya sarapan (makan pagi) dan sesuai hasil rapat agenda pertama adalah silaturahmi ke balai desa. Setelah Saya sudah siap, Saya langsung menuju balai desa Pateguhan bersama kawan-kawan KKN.
Saya bersama kawan-kawan awalnya disambut Pak Sekdes (H. Khidir) bersama perangkat desa yang lain. Kemudian beberapa waktu kemudian Pak Kades (Nur Syamsi) akhirnya datang di balai desa. Ternyata beliau dari kecamatan Gondang Wetan, karena ada keperluan desa.
Dalam forum silaturahmi tersebut, kawan-kawan KKN satu persatu diminta memperkenalkan diri. Kemudian disela-sela forum tersbut, Saya mencoba memberikan gambaran terkait dengan program KKN berbasis partisipatory action reserch (PAR) di desa Pateguhan ini. Kemudian Bapak Kades beserta perangkat pun akhirnya memahami apa yang Saya sampaikan. Saya sengaja menegaskan bahwa sistem KKN berbasis PAR ini benar-benar berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. KKN PAR ini sebagai wahana hanya sebatas pemberdayaan kepada sumber daya manusia (SDM) saja. Dalam arti spesifik, KKN PAR sesungguhnya hanya memfasilitasi masyarakat untuk mencari sebuah permasalahan, dipecahkan dan melakukan aksi (program tindak lanjut).
Setelah Saya mengutarakan hal diatas, Bapak Sekdes juga menginformasikan bahwa Desa Pateguhan ini terdiri dari 3 dusun, yakni dusun Sarirejo (RW 1 dan RW 2), Sa’ar (RW 3) dan Pateguhan Barat (RW 4 dan RW 5).
Setelah beberapa jam Saya bersama kawan-kawan KKN tidak menduga bahwa di balai desa akan ada pembagian beras miskin (RASKIN). Akhirnya Saya bersama kawan-kawan KKN langsung membantu Ibu-Ibu PKK untuk membagikan raskin tersebut.

Field Note 117

Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 19.30 - 21.00
Kegiatan : Silaturahmi ke Pemuda Desa Pateguhan
Tempat : Warkop Cak Kasim
Informance : Muklis dan Lukman

Malam itu sengaja Saya berjalan-jalan sendiri, awalnya karena sengaja Saya ingin mencari rokok. Ternyata setelah sampai warung kopi Saya bertemu dengan sebagian pemuda desa Pateguhan. Satu persatu Saya kenalkan identitas, pun sebaliknya. Setelah Saya memesan kopi, Saya mulai bincang-bincang santai, sambil pengakraban. Sambil lihat pemandangan dimalam hari juga. hee...2x
Mas Lukman mengutarakan sekitar 6 tahun yang lalu, pada tahun 2003 ada mahasiswa yang KKN di desa Pateguhan. Eih, ternyata setelah sekian lama, ada mahasiswa yang KKN lagi. Ketika sedang asyik-asyiknya pengakraban, ternyata Mas Muklis menanyakan kepada Saya tentang KKN. Akhirnya Saya pun memberitahukan bahwa KKN sekarang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahwa KKN sekarang (tahun 2009) Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya hanya sebatas memfasilitasi masyarakat untuk mencari masalah, memecahkan dan melakukan aksi (tindak lanjut). Berbeda dengan tahun dahulu kala, kalau dahulu (tahun-tahun sebelum ini) KKN lebih mengarah pada pembangunan fisik (gapura, siskamling, bangun jalan) dan sebagainya. Sedangkan, KKN tahun ini lebih mengarah pada pembangungan manusia (SDM) saja, imbuh Saya.
Malam semakin larut, akhirnya kami pun memilih untuk bincang santai saja. Dan sekitar jam 10 malam Saya pulang ketempat kos.

Field Note 118
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Jam : 19.00-21.00
Kegiatan : Sosialisasi KKN PAR
Tempat : Balai Desa Pateguhan
Informan : Peserta Sosialisasi

Pada malam itu pertama kali Saya tampil didepan warga desa. Kebetulan malam itu Saya dimandat sebagai salah satu fasilitator dalam sosialisasi tersebut. Awalnya tidak percaya diri, tapi setelah waktu berjalan Saya semakin percaya diri untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan KKN berbasis PAR.
Setelah session penyampaian, akhirnya session tanya jawab dibuka. Ada pertanyaan yang lumayan rumit dari salah satu warga. ”Apa tidak ada program untuk bimbingan belajar terhadap orang yang lanjut usia (LANSIA)?”, tanya seorang warga. Saya menjawab pertanyaan tersebut dengan bahasa yang cukup lentur, bahwa KKN berbasis PAR bukan mengadakan kegiatan seperti yang warga tanyakan. Secara otomatis aspirasi tersebut tidak bisa kami tampung.


Field Note 119

Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Juli 2009
Jam : 16.00 - 17.30
Kegiatan : Silaturahmi Ke RW 4 RT 1
Tempat : Rumah Bapak Gatot Teguh Aji
Informance : Bapak Gatot Teguh Aji

Menurut Bapak Gatot warga di desa Pateguhan tidak mempunyai keahlian khusus dalam mengelola lahan untuk berkebun. Akan tetapi sejauh ini para warga sudah agak mendingan. Karena sudah mendapatkan penyuluhan dari pemerintah (kecamatan Gondang Wetan).
Sejauh ini hambatan yang ada adalah kekurangan modal untuk membeli pupuk yang bisa menyuburkan tanaman. Sedangkan harapan dari Bapak Gatot sendiri, pemerintah bisa membuat program pertanian yang bisa dinikmati warga, khsususnya desa Pateguhan.


Field Note 120

Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Jam : 08.30 - 10.50
Kegiatan : Wawancara dengan Guru MI Pateguhan Barat
Tempat : MI Pateguhan Barat
Informance : Bapak Munir

Menurut Bapak Munir lembaga pendidikan yang ada di Pateguhan Barat ini sudah bisa dikatakan cukup baik. Para siswa banyak yang berprestasi. Barangkali hambatan yang mendasar disini secara kelembagaan adalah guru-guru yang ada belum bisa menempuh jenjang pendidikan untuk meraih gelar sarjana. Tapi, insyaallah 2 atau 3 tahun lagi para guru-guru disini akan menempuh kuliah. 
Terlepas dari hal diatas, menurut Bapak Munir mengatakan bahwa pra syarat untuk menjadi seorang guru adalah seorang yang menempuh strata satu (S 1). MI Pateguhan Barat, menurut Bapak Munir sedang dalam proses akreditasi. Meski dalam proses, para warga tidak keberatan untuk menyekolahkan anaknya bersekolah di MI tersebut.

Field Note 121
Hari/Tanggal : Minggu, 26 Juli 2009
Jam : 18.30 - 19.20
Kegiatan : Wawancara dengan Ketua RW 4
Tempat : Musholla RW 4
Informance : Bapak Shodiq

Remaja musholla (REMUS) secara umum kondisinya sangat baik. Karena segala aktivitas atau program kerja yang ada selalu berjalan. Dalam kegiatan mingguan, bulanan bahkan peringatan hari besar Islam (PHBI) tidak menuai kendala apa pun. Kami selalu bergotong royong dalam mengadakan kegiatan. Adapun kendala yang ada biasanya hanya benturan waktu pelaksanaan kegiatan REMUS antara yang satu dengan yang lain. 
Harapan atau solusi dari Shodiq adalah antara REMUS satu dengan yang lain harus saling komunikasi ketika mau mengadakan kegiatan, atau paling tidak menginformasikan setiap kegiatan-kegiatan sebelum dilaksanakan.


Field Note 122

Hari/Tanggal : Selasa, 28 Juli 2009
Jam : 14.00 - 15.30
Kegiatan : Silaturahmi ke Bapak Imron
Tempat : Rumah Bapak Imron
Informance : Bapak Imron

Menurut Bapak Imron mengatakan bahwa pendidikan usia dini (PAUD) secara umum cukup baik, karena para warga termasuk Bapak Imron sendiri menyekolahkan anaknya, baik di RA, TK atau pun TPQ. Para warga tidak menuai hambatan dalam menyekolahkan anaknya, hanya sebagian kecil saja. Karena memang ada warga yang benar-benar tidak mempunyai penghasilan yang cukup dalam menyekolahkan anaknya.

Field Note 123
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juli 2009 
Jam : 10.00 -11.30
Kegiatan : Bincang-Bincang Karang Taruna
Tempat : Balai Desa
Informance : Bapak Khotib (Ketua BPD)

Menurut Bapak Khotib para pemuda sebenarnya tidak senang dengan hal-hal yang bersifat serius. Menurut pandangan beliau, para pemuda cenderung pengin santai. Tapi setelah reformasi Karang Taruna menurut Bapak Khotib kemungkinan para pemuda bisa lebih aktif lagi. Karena sudah terwadahi dalam sebuah kumpulan. 
Disisi lain, aktivitas para pemuda secara umum adalah sebagai pekerja. Ada yang bekerja diluar kota bahkan diluar pulau. Harapan Bapak Khotib sendiri dalam hal ini, semoga para pemuda bisa bangkit untuk menuju pemuda yang kreatif

Field Note 124
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009
Jam : 19.00 - 23.00
Kegiatan : Gebyar Seni Karang Taruna dan Pelepasan KKN 
Tempat : Balai Desa
 
Malam yang telah ditunggu-tunggu pada bulan agustus adalah malam gebyar seni. Peserta KKN Desa Pateguhan telah sukses dalam menjalan missi KKN. Salah satu diantaranya adalah terbentuknya Karang Taruna. Setelah sekian lama vakum, akhirnya pada malam tersebut pun Karang Taruna diresmikan dengan struktur yang baru. Generasi yang penuh dengan semangat untuk maju yang menamakan Karang Taruna Tunas Harapan.
Peserta KKN menampilkan sebuah lagu dengan alat musik Islami pada awal acara. Kemudian, Saya mewakili peserta KKN memberikan sambutan pada malam pelepasan KKN dan gebyar seni oleh Karang Taruna Tunas Harapan. Saya terharu melihat seluruh warga hadir ditengah-tengah balai Desa Pateguhan. Ditengah-tengah warga Pateguhan ada sekitar 1500 warga hadir dalam acara tersebut.
 Setelah sambutan-sambutan, kami memberikan cindera mata atau semacam kenang-kenangan. Kenang-kenangan tersebut adalah satu buah papan struktur Karang Taruna Tunas Harapan beserta stempel yang kami serahkan kepada Bapak Ahmadi (Ketua Karang Taruna) dan yang kedua adalah alat musik Islami satu set lengkap yang kami serahkan kepada Ibu Nur Sugiati (Ibu Kepala Desa). 
Setelah acara resmi ditutup, acaranya adalah gebyar seni yang sengaja mengundang artis dari luar Desa (Kali Mas Dangdut) serta artis lokal. Acaranya meriah, rame, heboh pokoknya menjadi malam yang tidak bisa dilupakan oleh peserta KKN Desa Pateguhan.
  
Field Note 125
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Agustus 2009
Jam : 15.30 - 17.00
Kegiatan : Mencari Kelengkapan Data di Balai Desa
Tempat : Balai Desa
Informance : Bapak H. Khidir (SEKDES)

Saya masih kekurangan data untuk membuat laporan hasil KKN kelompok. Akhirnya Saya mendatangi balai desa Pateguhan untuk mencari tambahan data. Setelah sampai Saya langsung menemui Bapak SEKDES. Kebetulan Pak SEKDES ada di balai Desa, akhirnya Saya langsung dipersilahkan untuk melihat data-data yang Saya butuhkan.
Sedikit Bapak SEKDES memberikan informasi bahwa desa Pateguhan sebenarnya masih kekurangan orang yang faham tentang administrasi pemerintahan. Akhirnya Saya memberi saran kepada Bapak SEKDES, bahwa dalam pelaksanaan tertib administrasi setidaknya perangkat desa mengajukan proposal untuk mengadakan pendidikan dan latihan (DIKLAT) tentang administrasi.

Field Note 126
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Agustus 2009
Jam : 19.30 - 21.30
Kegiatan : Imtihan MI Islamiyah
Tempat : RW 2 RT 2

Malam-malam sebelum mengakhiri KKN di Pateguhan ternyata Saya harus mengikuti acara imtihan. Saya merasa terharu melihat penampilan anak-anak yang imut-imut ketika menampilkan kreatifitasnya.
Ada yang menampilkan puisi, do’a-do’a, da’i serta hiburan lainnya. Saya senang dan bangga terhadap anak-anak tersebut. Mudah-mudahan anak-anak tersebut suatu saat menjadi generasi Islam yang bisa mengabdi untuk umat dan bangsa. Aminnn

Oleh : Muhammad Haris

Field Note 127
Hari/Tanggal : Selasa, 4 Agustus 2009
Waktu : 14.00 - selesai
Kegiatan : Kegiatan rutin ibu-ibu PKK

 Saya bersama teman-teman KKN diajak kegiatan PKK bersama Ibu Kades untuk melakukan kegiatan setiap minggu yang diadakan oleh ibu-ibu PKK se-Desa pateguhan. Acaranya antara lain membaca manaqib, diba’an, yasinan, dan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh ibu ketua kader hingga acara selesai.

Field Note 128
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Juli 2009
Watu : 14.00 - Selesai
Kegiatan : Pelatihan rebana di SD Pateguhan

 Semua devisi keagamaan siang itu pergi ke SD Pateguhan untuk melatih adik-adik rebana. Mulai dari kelas 4 sampai kelas 6 dilatih bersama-sama mulai dari pelatihan rebana hingga pelatihan olah vokal yang diajar oleh mbak Lia dan Mas Vidi untuk dijadikan satu kelompok rebana yang profesional.

Field Note 129
Hari/Tanggal : Jumat, 7 Agustus 2009
Waktu : 20.00 - selesai
Kegiatan : Latihan rebana bersama teman-teman KKN

  Malam ini teman-teman KKN semangat latihan rebana yang dilatih oleh Vidi untuk menyambut acara perpisahan yang diadakan oleh warga pateguhan pada hari minggu besok tanggal 9 agustus yang bertempat di Balai Desa Pateguhan.
 Masing-masing anak membawa alat rebana antara lain bass, fambo, tamborin, keprak, dll. Ada juga yang menjadi vokal dan backing vocal, semuanya sangat kompak. Semoga bisa menjadi yang terbaik bagi kita dan masyarakat khususnya, amiiiin....!!!!!

Field Note 130
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009 
Waktu : 19.00 – 22.00
Kegiatan : Gebyar Seni Shalawat Ibu-Ibu PKK

  Ibu-ibu PKK mengadakan lomba gebyar seni shalawat untuk menyambut HUT RI ke-64 yang diadakan di Balai Desa, lombanya antara lain: lomba memasak, tarik tambang, dan malamnya dilanjutkan dengan lomba seni shalawat yang sudah ditunggu-tunggu, lomba ini diikuti oleh ibu-ibu yang mendapat perwakilan dari RT masing-masing untuk menampilkan karyanya bershalawat.
 Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman-pengumuman lomba seni shalawat, memasak dan tarik tambang.

Field Note 131
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Waktu : 14.00 – 16.00
Kegiatan : Latihan puisi di MI / Madrasah Diniyah

 Setiap jam 2 siang kami disuruh melatih adik-adik di MI/Madin di depan rumah pak kades, di sana kita belajar bersama (puisi) untuk acara imtihan yang diadakan pada tanggal 10 agustus, acara ini diadakan setiap setahun sekali.
 Teman-teman juga ada yang disuruh melatih javen, puisi, shalawat, membaca kitab dalam 3 bahasa, dan ada banyak lagi LBB yang diadakan 2X dalam 1 minggu pada hari selasa dan rabu yang diajarkan adalah mata pelajaran bahasa arab, bahasa inggris, dan matematika.

Field Note 134
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009
Waktu : 07.00 - Selesai
Kegiatan : Jalan Sehat Bersama Warga Pateguhan
 Diawali dengan pagi yang indah semua warga pateguhan bergegas menuju balai desa untuk mengadakan jalan sehat bersama seluruh warga pateguhan yang dipimpin oleh pak kades.
 Jalan sehat dimulai dari balai desa pateguhan sampai pateguhan barat dan berakhir di garis finish di balai desa pateguhan.
 Mulai dari anak-anak, remaja, bapak-bapak dan ibu-ibu, semua ikut untuk memeriahkan acara jalan sehat yang diadakan di pateguhan.
 Bermacam-macam hadiah yang dipersiapkan diantaranya: segala macam peralatan masak, mie instan, hadiah utamanya terdiri dari dispenser, tikar yang berbahan dasar kapuk, wajan dan banyak lagi hadiah yang lainnya.

Field Note 135
Hari/Tanggal : Minggu, 9 agustus 2009
Waktu : 19.00 – selesai
Kegiatan : Gebyar Seni dalam rangka HUT RI ke-64

 Malam telah tiba, anak-anak KKN mulai berdatangan ke balai desa untuk memeriahkan acara yang diadakan oleh Karang Taruna Tunas Harapan. Di sana kita disuruh tampil dengan musik rebana yang pernah dilatih oleh kelompok KKN.
 Di balai desa acaranya mulai meriah dengan datangnya elekton dari Kalimas beserta artis-artis lokal yang sangat heboh...!!!! penonton mulai banyak dengan digoyang oleh musik-musik dan artis yang sangat heboh.

Field Note 136
Hari/Tanggal : Senin, 10 agustus 2009
Waktu : 06.30 – selesai
Kegiatan : Kirab MI/Madin di Pateguhan

 Kegiatan kirab yang diadakan pagi tadi jam 06.30 di jalan raya pateguhan mulai dari sekolah SD Pateguhan sampai dengan tempat MI/Madin.
Anak-anak mulai dari kelas TK sampai dengan kelas 6 MI membacakan shalawat nabi yang dilantunkan oleh anak-anak madin sampai dengan selesai. Kemudian dilanjutkan dengan acara khotmil Qur’an di panggung yang sudah dipersiapkan.

Oleh: Ekatuz Zuhairini
Field Note 137
Rabu, 15 Juli 2009
 Pelepasan anak-anak kKN dengan pidato rektor didepan fakultas setelah itu persiapan keberangkatan dari IAIN menuju pendopo pasuran untuk penyambutan kedatangan anank-anak KKN yang disambut oleh bu pati dan para stafnya setelah itu melanjutkan perjalanan lagi ke desa Pateguhan kecamatan Gondang Wetan menuju rumah pak kades setelah sampai kita langsung istirahat, malamnya kita rapat persiapan dan evaluasi.

Field Note 138
Kamis, 16 Juli 2009 
Awal kegiatan kami semua berkunjung ke balai desa sampai selesai setelah itu mengikuti kegiatan yasinan dan diba’an dirumah warga.setelah selesai kita berkunjung kerumah bu carik karena udah malam akhirnya kita balik ke tempat bu kades dan dilanjutkan rapat evaluasi sampai selesai terus istirahat.

Field Note 139
Jum’at, 17 Juli 2009  
 Hari kedua Kita berkunjung kemakam syekh Asy’ari sampai disana kita langsung membaca nyasin bersama setelah itu ngobrol dengan pak shokeh yang membahas tentang asal usul syekh asyari. Sorenya kami mengikuti kegiatan ibu-ibu PKK yaitu membaca manaqip,diba’an dan yasin sampai selesai. Dilanjutkan dengan evaluasi. 

Field Note 140
Sabtu-Minggu, 18-19 Juli 2009 
 Hari berikutnya kita silaturrahmi kePateguhan barat ke RW 05 dirumah pak sugiono serta ingin mengetahui keadaan daerah ini yang mencakup pendidikan, masyarakat, ekonomi dsb warga di RW 05. minggunya kita mengikuti kegiatan ibu-ibu yaitu latihan senam poco-poco.  

Field Note 141
Minggu, 09 Agustus 2009 
Pagi ini kita ikut jalan sehat bersama seluruh warga Pateguhan dengan membawa kupon. Setiap orang memiliki satu kupon separuhnya digunting dan dikumpulkan kepanitia. setelah selesai jalan sehat bagian yang dikumpulkan diacak dengan cara perwakilan setiap RT or RW untuk mengambil 5 kupon setelah itu yang disebutkan no nya akan mendapat hadiah hiburan dan ada juga hadiah utama yang bermacam-macam hadiah lainnya. Setelah acara selesai kita melanjutkan membuat begroun untuk acara gebyar seni dalam rangka HUT RI yang ke 64 dan pelepasan anak-anak KKn. Malamnya kita mengikuti acara gebyar seni yang disi dengan pembagian-pembagian hadiah lomba-lomba serta hiburan-hiburan lainnya serta pemberian kenang-kenangan dari anak-anak KKn yaitu alat-alat samroh serta persembahan penampilan dari teman-teman KkN dengan melantunkan sholawat dengan samroh.

Field Note 142
Rabu, 22 Juli 2009
 Setelah kami berkunjung ke RT RW kita melanjutkannya ke sekolah kali ini kita berkunjung ke SD Pateguhan untuk mensosialisasikan progam yang kita tawarkan, para guru-guru menyambut kami dengan senang hati setelah itu mereka mempersilakan kami masuk kelas langsung untuk melihat keadaannya, kebetuklan saya mendapat bagian dikelas 4 untuk mengajar bahasa inggris bersama teman saya faizah belum sampai selesai karena dikelas 5 kosong saya disuruh mengisi kelas yang kosong dengan pelajaran sejarah yang dibantu oleh saudara nunung sampai selesai. 

Field Note 143
Jum’at, 24 Juli 2009
 Setelah sosialisasi SD Pateguhan menerima tawaran kita yaitu pelatihan samroh yang diadakan setiap jum’at sore,hari ini pertama kali kita melatih samroh dan kita bagi dua kelompok yaitu kelompok vokal dan kelompok samroh sebagian dari kami ada yang melatih vokal dan sebagian lainnya melatih samroh. 

Field Note 144
Minggu, 26 Juli 2009
 Kegiatan pagi ini kita banyak sekali kegiatan ada senam poco-poco,latihan samroh juga demo masak kue tar bersama ibu-ibu PKK, karena poco-poco dan latihan samroh jamnya kres dengan poco-pco maka kami dibagi menjadi dua kelompok kebetulan saya ikut berlatih samroh bersama adek-adek sampai selesai, setelah itu kami ikut belajar membuat kue tar bersama ibu-ibu PKK.

Field Note 145
Kamis, 30 Juli 2009 
 Untuk menyambut kemerdekaan RI yang ke64 untuk memeriyahkannya didesa Pateguhan banyak memgadakan lomba-lomba yang diadakan oleh ibu-ibu pKK antara lain lombanya adalah memasak, tarik tambang dan gebyar seni sholawat yang diikui oleh ibu-ibu perwakilan dari setiap RT dan RW yang ada didesa Pateguhan, lombah ini dilakukan dibalai desa.  

Field Note 146
Minggu, 02 Agustus 2009 
 Menghadiri pembukaan acara imtihan diPateguhan barat dengan acara penampilan samroh yang dilatih oleh teman-teman KKN.

Oleh: Siti Umi Maslakhah 

Field Note 147
Hari/Tanggal : Sabtu, 18 Juli 2009
Jam : 16.00 – 17.00
Tempat : Rumah Bapak Fudholi
Informance : Bapak Fudholi (RT 2 RW 4)

Pada tanggal 18 Juli 2009 saya mendatangi rumah bapak Fudholi yang sebagai ketua RT 2 di RW2 desa Pateguhan, adapun tujuan saya ialah untuk mencari informasi mengenai kondisi secara umum di desa tersebut. Adapun informasi yang saya peroleh antaralain kesadaran pendidikan masih rendah terutama untuk remaj putri merasa di marginalkan, serta kesadaran dalam kesehatan masih kurang, kebanyakan masyarakat untuk MCK menjadi satu di sungai.

Field Note 148
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009
Jam : 08.00 – 14.00
Tempat : Makam & Mushallah di makam sech asyary
Informance : Bapak shoheh & para qari’ bil ghaibi

Pada hari Minggu, bertepatan di desa pateguhan mengadakan peringatan haul Syeih As’ary yang dilaksanakan di mushalla dekat makam syeih As’ary yang konon diyakini sebaga wali dan porang yang “mbabad” desa pateguhan. Nah pada minggu paginya saya mengikuti khotaman AlQur’an “bil Ghoibi” di mushallah tersebut. Ada secercah pemikiran dibenak saya seandainya di desa ini juga diadakan suatu majlis untuk tahfidzul qur’an, hal ini berdasar beberapa alasan : yang pertama, belum adanya huffadz di desa ini. Yang kedua, bacaan al-qur’an masyarakat khusunya anak2 nota bene mengikuti metode qiraati sudah bagus sekali jadi perlu diadakan materi tahfidz di tingkat madrasah diniyah.

Field Note 149
Hari/Tanggal : Senin, 19 Juli 2009
Jam : 17.30 – 19.30
Tempat : Mushallah Islamiyah
Informance : H.Radhi & Nur Salim

Pada Pada Senin malam pertama kalinya pula saya berjamaah sholat magrib di mushalla Islamiyah yang letaknya persis didepan rumah pak kepala desa yang kami tempati. Setelah selesai sholat saya dipersilahkan mengikuti tahlilan di mushalla tersebut. Nah setelah selesai tahlilan sempat saya mengobrol dengan Haji Badri yang sebagai imam mushalla dan hadir pula di situ putranya, pak Nur Salim dan beberapa jamaah. Nah disitu mendapat informasi bahwa 3 tahun yang lalu juga ada mahasiswa yang KKN di Pateguhan dari UNITOMO dan sempat melaksanakan programnya dengan mendirikan pos kamling dari bambu yang tersebar di 10 titik. Selain itu juga mendapat masukan agar saya dan kawan2 KKN dari IAIN Sunan Ampel untuk lebih agresif dalam pendekatan kepada warga serta tidak menutup diri. 

Field Note 150
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Jam : 17.30 – 22.00
Tempat : Balai Desa 
Informance : Semua Peserta Musyawarah

Pada kali ini tepat pada acara musyawarah dalam pengenalan program KKN kami di balai desa dengan warga desa pateguhan. Kesan pertama yag saya dapatkan pada event ini adalah warga sangat antusias dan kritis. Nah kemudian tiba waktunya diperkenalkan program keagamaan yang didalamnya memprioritaskan pelatihan sholawat rebana/samroh. Dapat saya kutip beberapa uraian sambutan saya dalam mengenalkan program ini “Ketika kami melihat kondisi budaya dan pendidikan di desa pateguhan ini ternyata semangat religiusnya sudah JOS!!(bagus), dan pola pendidikan di SD maupun di Madrasah juga JOS!!(bagus). Nah sekarang tidak munggkin kami akan merubah kondisi tersebut apalagi kami adalah tamu disini, namun izinkanlah kiranya kami memberikan warna baru di masyarakat. Para hadirin sekalian, disini sudah ada jam’iyah sholawat al-Banjari, dan Jam’iyah ishari. Oleh karena itu kami memperkenalkan sholawat rebana/samroh yang belum ada di desa ini, adapun alasanya ialah karenamudah dipelajari sehingga cocok untuk siswa usia anak2,orang pemula dan cocok u mengiringi sholawatan baik di jam’iyah muslimat, pkk dan sebagainya”

Field Note 151
Hari/Tanggal : Jum’at, 23 Juli 2009
Jam : 15.30 – 17.00
Tempat : SD Pateguhan 
Kegiatan : Mengajar Samrah

Pada hari jum’at pertama kalinya saya perkenalkan shalawat rebana/samroh di SDN Pateguhan. Wah, ternyata tidak sedikit juga yang antusias sampai ada 32 anak yang ikut pada waktu itu, sehingga sampai dibuat 2 kelas yakni kelas pertama untuk anak yang pemukul terbang dan ternyata mereka cepat dalam menguasai materi. Kemudian kelas yang kedua yakni anak2 yang belajar vocal sehingga dapat disaring ada 5 anak yang ditunjuk sebagai vocal. 

Field Note 152
Hari/Tanggal : Rabu, 27 Juli 2009
Jam : 15.30 – 17.00
Tempat : MI Sabilul Huda 
Kegiatan : Mengajar Samrah

Pada tanggal 27 Juli saya diundang untuk besilaturrahim di MI Pateguhan barat, disitu saya mengenal dengan kepala madin yang bernama Misbahul Munir yang tiada lain ialah seorang yang pernah aku temui di acara haul Syeih asyari dan di rapat pengenalan program KKN di balai desa. Beliau sngat ramah dan mudah akrab dengan saya. Nah waktu itu pula saya mengenalkan samrah kepada anak2 MI dimana para guru2 berharap agar dapat ditampilkan pada waktu ikhtibar. Dan ternyata antusias anak2 juga sangat tinggi sebagaimana di SDN Pateguhan, sehingga saya mengenal anak2 yang namanya samson, slamet, nurul, zainul, sholeh yang sebagai pemain terbang. 

Fiel Note 153
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Juli 2009
Jam : 06.30 – 11.00
Tempat : Balai Desa 
Kegiatan : Jalan Santai

17 Agustus adalah saksi bisu atas kemerdekaan negara republik indonesia yang selalu diperingati setiap tahunnya oleh warga negara indonesia,termasuk pula yang dilakukan oleh masyarakat desa pateguhan beserta mahasiswa KKN dari IAIN Sunan Ampel Surabaya.
 Acara tersebut adalah ”Jalan Santai”yang merebutkan hadiah-hadiah yang menarik yang telah disediakan oleh panitia dan mahasiswa KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya,yang bertujuan tak lain adalah untuk memperingati perjuangan para pahlawan yang telah gugur melawan penjajah demi merebut kemerdekaan negara republik Indonesia.


Field Note 154
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009 
Jam : 18.30 – 23.00
Tempat : Balai Desa 
Kegiatan : Pentas Seni dalam rangka pelepasan Mahasiswa KKN PAR 
 
Gebyar seni ini diisi dengan kegiatan-kegiatan antara lain :yang dari mahasiswa menampilkan seni rebana (samproh),dari ibu-ibu PKK menampilkan keratifitas karaoke khusus bagi pemenang lomba yang diadakan pada hari sabtu,01-08-09,pukul 07:00-11:00. Acara selanjutnya adalah pembagian hadiah lomba yang diadakan ibu-ibu kader PKK pada tanggal 01-08-09 mulai jam 14:00-23:00 WIB,dan macam lombanya diantaranya adalah lomba seni sholawat,tarik tambang,dan lomba memasak.
Dan acara selanjutnya penyerahan kenang-kenamgan berupa terbang rebana dan strutur pengurus karang taruna,dan setempel karang taruna yang diberikan anak-anak KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya diwakili oleh koordinator desa (Zainal Abidin), dan dilanjutkan dengan ORKES MELAYU kalimas dari pasuruan sampai selesai jam 00:00 WIB.

Field Note 155
Hari/Tanggal : Senin, 10 Agustus 2009 
Jam : 18.30 - 23.00
Tempat : MI Islamiyah 
Kegiatan : IMTIHAN 

Disaat matahari menampakkan sinarnya yang menerangi bumi anak-anak KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya bersiap-siap berangkat ke MI ISLAMIYAH untuk membantu pelaksanaan kegiatan KIRAPAN (mengiringi anak didik yang lulus ujian) mengelilngi desa pateguhan yang diiringi dengan samproh yang telah diajarkan oleh temen-temen KKN PAR IAIN Sunan Ampel Surabaya kepada anak didik di MI ISLAMIYAH sebelum acara kirapan dilaksanakan.
Setelah jalan mengelilingi desa acara dilanjutkan dengan tanpilan-tampilan seperti khotmil quran yang dibaca oleh anak didik yang dikirap tadi dan tampilan-tampilan lain,acara tersebut dihadiri oleh team munaqosah se-kec.Gondang Wetan
Yang akan memberikan sambutan,dan ceramah agama tentang pendidikan Al-quran sampai selesai jam 11:30.
Dan acara dilanjutkan lagi pada malamhari, Karna acara tersebut berlangsung sampai 3 hari,mulai dari tgl 10-13 Agustus 2009.
  Oleh: Oktavita Pipit Vidianto

Field Note 156
Hari/Tanggal : Rabu, 16 Juli 2009
Jam : 18.30 - 21.00
Kegiatan : Yasinan
Tempat : Rumah Ibu

 Ba’da sholat maghrib, saya dan teman-teman KKN diajak ibu kades untuk mengikuti yasinan di salah satu rumah warga. Di sana, kami disambut dengan hormat. Dalam acara itu juga ternyata acaranya tidak hanya membaca surat yasin saja, tapi juga membaca manaqib, diba’, dan tahlil. Saya dan teman-teman pun ikut berpartisipasi membaca manaqib dan diba’. Selesai pembacaan manaqib dan diba’, perwakilan dari teman KKN dipersilahkan memberikan sedikit sambutan dan memperkenalkan teman-teman KKN. Setelah itu acara dilanjutkan dengan membaca surat yasin, tahlil, dan ditutup dengan do’a. Setelah itu kami dipersilahkan mencicipi hidangan yang sudah disediakan oleh tuan rumah. Selesai itu, kami berpamitan pulang kepada tuan rumah dan mengucapkan banyak terima kasih.

Field Note 157
Hari/Tanggal : Jum’at, 17 Juli 2009
Waktu : 14.30 - 16.30
Kegiatan : Acara ibu-ibu PKK
Tempat : Rumah ibu Sa’idah

Siang itu, saya dan teman-teman KKN menghadiri acara ibu-ibu PKK di rumah salah seorang warga desa pateguhan. Tidak jauh berbeda dengan acara yasinan, acara ibu-ibu PKK juga diisi dengan pembacaan manaqib, diba’, serta pembacaan surat yasin, namun dalam pembacaan diba’ kali ini, sengaja diiringi alunan banjari yang ditabuhkan oleh ibu-ibu PKK sendiri. Setelah acara selesai dan ditutup dengan pembacaan do’a, perwakilan dari teman KKN memberikan sedikit sambutan dan menjelaskan sedikit tentang apa yang dinamakan KKN PAR dan memperkenalkan satu per satu teman-teman KKN kepada ibu-ibu, setelah itu acara ditutup dengan makan-makan.

Field Note 158
Hari/Tanggal : Minggu, 19 Juli 2009
Waktu : 18.30 - 22.00
Kegiatan : Haul Mbah Asy’ari
Tempat : Makam Mbah Asy’ari

 Ba’da sholat maghrib, kami diundang oleh warga setempat ke acara haul mbah asy’ari. Beliau adalah orang yang menemukan desa ini, dahulunya daerah pateguhan adalah daerah alas yang mana tidak ada penduduk di daerah pateguhan ini, dan berkat beliaulah desa pateguhan ini didirikan dan mulai berpenghuni.
 Dalam acara haul tersebut, diundang pula beberapa ulama’ guna mengisi sambutan dari acara tersebut. Pada acara tersebut, tersusun acara sebagai berikut:
1. Pembukaan
2. Sambutan – sambutan, antara lain sambutan dari;
• Pak kades (Bapak Nur Syamsi)
• Ulama’
3. Pembacaan surat Yasin dan tahlil
4. Do’a
Setelah acara ditutup dengan do’a, masih ada acara tambahan/hiburan yaitu banjari dan hadroh. Namun pada acara hiburan tersebut, banyak warga khususnya para ibu–ibu dan anak–anak memilih untuk pulang ke rumah. Konon, acara tersebut berlangsung sangat lama bahkan hingga lewat tengah malam. Sedangkan ibu–ibu dan anak–anak esok pagi disibukkan dengan kegiatan sehari–harinya, yaitu anak–anak harus pergi ke sekolah dan ibu–ibu harus pergi ke sawah.

Field Note 159
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Juli 2009
Waktu : 10.00 - 12.30
Kegiatan : Temu Kader
Tempat : Rumah bapak Madjid
 Pagi hari ini saya dan ketiga teman KKN beserta ibu kades akan menghadiri acara temu kader di rumah salah seorang warga pateguhan. Pada acara tersebut, Bapak Nur Syamsi selaku kepala desa pateguhan memberikan sambutan guna membuka acara tersebut. Di dalam sambutannya, berisi:
1. Memperkenalkan teman–teman KKN dari IAIN Sunan Ampel Surabaya kepada anggota kader.
2. Memberikan penjelasan tentang program PNPM
3. Mengundang perangkat-perangkat desa dalam acara sosialisasi KKN PAR yang akan dilaksanakan pada hari itu juga pada pukul 18.00 yang bertempat di Balai Desa.
Selanjutnya, sambutan kedua diisi oleh Bapak Mardiono ( perwakilan dari kecamatan Gondang Wetan ) yang berisi:
1. Pil KB Bidan
2. Perlu KB
3. Tentang penyuluhan KB di Desa pateguhan yang saat ini dilakukan oleh para pria yang biasa disebut fasektomi. Disitu dijelaskan bahwa fasektomi hanya boleh dilakukan oleh laki-laki yang sudah memiliki keturunan minimal 2 orang anak. Fasektomi juga tidak memberi efek negatif secara medis baik jangka pendek maupun jangka panjang. Fasektomi juga tidak mengurangi keharmonisan hubungan suami istri, karena laki-laki yang menjalani fasektomi tetap bisa menjalankan kewajibannya sebagai seorang suami secara normal. Oleh karena itu fasektomi dianjurkan oleh pemerintah justru untuk mensejahterakan keluarga-keluarga indonesia terutama dari segi ekonomi.
Kemudian acara ditutup dengan pembacaan do’a yang dipimpin oleh pak kades.

Field Note 160
Hari/Tanggal : Jum’at, 24 Juli 2009
Waktu : 14.30 - 16.30
Kegiatan : Pelatihan samroh dan vokal
Tempat : SD Pateguhan
 
Menjelang ashar, saya dan teman–teman KKN berangkat menuju SD Pateguhan untuk melatih samroh dan vokal. Anggotanya sendiri terdiri dari siswa kelas 4, 5, dan 6. Dalam pelatihan tersebut, semangat siswi–siswi SD Pateguhan sangat luar biasa. Mereka saling berebut siapa yang akan belajar samroh dan siapa yang akan belajar vokal. Namun dari pihak sekolah sudah mengelompokkan siapa saja yang akan belajar samroh ataupun vokal. Siswi–siswi yang belajar samroh sangat cepat dan tanggap ketika diberi technik menggunakan alat–alat samroh, hanya dalam waktu sebentar saja mereka sudah faham dan bisa menggunakan alat–alat samroh.
Tidak kalah dengan siswi yang belajar samroh, para siswi yang belajar vokal pun sangat antusias menghafalkan lagu–lagu yang diajarkan oleh teman–teman KKN. Waktupun telah menunjukkan pukul 4 sore, teman–teman KKN pun menyudahi latihan hari ini, karena selain siswi–siswi sudah terlihat kelelahan, kami juga belum melaksanakan sholat ashar. Acarapun kami tutup dengan bacaan hamdalah.

Field Note 161
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juli 2009
Waktu : 15.00 – 16.00
Kegiatan : Bimbel bahasa Inggris
Tempat : MI / Madrasah Diniyah

 Selain memberikan pelatihan samroh dan vokal di SD Pateguhan, saya beserta ketiga teman saya juga memberikan bimbel bhs.inggris di MI/Madrasah Diniyah yang lokasinya berada di depan rumah bapak kades. Untuk pertama kalinya, saya dan ketiga teman saya merasa kebingungan memilih materi apa yang akan kami ajarkan kepada siswi–siswi MI? Karena sebelumnya di MI tersebut belum pernah diajarkan pelajaran bahasa inggris. Akhirnya kami pun memberikan materi paling dasar yang bisa dimengerti siswi-siswi yaitu materi tentang perkenalan. Sebagian dari mereka ternyata sudah bisa dan lancar berbahasa inggris, ternyara eh ternyata siswa-siswi dari MI adalah siswa-siswi dari SD Pateguhan juga. Bahkan ada pula yang sudah lulus dari SD dan sedang duduk di bangku SMP, namun masih duduk di kelas 5 di MI.
 Waktupun berlalu, siswa–siswi MI masih bersemangat untuk melanjutkan belajar bahasa inggris, semangat mereka pun bertambah ketika kami memberikan sedikit permainan. Waktupun berlalu cepat, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore, kami pun menyudahi bimbel hari ini dan berpamitan kepada pemilik MI untuk pulang dan kami mengucapkan banyak terima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk mengamalkan ilmu yang kami milki.

Field Note 162
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Agustus 2009
Waktu : 15.00 - 17.00
Kegiatan : Lomba Masak dan Tarik Tambang
Tempat : Balai Desa Pateguhan

 Bulan agustus telah tiba. Bulan yang dinanti, karena pada bulan ini seluruh masyarakat indonesia merayakan kemerdekaan negaraya. Begitu pula dengan warga desa pateguhan, mereka sangat bersemangat mengikuti lomba yang diadakan oleh perangkat desa yang bertempat di balai desa. Lomba yang diadakan ada 2 yaitu lomba memasak yang diikuti oleh ibu–ibu yang merupakan perwakilan dari RT masing-masing. Bahan dasarnya terbuat dari singkong. Setelah itu dilanjutkan dengan lomba tarik tambang yang mana lomba tersebut juga didominasi oleh ibu–ibu. Setelah acara selesai, kami segera pulang guna mempersiapkan acara nanti malam yaitu lomba seni shalawat yang diadakan oleh ibu–ibu PKK.
Field Note 163
Hari/Tanggal : Sabtu, 1 agustus 2009
Waktu : 18.30 - 23.30
Kegiatan : Acara Gebyar Seni Shalawat
Tempat : Balai Desa Pateguhan

 Waktu maghrib pun tiba. Kami bergegas shalat dan berangkat menuju Balai Desa guna menjadi juri dalam acara “Gebyar Seni Shalawat” yang diadakan oleh ibu–ibu PKK. Acaranya pun berlangsung meriah, setelah lomba seni shalawat selesai, acara dilanjutkan dengan acara hiburan yang diisi oleh pemuda–pemudi dari Desa Pateguhan sendiri. Para warga pun merasa sangat terhibur dengan hiburan yang disuguhkan. Waktupun berlangsung cepat, tak terasa malam semakin larut, kami pun memutuskan untuk pulang karena sudah larut malam dan cukup lelah dengan kegiatan hari ini.
Field Note 164
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009
Waktu : 06.00 - 11.00
Kegiatan : Jalan sehat guna memperingati HUT RI ke-64
Tempat : Wilayah desa Pateguhan

 Agenda pagi hari ini adalah jalan sehat bersama warga desa pateguhan. Hampir seluruh warga pateguhan mengikuti acara jalan sehat ini. Mulai dari ibu–ibu, bapak–bapak, hingga anak–anak, mereka sangat bersemangat mengikuti acara ini. Teman–teman KKN pun ditugaskan untuk menjaga tiap tikungan yang akan menjadi jalur jalan sehat yang dibagi menjadi 3 pos. Setelah tiba di pos terakhir, para warga yang menjadi peserta jalan sehat menyerahkan potongan kupon yang telah mereka beli dari pak kades guna mendapat undian berhadiah.
Setibanya di garis finish yang terletak di balai desa, para warga berkumpul untuk mengetahui siapa saja yang akan mendapat hadiah undian. Acara berlangsung sangat meriah dan tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang, teman–teman KKN pun segera pulang untuk mempersiapkan acara pada malam hari nanti, yaitu acara “gebyar seni“ dan perayaan HUT RI ke-64 serta “pelepasan teman–teman KKN“ dan pembagian hadiah lomba memasak, tarik tambang, dan seni shalawat yang diadakan pada Tanggal 1 agustus lalu, yang diadakan oleh para anggota Karang Taruna dari Desa Pateguhan.
Persiapan teman–teman untuk acara nanti malam sangat matang. Mulai dari kostum pribadi, background panggung hingga hiburan yang akan kami suguhkan kepada warga dalam acara nanti malam. Kamipun memilih menampilkan hiburan samroh, dan kamipun latihan semaksimal mungkin. Teman–teman pun sangat bersemangat karena ini penampilan pertama dan terakhir kami, dan kami ingin menampilkan hiburan yang terbaik yang dapat menghibur warga dan menjadikannya kenang–kenangan.

Field Note 165
Hari/Tanggal : Minggu, 9 Agustus 2009
Waktu : 18.30 – 23.00
Kegiatan : Gebyar Seni
Tempat : Balai Desa
 Malam telah tiba, kamipun memulai gladi bersih dan latihan ulang agar kami tidak canggung saat tampil di atas panggung dan dapat menampilkan yang terbaik di depan warga. Acarapun berlangsung meriah, dan warga terlihat sangat terhibur oleh penampilan kami. Setelah itu acara kembali dilanjutkan dengan hiburan dari masyarakat setempat. Ditengah–tengah acara hiburan, panitia mengumumkan para pemenang lomba dan memberikan hadiah kepada masing–masing pemenang. Disamping itu, teman–teman KKN memberikan sedikit kenang–kenangan kepada anggota Karang Taruna Desa Pateguhan berupa struktur organisasi dan sebuah kenang–kenangan kepada Desa Pateguhan berupa satu set alat samrih beserta tambourinenya yang diterima oleh Ibu Kades. Setelah itu acara kembali dilanjutkan dengan hiburan dari para warga dan pemilik sound system yang sedang disewa oleh warga. Malam pun semakin larut dan kamipun berpamitan pulang karena esok hari telah menanti dengan segudang kegiatan.

Oleh: Zuroidah Amaliyah  
FIELD NOTE 166
Tempat : Makam Syekh Asy’ari
Waktu : 09.30 – 11.00
Hari/Tanggal : Jumat, 17 juli 2009
Narasumber : Bapak Soheh

 Beliau adalah salah satu perangkat desa sekligus sebagai juru kunci di pesarean (makam) Syekh Asyari, sebelumnya Bpk Soheh menjabat sebagai ketua RT. Beliau banyak bercerita tentang sejarah perjuangan Syekh Asyari ketika menemukan desa pateguhan (babat alas), menurut cerita beliau masyarakat desa pateguhan mempercayai bahwasanya makam tersebut mempunyai kekuatan mistis yang bisa mengabulkan permintaan siapa saja yang berdoa di makam tersebut. Kepercayaan itu tidak hanya dipercayai oleh masyarakat peteguhan itu sendiri tetapi juga sudah menyebar dan dipercayai oleh masyarakat luar.
 Bapak Soheh juga bercerita tentang kondisi pemuda-pemuda desa pateguhan saat ini yang dulunya mereka sangat patuh terhadap agama dan kedua orang tua, tetapi sekarang mereka sudah terpengaruh oleh perkembangan zaman saat ini, salah satunya kurangnya sopan santun terhadap masyarakat sekitar khususnya kepada orang yang lebih tua, mereka juga tidak bisa membedakan mana yang haram dan mana yang halal, dulunya di desa pateguhan banyak biawak yang berkeliaran namun tetap dimakan meskipun mereka tahu kalau binatang itu haram untuk dimakan. 

FIELD NOTE 167
Waktu : 13.30 – 16.30
Hari / tanggal : Jumat / 17 Juli 2009
Kegiatan : PKK

 Didesa ini kegiatan PKK diadakan pada setiap hari jumat setelah sholat jumat, dimana dalam acara tersebut berisikan tentang:
• Pembacaan manakib
Dalam pembacaan manakib ini dibaca secara bergantian, antara ibu-ibu PKK dan anak-anak KKN.
• Sholawat nabi
Sholawat nabi dilantunkan oleh anak-anak KKN yang diiringi oleh alunan rebana yang dimainkan oleh sebagian ibu-ibu PKK.
• Sambutan – sambutan :
 Dari Ibu Lurah yang berisi:
 Ucapan terima kasih kepada shohibul bait, ibu-ibu PKK dan anak –anak KKN 
 Kirim doa kepada ahlul kubur ibu shohibul bait dan keluarga ibu lurah
 Pengumuman hasil iuran infaq
 Memperkenalkan anak – anak KKN kepada ibu – ibu jama’ah PKK 
 Perwakilan dari anak KKN yang diwakili oleh saudari Siti Nasyiro yang berisi:
 Perkenalan anak – anak KKN kepada ibu – ibu PKK
 Ucapan terima kasih serta permintaan kerja sama dan bimbingan selama berada di desa pateguhan
 Penjelasan masalah sistem PAR yang akan diterapkan selama menjalani KKN
• Yasin tahlil yang dipimpin oleh ibu Juwariyah sekaligus menutup acara 
• Ramah tamah

Field Note 168
Tempat : Rumah Bapak Sutopo
Waktu : 18.45 – 19.05
Hari/tanggal : Jumat/17 juli 2009
Nara sumber : Bapak Sutopo
Jabatan : ketua RT II RW 01 Dusun Sari Rejo.


1. Aspek keagamaan
 Selain menjabat sebagai ketua RT beliau juga seorang petani. RT ini terdiri dari 41 KK. Hampir sama dengan dusun lainnya, kegiatan yang bersifat keagamaan sangat menonjol karena sering dilakukan. Kegiatan ini mendapat perhatian yang lebih dari masyarakat karena hal ini dipandang sebagai kebutuhan masyarakat dan sudah menjadi kebiasaaan (rutinitas) dari para pendahulu. Diantara kegiatan yang sering dilakukan antara lain : pengajian, manakip, yasinan, dhiba’. Bagi para pemuda kegiatan yang sering dilakukan adalah banjari. 
2. Aspek ekonomi
Mengenai masalah ekonomi tidak begitu menampakkan perbedaan pada tiap KK karena mata pencaharian yang digeluti sama-sama sebagai petani.
3. Aspek sosial
 Dalam RT ini terdapat kecemburuan sosial dalam hal penerimaan bantuan, salah satunya yaitu penerimaan BLT, sehingga panitia berinisiatif membuat stiker yang bertandakan penerima bantuan tunai yang membuat orang yang merasa mampu itu sadar kalau dana itu hanya diperuntukkan oleh warga yang kurang mampu, namun harapan itu tidak diterima oleh kecamatan setempat dengan alasan tidak ada dana yang di alokasikan untuk pembuatan itu.
 Disitu juga mendapatkan yang namanya PKH, semacam bantuan dari pemerintah. Diantara yang mendapat PKH adalah :
• Ibu hamil mendapat Rp 200.000
• Anak SD mendapat Rp 200.000
• Anak SMP mendapat Rp 400.000

Field Note 168
Tempat : Rumah Bapak Abdur Rahman
Waktu : 19.20-19.48
Hari/tanggal : Jumat/17 juli 2009
Nara sumber : Bapak Abdur Rahman
Jabatan : Ketua RT 2 RW 1
 Beliau mempunyai 4 anak dan 7 anak cucu, dan asli berasal dari bajangan. Penduduknya terdiri dari 52 KK tapi yang 1 belum mempunyai KK. Menurut beliau di RT 2 ini kegiatan keagamaannya sangat kental, dengan kegiatan – kegiatan yang diadakan pada malam hari, diantaranya pengajian, meskipun kegiatan yang seperti ini tidak dari kegiatan RT sendiri melainkan bersama RT 1 yang sedusun Sari Rejo. Remajanya ada kegiatan khusus yakni Ishari. Tapi dalam RT 2 ini kegiatan yang rutin diadakan itu 1 tahun sekali yaitu acara maulid nabi. Karena ditempat itu terdapat 2 musholla maka kegiatan maulid ini ditempatkan secara bergantian yang tidak akan menyebabkan kecemburuan sosial.
 Dana yang di alokasikan untuk acara tersebut itu diperoleh dari shodaqoh dari tiap minggu legi waktu acara khataman, dikumpulkan dalam 1 tahun dan di tutup dengan iuran masyarakat dan dari sisa pengeluaran dari wali lima.

Field Note 169
Tempat : Rumah Bapak Yusuf
Waktu : 20.00-20.27
Hari/tanggal : Jumat/17 juli 2009
Nara sumber : Bapak Yusuf
Jabatan : Ketua RW 1 Dusun Sari Rejo
 Beliau mempuyai 1 istri dan 2 anak, selain menjadi ketua RW beliau juga bekerja sebagai tukang kayu (mebel). Beliau menggantikan ayahnya, karena jabatan RT dan RW itu seumur hidup dan bisa memungkinkan diganti apabila ketua itu dirasa tidak bisa mengemban tugas tersebut. Beliau juga mempunyai lahan tanaman salak. 
 Dalam masalah pendapatan ekonomi, masyarakat di dusun Sari Rejo ada yang petani, buruh, dan mebel. Untuk petani dalam 1 tahun biasanya 3x panen tapi penghasilannya tidak menentu meskipun dijual dengan sistem borongan, dengan melihat hasil panennya. Untuk pekerja buruh ”matun”(sawah yang sudah selesai panen) itu sangat memprihatinkan karena gaji yang diperoleh dalam setiap kerja dari jam 06.00-10.00 itu cuma Rp 6.000, yang kerja di buruh itu kebanyakan pemudinya. Untu penghasilan mebel itu juga tergantung dari pesanannya. Pada dasarnya keadaan ekonomi pada dusun Sari Rejo ini minim dengan melihat kondisi pekerjaan yang telah dilakukannya.

Field Note 170
Tempat : Rumah sdr.Vicky
Waktu : 20.30 – 21.30
Hari/tanggal : Jumat/17 juli 2009
Nara sumber : Sdr.Vicky
Profesi : Pengusaha
Keterbatasan secara fisik seringkali menjadi alasan utama bagi seseorang untuk berputus asa. Mereka hanya berdiam diri dan merenungi nasib adalah satu-satunya hal yang dapat dilakukan. Mereka cenderung menganggap bahwa keterbatasan fisik yang mereka miliki adalah takdir Tuhan yang harus mereka terima dengan lapang dada tanpa melakukan usaha-usaha untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Namun hal itu tidak berlaku sama sekali terhadap Vicky. Cacat yang ia sandang sejak kecil tidak membuatnya putus asa untuk meraih impiannya.
Sejak kecil dia sudah terasingkan dari pergaulan karena cacat yang dia sandang. Jangankan teman-teman sebayanya bahkan orang tuanyapun tidak sudi lagi untuk merawatnya. Dia dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Yang lebih parah lagi dia tidak pernah mengenyam pendidikan formal sama sekali. Dari segi latar belakang pendidikan ini tidak ada seorangpun yang bisa menyangka bahwa dia akan sukses seperti sekarang.
Semuanya berawal dari hobby mengutak atik mainan yang ia miliki seperti mobil-mobilan, kemudian membuat mobil remot dari karet. Begitupula dengan baca tulis, vicky mempelajarinya secara otodidak. Hobby yang awalnya vicky anggap sebagai pengisi waktu luang belaka ternyata menjadi titik balik dari kesuksesan yang dia genggam saat ini. 
Dari mengutak atik mainan hingga segala macam alat elektronik, yang kemudian menjadi awal ia merintis usaha di bidang tersebut. Namun vicky belum berpuas diri atas usaha yang dia raih saat itu. Dia kemudian mencoba peruntungannya di bidang bisnis namun tetap tentang elektronik. Bahkan dia sempat merakit sendiri mobil jip mini yang kemudian menjadi teman yang membawanya kemanapun di saat awal-awal dia merintis usahanya. Hebatnya usaha yang awalnya hanya bermodal Rp200.000,- kini bernilai puluhan juta rupiah, hal itu tentunya berkat usahanya yang tak pernah kenal lelah. Kini usaha tersebut sudah berjalan 8 tahun. Bahkan sejak tahun 2006 kemarin dia mulai melebarkan sayapnya di bidang bisnis dengan membangun sebuah stasiun radio lokal yang dia namakan SAGITA. Memang pada saat ini studio yang dia miliki masih jauh dari kata bagus dan mewah karena dia baru mampu membuat studio dari bambu dan hanya memuat 2 orang. Namun adalah sebuah keniscayaan apabila nantinya studio tersebut berkembang dan maju pesat karena sentuhan tangan dingin vicky. 
Field Note 171
Tempat : Halaman Depan Madrasah Diniyah Islamiyah
Waktu : 19.00-20.04
Hari/tanggal : Senin / 10 Agustus 2009
Acara : Imtihan RA Dan TPQ Madrasah Diniyah Islamiyah
Dalam kegiatan pentas seni dalam rangkah memeriahkan acara imtihan atau bisa dikatakan dengan perpisahan sementara menyambut datangnya bulan ramadlan sekaligus setelah menjalankan ujian semerter yang sudah dihadapi dalam waktu seminggu ini. Dalam acara pentas seni itu banyak yang ditampilkan oleh murid-murid RA dan santri-santri yang ada di madrasah diniyah islamiyah. Diantara penampilan itu ada pembacaan doa-doa sehari yang dibacakan oleh santri-santri dari jilid 1-3, untuk jilid 3 sebagian ada yang menampilkan puisi, dan murid – murid RA menampilkan tari-tarian yang membuat mereka menjadi tambah lucu-lucu. Dan yang sangat menarik perhatian saya adanya tampilan tentang bunyai cilik, dimana bunyai cilik itu menjelaskan tentang ilmu agama dan ilmu umum itu sangat penting dan harus bisa menyeimbangkan antara keduanya selain itu bunyai itu juga meghimbau kepada para pemuda pemudi yang ada untuk bisa berprilaku dan bisa berpakaian yang sopan santun dengan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah itu menutupnya dengan syair dan salam. Penampilan demi penampilan acara itu dilalui dan akhirnya penampilan terakhir itu drama komedi tentang sarung hijau dimana isinya itu dikolaborasi dengan lagu-lagu yang ”ngetren” pada saat ini.
  Oleh: Zaenal